watch sexy videos at nza-vids!




25/04/24
[ 1: 1: 676 ]
Mobile blogging service

dua bayangan
Dua Bayangan Adi Galang Lufityanto (www.galang.biz) Ketika bangun pagi, Adi mendapati sebuah keanehan. Di lantai ada dua buah bayangan. Padahal dia hanya satu-satunya orang yang ada di kamar tidurnya saat itu. Tidak ada orang lain. Dia pikir dirinya cuma salah lihat. Adi mengucek-ucek matanya. Tetapi akhirnya dia tetap saja melihat ada dua bayangan yang saling menempel berdampingan di lantai. “Adi jelek…..” Terdengar suara bisikan dari arah bayangan itu. Adi ketakutan. Ia segera berlari ke luar kamar tidurnya dan menuju ke kamar mandi. Ia menutup pintu cepat-cepat dan menguncinya agar bayangan-bayangan itu tidak dapat masuk. Adi kembali kaget. Di lantai kamar mandi, dia lagi-lagi melihat dua buah bayangan. Bayangan-bayangan itu mengikutinya. Adi mencoba naik ke atas kloset, dan dua bayangan itu mengikuti gerakannya. Lalu dengan putus asa, Adi melemparkan handuk ke atas bayangan-bayangan itu. Bayangan-bayangan itu sekarang malah terlihat di atas handuk. “Adi nakal…..” Terdengar bisikan itu lagi. Adi panik. Ia cepat-cepat keluar dari kamar mandi dan berlari ke lantai bawah. Adi menoleh ke belakang, Dua bayangan itu ikut berlari di belakangnya. Ketika Adi berlari semakin cepat, bayangan itu pun berlari cepat mengikutinya. “Papa!!” Adi berteriak agak lega ketika melihat papanya sedang membaca koran di ruang makan. “Ada apa, Adi?” Tanya papa heran melihat Adi tergopoh-gopoh turun dari lantai atas. “Papa, aku punya dua bayangan! Itu mereka!” Adi menunjuk ke arah lantai di belakangnya. Di lantai itu tampak dua buah bayangan. Namun anehnya, papa Adi tidak melihat ada dua buah bayangan di lantai. Sebenarnya dia hanya melihat satu buah bayangan saja. Bayangan Adi sendiri. 1 “Adi, papa hanya melihat satu bayangan saja. Bayangan Adi.” Adi tidak percaya mendengar kata papanya. Padahal Adi jelas-jelas melihat dua bayangan di lantai. Bayangan dirinya dan…..tunggu! Adi baru sadar bahwa dua bayangan itu memang tampak berbeda. Bayangan yang satu berbentuk mirip seperti dirinya. Mungkin itu adalah bayangannya sendiri. Tetapi bayangan yang kedua berbentuk seperti anak perempuan. Bayangan itu punya rambut panjang sebahu. Bayangan siapakah itu? “Mungkin kamu agak sakit. Lebih baik hari ini kamu tidak masuk sekolah. Kamu istirahat di rumah saja, ya?” ujar papa sambil menempelkan tangannya pada dahi Adi. Adi ingin protes. Dia tidak sakit. Lagipula dia lebih suka berada di sekolah bersama dengan teman-temannya daripada tinggal di kamar sendirian…. dengan bayangan misterius itu. Hiii…., Adi merinding ngeri. Tapi dia tidak jadi protes. Ia tahu dirinya tidak dapat melawan perintah papanya. Akhirnya Adi pergi ke kamar tidurnya. Sesampainya di kamar tidur, Adi segera masuk ke dalam selimutnya. Dengan cara itu, ia tidak perlu melihat bayangan misterius itu lagi. “Adi…. Adi...” Tetapi sayangnya bisikan itu masih terdengar. Adi menduga bahwa bisikan itu datangnya dari si bayangan misterius itu. “Pergi!” Jerit Adi sambil menutup telinganya. Namun bisikan itu tetap terdengar meskipun Adi sudah menutup telinganya rapat-rapat. ******** Sepanjang hari itu, Adi hampir tidak keluar dari selimutnya. Ia hanya sesekali keluar dari tempat tidur jika ingin pergi ke kamar mandi atau makan. Itu saja dia harus berteriak memanggil Mbok Nah untuk menemaninya. Sungguh tidak menyenangkan. 2 Keesokan harinya, Adi memutuskan bahwa dia akan pergi ke sekolah. Lebih baik berada di tempat yang ramai bersama teman-temannya, daripada di kamar sendirian dengan bayangan itu. Bayangan misterius itu masih terlihat dan mengiringi ke manapun Adi pergi. Adi pergi ke sekolah diantar papanya. Di halaman sekolah Adi bertemu dengan Lala, teman sekelasnya. Adi suka sekali mengejek Lala. “Lala pendek”, “Lala si gigi kawat”, dan “Lala jelek” adalah beberapa contoh ejekan yang sering Adi tujukan kepada Lala. Ketika melihat Adi datang, Lala tampak kaget. Dan ia segera bergegas pergi meninggalkan Adi. Padahal Adi hari itu tidak berniat untuk mengejeknya. Ia hanya menatap Lala yang pergi menjauhinya. Terkejutlah Adi ketika melihat tanah di sekitar Lala berlari. Ternyata Lala tidak punya bayangan. Padahal semua anak yang ada di halaman itu punya bayangannya masing-masing. Adi lalu melihat bayangan misterius yang berada di sebelah bayangannya sendiri. Bayangan itu mirip sekali dengan Lala. Akhirnya Adi berlari dan berteriak memanggil Lala. Lala yang mendengar teriakan Adi malah semakin mempercepat larinya. “Tunggu Lala, aku cuma mau bicara! Jangan takut!” Teriak Adi. “Tapi kamu harus berjanji tidak akan mengejekku!” Balas Lala. Adi mengiyakan. Dan akhirnya Lala mau berhenti berlari. Adi pun menghampirinya. “Maafkan aku, Lala, karena selalu mengejek kamu! Maafkan aku karena membuatmu takut dan sedih. Kamu mau memaafkan aku, kan?” Tanya Adi. Lala menatap Adi. Sebentar kemudian ia tersenyum dan mengangguk. Lala dan Adi kemudian berjabat tangan. Saat itu, Adi melihat bahwa bayangan misterius itu berjalan ke sisi Lala. Adi hanya menatapnya, tanpa bisa bersuara. Lala meninggalkan Adi. Bayangan anak perempuan itu pun pergi mengikuti Lala. Adi hanya melihat keduanya pergi dengan takjub. Ia mendapatkan pelajaran hari itu; bahwa jika ia mengejek seseorang, orang yang diejek itu pasti akan mengingat terus ejekan itu. Orang itu mungkin akan jadi sedih sepanjang hari karena ejekan itu akan selalu terdengar di telinganya. 3 Adi jadi tahu bagaimana rasanya apabila sesuatu yang menakutkan atau menyedihkan mengikutinya sepanjang hari. Sangat tidak menyenangkan. Dalam hati Adi berjanji untuk tidak akan mengejek orang lagi. -----oo----- Yogyakarta, 23 Februari 2007 4

HOME | BACK
Tampilan terbaik pada HP dengan resolusi layar 240x320 & menggunakan opera mini v4.2 , dan di malam hari.
online counter
TOP-RATINGMobPartner Counter
Best Wap Sites

PluzTopwapinfoBestTraffic.mobiBestTop.MobiTOP RANK*tswaplogsTraffic Boost Enginexox
Created by: Safikâ„¢
banjarmasin © juli 2010