watch sexy videos at nza-vids!




07/05/24
[ 1: 1: 600 ]
Mobilize your web site

meluruskan para pemurtad
Meluruskan Para Pemurtad mjbookmaker by: http://jowo.jw.lt Pernikahan Nabi Muhammad dengan Siti Aisyah Seorang teman kristen suatu kali bertanya ke saya, " Akankah anda menikahkan saudara perempuanmu yang berumur 7 tahun dengan seorang tua berumur 50 tahun?" Saya terdiam. Dia melanjutkan," Jika anda tidak akan melakukannya, bagaimana bisa anda menyetujui pernikahan gadis polos berumur 7 tahun, Aisyah, dengan Nabi anda?" Saya katakan padanya," Saya tidak punya jawaban untuk pertanyaan anda pada saat ini." Teman saya tersenyum dan meninggalkan saya dengan guncangan dalam batin saya akan agama saya. Kebanyakan muslim menjawab bahwa pernikahan seperti itu diterima masyarakat pada saat itu. Jika tidak, Orang-orang akan merasa keberatan dengan pernikahan Nabi saw dengan Aisyah. Bagaimanapun, penjelasan seperti ini akan mudah menipu bagi orang-orang yang naif dalam mempercayainya. Tetapi, saya tidak cukup puas dengan penjelasan seperti . Nabi merupakan manusia tauladan, Semua tindakannya paling patut dicontoh sehingga kita, Muslim dapat meneladaninya. Bagaimaanpun, kebanyakan orang di Islamic Center of Toledo, termasuk saya, Tidak akan berpikir untuk menunangkan saudara perempuan kita yang berumur 7 tahun dengan seorang laki-laki berumur 50 tahun. Jika orang tua setuju dengan pernikahan seperti itu, kebanyakan orang, walaupun tidak semuanya, akan memandang rendah thd orang tua dan suami tua tersebut. Tahun 1923, pencatat pernikahan di Mesir diberi intruksi untuk menolak pendaftaran dan menolak mengeluarkan surat nikah bagi calon suami berumur dibawah 18 tahun , dan calon isteri dibawah 16 tahun. Tahun 1931, Sidang dalam oraganisasi-oraganisi hukum dan syariah menetapkan untuk tidak merespon pernikahan bagi pasangan dengan umur diatas (Women in Muslim Family Law, John Esposito, 1982). Ini memperlihatkan bahwa walaupun di negara Mesir yang mayoritas Muslim pernikahan usia anak-anak adalah tidak dapat diterima. Jadi, Saya percaya, tanpa bukti yang solidpun selain perhormatan saya thd Nabi, bahwa cerita pernikahan gadis brumur 7 tahun dengan Nabi berumur 50 tahun adalah mitos semata. Bagaimanapun perjalanan panjang saya dalam menyelelidiki kebenaran atas hal ini membuktikan intuisi saya benar adanya. Nabi memang seorang yang gentleman. Dan dia tidak menikahi gadis polos berumur 7 atau 9 tahun. Umur Aisyah telah dicatat secara salah dalam literatur hadist. Lebih jauh, Saya pikir bahwa cerita yang menyebutkan hal ini sangatlah tidak bisa dipercaya. Beberapa hadist (tradisi Nabi) yang menceritakan mengenai umur Aisyah pada saat pernikahannya dengan Nabi, hadist-hadist tsb sangat bermasalah. Saya akan menyajikan beberapa bukti melawan khayalan yang diceritakan Hisyanm ibnu `Urwah dan untuk membersihkan nama Nabi dari sebutan seorang tua yang tidak bertanggung jawab yang menikahi gadis polos berumur 7 tahun. BUKTI #1: PENGUJIAN THD SUMBER Sebagaian besar riwayat yang menceritakan hal ini yang tercetak di hadist yang semuanya diriwayatkan hanya oleh Hisham ibn `Urwah, yang mencatat atas otoritas dari Bapaknya,Yang mana seharusnya minimal 2 atau 3 orang harus mencatat hadist serupa juga. Adalah aneh bahwa tak ada seorangpun yang di Medinah, dimana Hisham ibn `Urwah tinggal, sampai usia 71 tahun baru menceritakan hal ini, disamping kenyataan adanya banyak murid-murid di Medinah termasuk yang kesohor Malik ibn Anas, tidak menceritakan hal ini. Asal dari riwayat ini adalah dari orang-orang Iraq, dimana Hisham tinggal disana dan pindah dari Medinah ke Iraq pada usia tua. Tehzibu'l-Tehzib, salah satu buku yang cukup terkenal yang berisi catatan para periwayat hadist, menurut Yaqub ibn Shaibah mencatat : " Hisham sangat bisa dipercaya, riwayatnya dapat diterima, kecuali apa-apa yang dia ceritakan setelah pindah ke Iraq " (Tehzi'bu'l-tehzi'b, Ibn Hajar Al-`asqala'ni, Dar Ihya al-turath al-Islami, 15th century. Vol 11, p.50). Dalam pernyataan lebih lanjut bahwa Malik ibn Anas menolak riwayat Hisham yang dicatat dari orang-orang Iraq: " Saya pernah dikasih tahu bahwa Malik menolak riwayat Hisham yang dicatat dari orang-orang Iraq" (Tehzi'b u'l-tehzi'b, IbnHajar Al- `asqala'ni, Dar Ihya al-turath al-Islami, Vol.11, p. 50). Mizanu'l-ai`tidal, buku lain yang berisi uraian riwayat hidup pada periwayat hadist Nabi saw mencatat: "Ketika masa tua, ingatan Hisham mengalami kemunduran yang mencolok" (Mizanu'l-ai`tidal, Al-Zahbi, Al-Maktabatu'l-athriyyah, Sheikhupura, Pakistan, Vol. 4, p. 301). KESIMPULAN: berdasarkan referensi ini, Ingatan Hisham sangatlah jelek dan riwayatnya setelah pindha ke Iraq sangat tidak bisa dipercaya, sehingga riwayatnya mengenai umur pernikahan Aisyah adalah tidak kredibel. KRONOLOGI: Adalah vital untuk mencatat dan mengingat tanggal penting dalam sejarah Islam: pra-610 M: Jahiliya (pra-Islamic era) sebelum turun wahyu 610 M: turun wahyu pertama AbuBakr menerima Islam 613 M: Nabi Muhammad mulai mengajar ke Masyarakat 615 M: Hijrah ke Abyssinia. 616 M: Umar bin al Khattab menerima Islam. 620 M: dikatakan Nabi meminang Aisyah 622 M: Hijrah ke Yathrib, kemudian dinamai Medina 623/624 M: dikatakan Nabi saw berumah tangga dengan Aisyah BUKTI #2: MEMINANG Menurut Tabari (juga menurut Hisham ibn `Urwah, Ibn Hunbal and Ibn Sad), Aisyah dipinang pada usia 7 tahun dan mulai berumah tangga pada usia 9 tahun. Tetapi, di bagian lain, Al-Tabari mengatakan: "Semua anak Abu Bakr (4 orang) dilahirkan pada masa jahiliyah dari 2 isterinya " (Tarikhu'l-umam wa'l-mamlu'k, Al-Tabari (died 922), Vol. 4,p. 50, Arabic, Dara'l-fikr, Beirut, 1979). Jika Aisyah dipinang 620M (Aisyah umur 7 tahun) dan berumah tangga tahun 623/624 M (usia 9 tahun), ini mengindikasikan bahwa Aisyah dilahirkan pada 613 M. Sehingga berdasarkan tulisan Al- Tabari, Aisyah seharusnya dilahirkan pada 613M, Yaitu 3 tahun sesudah masa jahiliyah usai (610 M). Tabari juga menyatakan bahwa Aisyah dilahirkan pada saat jahiliyah. Jika Aisyah dilahirkan pada era Jahiliyah, seharusnya minimal Aisyah berumur 14 tahun ketika dinikah. Tetapi intinya Tabari mengalami kontradiksi dalam periwayatannya. KESIMPULAN: Al-Tabari tak reliable mengenai umur Aisyah ketika menikah. BUKTI # 3: Umur Aisyah jika dihubungkan dengan umur Fatimah Menurut Ibn Hajar, "Fatima dilahirkan ketika Ka`bah dibangun kembali, ketika Nabi saw berusia 35 tahun... Fatimah 5 tahun lebih tua dari Aisyah " (Al-isabah fi tamyizi'l-sahabah, Ibn Hajar al-Asqalani, Vol. 4, p. 377, Maktabatu'l-Riyadh al-haditha, al-Riyadh,1978). Jika Statement Ibn Hajar adalah factual, berarti Aisyah dilahirkan ketika Nabi berusia 40 tahun. Jika Aisyah dinikahi Nabi pada saat usia Nabi 52 tahun, maka usia Aisyah ketika menikah adalah 12 tahun. KESIMPULAN: Ibn Hajar, Tabari, Ibn Hisham, dan Ibn Humbal kontradiksi satu sama lain. Tetapi tampak nyata bahwa riwayat Aisyah menikah usia 7 tahun adalah mitos tak berdasar. BUKTI #4: Umur Aisyah dihitung dari umur Asma' Menurut Abda'l-Rahman ibn abi zanna'd: "Asma lebih tua 10 tahun dibanding Aisyah (Siyar A`la'ma'l-nubala', Al-Zahabi, Vol. 2, p. 289, Arabic, Mu'assasatu'l-risalah, Beirut, 1992). Menurut Ibn Kathir: "Asma lebih tua 10 tahun dari adiknya [Aisyah]" (Al-Bidayah wa'l-nihayah, Ibn Kathir, Vol. 8, p. 371,Dar al-fikr al-`arabi, Al-jizah, 1933). Menurut Ibn Kathir: "Asma melihat pembunuhan anaknya pada tahun 73 H, dan 5 hari kemudian Asma meninggal. Menurut iwayat lainya, dia meninggal 10 atau 20 hari kemudian, atau bebrapa hari lebih dari 20 hari, atau 100 hari kemudian. Riwayat yang paling kuat adalah 100 hari kemudian. Pada waktu Asma Meninggal, dia berusia 100 tahun" (Al-Bidayah wa'l-nihayah, Ibn Kathir, Vol. 8, p. 372, Dar al-fikr al-`arabi, Al- jizah, 1933) Menurut Ibn Hajar Al-Asqalani: "Asma hidup sampai 100 tahun dan meninggal pada 73 or 74 H." (Taqribu'l-tehzib, Ibn Hajar Al-Asqalani,p. 654, Arabic, Bab fi'l-nisa', al-harfu'l-alif, Lucknow). Menurut sebagaian besar ahli sejarah, Asma, Saudara tertua dari Aisyah berselisuh usia 10 tahun. Jika Asma wafat pada usia 100 tahun dia tahun 73 H, Asma seharusnya berusia 27 atau 28 tahun ketika hijrah (622M). Jika Asma berusia 27 atau 28 tahun ketika hijrah (ketika Aisyah berumah tangga), Aisyah seharusnya berusia 17 atau 18 tahun. Jadi, Aisyah, berusia 17 atau 18 tahun ketika hijrah pada taun dimana Aisyah berumah tangga. Berdasarkan Hajar, Ibn Katir, and Abda'l-Rahman ibn abi zanna'd, usia Aisyah ketika beliau berumah tangga dengan Rasulullah adalah 19 atau 20 tahun. Dalam bukti # 3, Ibn Hajar memperkirakan usia Aisyah 12 tahun dan dalam bukti #4 Ibn Hajar mengkontradiksi dirinya sendiri dengan pernyataannya usia Aisyah 17 atau 18 tahun. Jadi mana usia yang benar ? 12 atau 18..? kesimpulan: Ibn Hajar tidak valid dalam periwayatan usia Aisyah. BUKTI #5: Perang BADAR dan UHUD Sebuah riwayat mengenai partisipasi Aisyah dalam perang Badr dijabarkan dalam hadist Muslim, (Kitabu'l-jihad wa'l-siyar, Bab karahiyati'l-isti`anah fi'l-ghazwi bikafir). Aisyah, ketika menceritakan salah satu moment penting dalam perjalanan selama perang Badar, mengatakan: "ketika kita mencapai Shajarah". Dari pernyataan ini tampak jelas, Aisyah merupakan anggota perjalanan menuju Badar. Sebuah riwayat mengenai pastisipasi Aisyah dalam Uhud tercatat dalam Bukhari (Kitabu'l-jihad wa'l-siyar, Bab Ghazwi'l-nisa' wa qitalihinnama`a'lrijal): "Anas mencatat bahwa pada hari Uhud, Orang-orang tidak dapat berdiri dekat Rasulullah. [pada hari itu,] Saya melihat Aisyah dan Umm-i-Sulaim dari jauh, Mereka menyingsingkan sedikit pakaian-nya [untuk mencegah halangan gerak dalam perjalanan tsb]." Lagi-lagi, hal ini menunjukkan bahwa Aisyah ikut berada dalam perang Uhud and Badr. Diriwayatkan oleh Bukhari (Kitabu'l-maghazi, Bab Ghazwati'l-khandaq wa hiya'l-ahza'b): "Ibn `Umar menyatakan bahwa Rasulullah tidak mengijinkan dirinya berpastisispasi dalam Uhud, pada ketika itu, Ibnu Umar berusia 14 tahun. Tetapi ketika perang Khandaq, ketika berusia 15 tahun, Nabi mengijinkan Ibnu Umar ikut dalam perang tsb." Berdasarkan riwayat diatas, (a) anak-anak berusia dibawah 15 years akan dipulangkan dan tidak diperbolehkan ikut dalam perangm, dan (b) Aisyah ikut dalam perang badar dan Uhud KESIMPULAN: Aisyah ikut dalam perang Badar dan Uhud jelas mengindikasikan bahwa beliau tidak berusia 9 tahun ketika itu, tetapi minimal berusia 15 tahun. Disamping itu, wanita-wanita yang ikut menemani para pria dalam perang sudah seharusnya berfungsi untuk membantu, bukan untuk menambah beban bagi mereka. Ini merupakan bukti lain dari kontradiksi usia pernikahan Aisyah. BUKTI #6: Surat al-Qamar (Bulan) Menurut beberapa riwayat, Aisyah dilahirkan pada tahun ke delapan sebelum hijriyah. Tetapi menurut sumber lain dalam Bukhari, Aisyah tercatat mengatakan hal ini: "Saya seorang gadis muda (jariyah dalam bahasa arab)" ketika Surah Al-Qamar diturunkan(Sahih Bukhari, kitabu'l-tafsir, Bab Qaulihi Bal al-sa`atu Maw`iduhum wa'l-sa`atu adha' wa amarr). Surat 54 dari Quran diturunkan pada tahun ke delapan sebelum hijriyah(The Bounteous Koran, M.M. Khatib, 1985), menunjukkan bahwa surat tsb diturunkan pada tahun 614 M. jika Aisyah memulai berumahtangga dengan Rasulullah pada usia 9 di tahun 623 M or 624 M, Aisyah masih bayi yang baru lahir (sibyah in Arabic) pada saat Surah Al-Qamar diturunkan. Menurut riwayat diatas, secara aktual tampak bahwa Aisyah adalah gadis muda, bukan bayi yang baru lahir ketika pewahyuan Al-Qamar. Jariyah berarti gadis muda yang masih suka bermain (Lane's Arabic English Lexicon). Jadi, Aisyah, telah menjadi jariyah bukan sibyah (bayi), jadi telah berusia 6-13 tahun pada saat turunnya surah Al-Qamar, dan oleh karean itu sudah pasti berusia 14-21 tahun ketika dinikah Nabi. Kesimpulan: riwayat ini juga mengkontra riwayat pernikahan Aisyah yang berusia 9 tahun. BUKTI #7: Terminologi bahasa Arab Menurut riwayat dari Ahmad ibn Hanbal, sesudah meninggalnya isteri pertama Rasulullah, Khadijah, Khaulah datang kepada Nabi dan menasehati Nabi untuk menikah lagi, Nabi bertanya kepada nya ttg pilihan yang ada di pikiran Khaulah. Khaulah berkata: "Anda dapat menikahi seorang gadis (bikr) atau seorang wanita yang pernah menikah (thayyib)". Ketika Nabi bertanya ttg identitas gadis tsb (bikr), Khaulah menyebutkan nama Aisyah. Bagi orang yang paham bahasa Arab akan segera melihat bahwa kata bikr dalam bahasa Arab tidak digunakan untuk gadis belia berusia 9 tahun. Kata yang tepat untuk gadis belia yangmasih suka bermain-main adalah, seperti dinyatakan dimuka, adalah jariyah. Bikr disisi lain, digunakan untuk seorang wanita yang belum menikah serta belum punya pertautan pengalaman dengan pernikahan, sebagaiaman kita pahami dalam bahasa Inggris "virgin". Oleh karean itu, tampak jelas bahwa gadis belia 9 tahun bukanlah "wanita" (bikr) (Musnad Ahmad ibn Hanbal, Vol. 6, p. .210,Arabic, Dar Ihya al-turath al-`arabi, Beirut). Kesimpulan: Arti literal dari kata, bikr (gadis), dalam hadist diatas adalah "wanita dewasa yang belum punya pengalaman sexual dalam pernikahan." Oleh karean itu, Aisyah adalah seorang wanita dewasa pada waktu menikahnya. BUKTI #8. Text Qur'an Seluruh muslim setuju bahwa Quran adalah buku petunjuk. Jadi, kita perlu mencari petunjuk dari Qur'an untuk membersihkan kabut kebingungan yang diciptakan oleh para periwayat pada periode klasik Islam mengenai usia Aisyah dan pernikahannya. Apakah Quran mengijinkan atau melarang pernikahan dari gadis belia berusia 7 tahun? Tak ada ayat yang secara eksplisit mengijinkan pernikahan seperti itu. Ada sebuah ayat , yang bagaimanapun, yang menuntun muslim dalam mendidik dan memperlakukan anak yatim. Petunjuk Qur'an mengenai perlakuan anak Yatim juga valid doaplikasikan ada anak kita sendiri sendiri. Ayat tsb mengatakan : Dan janganlah kamu serahkan kepada orang-orang yang belum sempurna akalnya, harta (mereka yang ada dalam kekuasaanmu) yang dijadikan Allah sebagai pokok kehidupan. Berilah mereka belanja dan pakaian (dari hasil harta itu) dan ucapkanlah kepada mereka kata-kata yang baik. (Qs. 4:5) Dan ujilah anak yatim itu sampai mereka cukup umur untuk kawin. Kemudian jika menurut pendapatmu mereka telah cerdas (pandai memelihara harta), maka serahkanlah kepada mereka harta-hartanya. ?? (Qs. 4:6) Dalam hal seorang anak yang ditingal orang tuanya, Seorang muslim diperintahkan untuk (a) memberi makan mereka, (b) memberi pakaian, (c) mendidik mereka, dan (d) menguji mereka thd kedewasaan "sampai usia menikah" sebelum mempercayakan mereka dalam pengelolaan keuangan. Disini, ayat Qur'an menyatakan ttg butuhnya bukti yang teliti terhadap tingkat kedewasaan intelektual dan fisik melalui hasil test yang objektif sebelum memasuki usia nikah dan untuk mempercayakan pengelolaan harta-harta kepada mereka. Dalam ayat yang sangat jelas diatas, tidak ada seorangpun dari muslim yang bertanggungjawab akan melakukan pengalihan pengelolaan keuangan pada seorang gadis belia berusia 7 tahun. Jika kita tidak bisa mempercayai gadis belia berusia 7 tahun dalam pengelolaan keuangan, Gadis tsb secara tidak memenuhi syarat secara intelektual maupun fisik untuk menikah. Ibn Hambal (Musnad Ahmad ibn Hambal, vol.6, p. 33 and 99) menyatakan bahwa Aisyah yang berusia 9 tahun lebih tertarik untuk bermain dengan mainannya daripada mengambi tugas sebagai isteri. Oleh karean itu sangatlah sulit untuk mempercayai, bahwa AbuBakar,seorang tokoh muslim, akan menunangkan anaknya yang masih belia berusia 7 taun dengan Nabi yang berusia 50 tahun.. Sama sulitnya untuk membayangkan bahwa Nabi menikahi seorang gadis belia berusia 7 tahun. Sebuah tugas penting lain dalam menjaga anak adalah mendidiknya. Marilah kita memunculkan sebuah pertanyaan," berapa banyak di antara kita yang percaya bahwa kita dapat mendidik anak kita dengan hasil memuaskan sebelum mereka mencapai usia 7 atau 9 tahun?" Jawabannya adalah Nol besar. Logika kita berkata, adalah tidak mungkin tugas mendidik anak kita dengan memuaskan sebelum mereka mencapai usia 7 tahun, lalu bagaimana mana mungkin kita percaya bahwa Aisyah telah dididik secara sempurna pada usia 7 tahun seperti diklaim sebagai usia pernikahannya? AbuBakr merupakan seorang yang jauh lebih bijaksana dari kita semua, Jadi dia akan merasa dalam hatinya bahwa Aisyah masih seorang anak-anak yang belum secara sempurna sebagaimana dinyatakan Qur'an. Abu Bakar tidak akan menikahkan Aisyah kepada seorangpun. Jika sebuah proposal pernikahan dari gadis belia dan belum terdidik secara memuaskan datang kepada Nabi, Beliau akan menolak dengan tegas karean itu menentang hukum-hukum Quran. Kesimpulan: Pernikahan Aisyah pada usia 7 tahun akan menentang hukum kedewasaan yang dinyatakan Quran. Oleh karean itu, Cerita pernikahan Aisyah gadis belia berusia 7 tahun adalah mitos semata. BUKTI #9: Ijin dalam pernikahan Seorang wanita harus ditanya dan diminta persetujuan agar pernikahan yang dia lakukan menjadi syah (Mishakat al Masabiah, translation by James Robson, Vol. I, p. 665). Secara Islami, persetujuan yang kredible dari seorang wanita merupakan syarat dasar bagi kesyahan sebuah pernikahan. Dengan mengembangkan kondisi logis ini, persetujuan yang diberikan oleh gadis belum dewasa berusia 7 tahun tidak dapat diautorisasi sebagai validitas sebuah pernikahan. Adalah tidak terbayangkan bahwa AbuBakr, seorang laki-laki yang cerdas, akan berpikir dan mananggapi secara keras ttg persetujuan pernikahan gadis 7 tahun (anaknya sendiri) dengan seorang laki-laki berusia 50 tahun. Serupa dengan ini, Nabi tidak mungkin menerima persetujuan dari seorang gadis yang menurut hadith dari Muslim, masih suka bermain-main dengan bonekanya ketika berumah tangga dengan Rasulullah. kesimpulan: Rasulullah tidak menikahi gadis berusia 7 tahun karena akan tidak memenuhi syarat dasar sebuah pernikahan islami ttg klausa persetujuan dari pihak isteri. Oleh karean itu, hanya ada satu kemungkinan Nabi menikahi Aisyah seorang wanita yang dewasa secara intelektual maupun fisik. SUMMARY: Tidak ada tradisi Arab untuk menikahkan anak perempuan atau laki-laki yang berusia 9 tahun, Demikian juga tidak ada pernikahan Rasulullah saw dan Aisyah ketika berusia 9 tahun. Orang-orang arab tidak pernha keberatan dengan pernikahan seperti ini, karean ini tak pernah terjadi sebagaimana isi beberapa riwayat. Jelas nyata, riwayat pernikahan Aisyah pada usia 9 tahun oleh Hisham ibn `Urwah tidak bisa dianggap sebagai kebenaran, dan kontradisksi dengan riwayat-riwayat lain. Lebih jauh, tidak ada alasan yang nyata untuk menerima riwayat Hisham ibn `Urwah sebagai kebenaran ketika para pakar lain, termasuk Malik ibn Anas, melihat riwayat Hisham ibn `Urwah selama di Iraq adalah tidak reliable. Pernyataan dari Tabari, Bukhari dan Muslim menunjukkan mereka kontradiksi satu sama lain mengenai usia menikah bagi Aisyah. Lebih jauh, beberapa pakar periwayat mengalami internal kontradiksi dengan riwayat-riwayatnya sendiri. Jadi, riwayat usia Aisyah 9 tahun ketika menikah adalah tidak reliable karean adanya kontradiksi yang nyata pada catatan klasik dari pakar sejarah Islam. Oleh karean itu, tidak ada alasan absolut untuk menerima dan mempercayai usia Aisyah 9 tahun ketika menikah sebagai sebuah kebenaran disebabkan cukup banyak latar belakang untuk menolak riwayat tsb dan lebih layak disebut sebagai mitos semata. Lebih jauh, Qur'an menolak pernikahan gadis dan lelaki yang belum dewasa sebagaimana tidak layak membebankan kepada mereka tanggung jawab-tanggung jawab. sumber : The Ancient Myth Exposed By T.O. Shanavas , di Michigan. © 2001 Minaret from The Minaret Source: http://www.iiie.net/ Diterjemahkan oleh : C_P - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - Antara Tuhan Yesus dan Tuhannya Yesus Pembaca majalah SABILI bernama Efata mengirim email pada tim FAKTA. Ia membuka emailnya dengan kalimat "Semoga Tuhan Yesus Kristus memaafkan kalian. Saya menantang kalian.." Selanjutnya, ia menyoal artikel berjudul "Studi di Australia Jadi Anti Poligami" (SABILI Th XIII No. 16) dan "Alkitab Melegalkan Poligami" (SABILI Th XIII No. 17). Menurutnya, Allah dan Yesus membenci orang berpoligami. Tapi, ia tak menyebut dalilnya. Efata juga membandingkan Nabi Isa (Yesus) dengan Nabi Muhammad. Ia menulis, "Ingatlah teman, Tuhan Yesus jauh dibandingkan dengan Muhammad. Tuhan Yesus adalah anak Allah sedang Muhammad manusia biasa. Jika kalian tak percaya bahwa Yesus anak Allah, carilah di Perjanjian Lama, janji Allah akan datangnya Penyelamat. Lihat juga di Perjanjian Baru bahwa Tuhan Yesus disebut oleh Allah sendiri. Allah berfirman, "Inilah anakku yang kukasihi, dan padanyalah Aku berkenan." Jika Tuhan Yesus bukan Anak Allah mengapa bisa membangkitkan orang mati, mengusir syetan, berjalan di atas air, menyembuhkan orang dan memberkati. Jika Tuhan YEsus bukan Anak Allah mengapa ia bisa bangkit atas kematian dan menampakkan diri pada murid-muridnya? Selain itu, ia juga bisa menghakimi manusia pada akhir zaman? Bisa berkata-kata dengan Allah Bapa? Dan bisa mengetahui apa yang akan terjadi pada kitab Wahyu? Bagaimana dnegan Muhammad, apa kelebihannya? Jika ia nabi yang kalian anggap paling suci daripada Tuhan Yesus, mengapa ia tak bisa mengalahkan maut (kematian), dan bagaimana dengan pengikutnya kelak?" Logika dan asumsi Efata salah besar. Menurutnya, Yesus adalah Tuhan dan Muhammad adalah manusia biasa. Jika demikian, menjadi tidak fair kalau keduanya dibandingkan. Membandingkan manusia dengan Tuhan adalah perbuatan sia-sia, karena keduanya memang berbeda. Jika Efata mengakui Yesus sebagai Tuhan, maka perbandingan yang sejajar adalah Tuhan Allah SWT. Sekarang, kita bandingkan secara ilmiah, antara tuhannya Efata yaitu Yesus dengan Tuhan Allah SWT yang juga Tuhannya Yesus. Pertama, "Tuhan itu Allah yang Maha Tahu, dan oleh Dia perbuatan-perbuatan diuji" (I Samuel 2:3). Yesus tak tahu kapan hari kiamat (Matius 24:36), tak tahu kapan pergantiuan musim (Markus 11:13), tak tahu suapa yang menjamahnya (Lukas 8:45-46), kesaksian Yesus salah (Yohanes 5:31), dan ramalannya meleset (Lukas 22:34, matius 26:34, Yohanes 13:38 dan Markus 14:67-72). Kedua, Allah adalah Tuhan yang mengabulkan doa (Amsal 15:29). Maka, tak layak jika Tuhan berdoa pada yang lain. Tapi Yesus, masih berdoa memohon pada Allah (Lukas 5:16, Matius 26:36, dan lainnya). Ketiga, Allah adalah Tuhan Yang Maha Kuasa (Yesaya 40:26, Ayub 23:6, II Korintus 6:18). Sedangkan Yesus tidak bisa berbuat apa-apa tanpa kehendak Allah (Yohanes 5:30). Yesus tidak bisa bermukjizat banyak di daerah asalnya, kecuali hanya satu mukjizat (Markus 6:5). Keempat, Allah adalah Tuhan yang tidak dapat dicobai oleh yang jahat (Yakobus 1:13). Sedangkan Yesus dicobai oleh iblis yang jahat di puncak gunung (Matius 4:1-11). Kelima, Allah adalah Tuhan Yang Maha Hidup dan tak takluk pada maut (I Timotius 6:16). Bibel menceritakan, Yesus mati terbunuh jam tiga sore di atas gantungan tiang salib hanya mengenakan sehelai kain yang menutupi kemaluannya (Lukas 23:44-46). Keenam, Allah adalah Tuhan yang menyelamatkan (Mazmur 34:19). Tapi Bibel menyebutkan, Yesus minta keselamatan pada Tuhan (Yohanes 12:27). Yesus juga tidak bisa menyelamatkan dirinya ketika disiksa, diolok-olok, diludahi dan dibunuh (Markus 10:33-34). Ketujuh, Allah adalah Tuhan Yang Maha Baik, sehingga manusia harus bersyukur padanya (I Tawarikh 16:34). Tapi Yesus menolak disebut orang baik (Markus 10:18). Kedelapan, Allah adalah Tuhan Pencipta langit dan bumi yang tidak tidur dan tidak terlelap (Mazmur 121:2-3). Sedangkan Yesus tidur seperti manusia biasa (Matius 8:24, Lukas 8:23, Markus 4:38). Argumen Efata yang menyatakan, Yesus anak Allah, juga tak kuat jika dijadikan dasar ketuhanan Yesus. Sebab, orang pertama dalam Bibel yag disebut "anak Allah" adalah Nabi Adam (Lukas 3:38). Bahkan penyebutan "anak Allah" dalam Bibel, banyak sekali. Diantaranya, orang yang membawa perdamaian (Matius 5:19), orang yang memiliki sifat kasih (Lukas 6:35), orang yang mendapat berkah kasih dari Allah ( I Yohanes 3:1) dan lainnya. Jika istilah "anak Allah" disamakan dengan Tuhan, alangkah banyaknya jumlah Tuhan dalam Bibel. Tentang mukjizat Nabi Isa yang bisa menghidupkan orang mati, menyembuhkan kusta, lahir tanpa campur tangan ayah dan lainnya juga tak bisa dijadikan dalil ketuhanan Yesus. Semua nabi memiliki mukjizat atas izin Allah (QS Ali Imran:49). Bukankah Bibel juga mengakui bahwa Yesus tak bisa berbuat apa-apa tanpa kehendak Allah (Yohanes 5:30). Semua mukjizat ini musnah ketika pada Nabi meninggal dunia. Satu-satunya mukjizat Nabi yang masih tersisa hanya al-Qur'an. Sudah puluhan abad berlalu sejak Nabi Muhammad saw wafat, al-Qur'an sampai kini masih terjaga keasliannya, tak kurang satu titik pun. Meski begitu, umat Islam tak diskriminasi terhadap para Nabi. "Kami tidak membeda-bedakan antara seseorang pun (dengan yang lain) dari rasul-rasul-Nya," (QS al-Baqarah 285). Karenanya, umat Islam tak akan menganggap Nabi Muhammad sebagai orang yang lebih suci dari Nabi Isa (Yesus). Umat Islam juga tak masygul dan bergeming imannya, melihat Nabi Muhammad tak bisa mengalahkan maut. Karena, salah satu identitas manusia adalah mengalami kematian (QS Ali Imran:185). Bukankah semua Nabi, termasuk Nabi Isa as yang dianggap Tuhan oleh umat Nasrani, juga mengalami kematian?. (sabili/al-islahonline.com) - - - - - - - - - - - - - - - - - - . Shirathal Mustaqim Versi Nasrani Damopoli Jasmin, Aktifis FAKTA dari Mando mewatakan gencarnya Kristenisasi di Gorontalo. Menurut Ilmu Poliitk kelahiran Bolaang Mongondow ini, misi kristen dibalut dalam kemasan Islam dan budaya lokal. Beberapa kegiatannya adalah siaran di radio berbahasa Gorontalo, kursus al-Qur'an dan penerbitan Majalah Tinelo News. Majalah yang diterbitkan Ilomata ini memang menipu umat. Sususan redaksinya memakai nama Islam. Pemimpin Redksi : Zulkarnain, Staf Redaksi : Hasan, Ka'dua, Aminah dan Dewi. Sebagaimana umumnya selebaran gelap kristen lainnya, majalah ini juga tidak mencantumkan alamat. Dalam menjajakan misi Kristennya, Tinelo News menyelewengkan makna Shirathal Mustaqiim dalam al-Qur'an surah al-Fatihah 6-7. Ilomata juga menerbitkan kaset, berisi tuntunan menuju Shiraatal Muataqiim berbahasa Gorontalo dalam seri "Habari Mopiyohu Piloposabewo Mayi le Yahya". Selain itu, Tinelo menulis kuis Shiraatal Mustaqiim (Surah al-Fatihah 6-7): "Tunjukilah kami jalan yang lurus, (yaitu) jalan orang - orang yang telah Engkau anugerahkan nikmat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat. Kita mendapat gambaran, pada zaman sebelum Muhammad saw mengajarkan Islam, sudah ada orang yang mengikuti jalan yang lurus. Mereka diberi nikmat oleh Allah dan tidak tersesat sehingga Nabi meminta petunjuk pada Allah SWT tentang jalan itu. Siapakah orang-orang yang lebih dulu mengikuti jalan itu? Jawabannya adalah Yesus Kristus (Isa Al-masih)." Brosur Kristen "Shirathal Mustaqiim" juga memelesetkan makna ayat ini. Menurutnya, Shiraathal Mustaqiim adalah Isa anak Maryam yangharus diikuti dan ditaati, karena Injil Yohanes 14:6 menyebutkan, "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Baa, kalau tidal melalui Aku." Mereka menyimpulkan, orang yang ingin selamat harus mengakui Yesus sebagai tuhan, jurus elamat dan masuk Kristen. Bagi umat Islam, ayat ihdinas shirathal mustaqiim, shirathal ladziina an'amta 'alaihim (Tunjukilah kami jalan yag lurus, yaitu jalan orang-orang yang telah Engkau anugerahkan nikmat kepada mereka), merujuk pada para Nabi, shidiqin (orang-orang jujur) dan para syuhada (syahid membela agama). Maka, jalan yang lurus bagi orang yang hidup sesudah para Nabi adalah mentaati perintah Allah dan RasulNya (QS an-Nisa:69-70). Hal ini ditegaskan al-Imam Ibnu Katsir dalam tafsirnya (I/30). Shirathal mustaqiim adalah jalan para Rasul Allah, karena semua Nabi berada pada jalan yang lurus. Allah SWT menyebut Nabi Muhammad saw sebagai salah satu di antara para Nabi yang berada di jalan yang lurus (QS Yanis : 3-4). Nabi Ibrahim juga berada di jalan yang lurus (QS an-Nahl : 120-121). Dakwah utamanya adalah mengajak kedua orangtuanya pada jalan yang lurus (QS MAryam:42-43). Nabi Musa dan Harun juga ebrada di jalan yang lurus (QS an-Shaffat:118). Nabi Ishaq, Ya'qub, Nuh, Daud, Sulaiman, Ayub, Yusuf, Musa, Harun, Zakariya, Yahya, Ilyas, Ismail, Ilyasa', Yunus, Luth as, semuanya diberi hidayah oleh Allah SWT, berada di jalan yang lurus (QS al-An'am:84-87). Esensi shirathal mustaqiim adalah beribadah pada Allah tanpa mempersekutukannya (QS Yasin:60-61). Nabi Isa menegaskan, jalan yang lurus adalah bertauhid pada Allah. "Sesungguhnya Allah adalah Tuhanku dan Tuhanmu, karena itu, sembahlah Dia. Inilah jalan yang lurus," (QS Ali Imran:51). "Sesungguhnya Allah adalah Tuhanku dan Tuhanmu, maka sembahlah Dia. Inilah jalan yang lurus," (QS az-Zukhruf:64). Nabi Muhammad, penutup para Nabi juga berada di jalan yang lurus (QS al-Hajj:67, Yasin:3), berdakwah menyeru jalan yang lurus (QS al-Mu'minun:73-74, al-An'am:153). Muhammad berdakwah menyampaikan al-Qur'an, kitab yang diturunkan Allah untuk mengeluarkan manusia dari kegelapan pada cahaya yang terang benderang (QS Ibrahim:1). Ahli Kitab (Yahudi dan Nasrani) diingatkan tentang datangnya al-Qur'an yang menuntun mereka ke jalan yang lurus (QS al-Maa'idah:15-16). Bagi orang yang istiqamah di jalan yang lurus dengan taat pada Allah dan Rasul-Nya, Allah menjanjikan kemenangan besar (QS al-Ahzab:70-71). Sebaliknya, Allah mengancam orang yang mengikuti selain jalan yang lurus. Mereka dimasukkan ke Neraka Jahanam sebagai tempat tinggal yang buruk (QA an-Nisa:115). Jadi, shirathal mustaqiim bukan berarti menerima Yesus sebagai tuhan, juruselamat dan masuk Kristen. Selain itu, meyakini Yesus sebagai satu-satunya jalan yang lurus, mengandung banyak kesalahan. Pertama, Yesus bukanlah satu-satunya orang yang ebrada di jalan yang lurus, melainkan salah satu Nabi yang diberi hidayah Allah di jalan yang lurus. Kedua, jalan lurus yang diajarkan Isa tidak menjadikannya sebagai tuhan dan juruselamat, tapi bertauhid pada Allah SWT (QS al-Maa'idah:116-118). Dalam Injil pun, Yesus menegaskan ajaran tauhid (Matius 4:10, Lukas 4:8, Markus 12:29). Ajaran trinitas yang menobatkan Yesus sebagai tuhan adalah penyimpangan atas nama Yesus. Ajaran ini ditopang oleh ayat Bibel (I Yohanes 5:7-8) yang diakui kepalsuannya oleh pakar teologi Kristen. Ketiga, jika meneladani ajaran Isa, maka yang harus diamalkan adalah ajarannya, bukan ajaran orang lain yang membelokkan ajaran Nabi Isa. Beberapa ajaran Nabi Isa, antara lain : berlaku khusus untuk bani Israel (QS az-Zukhruf:59, Matius 10:5-6, Matius 15:24). Mengakui kenabian Muhammad saw sebagai Nabi terakhir yang kedatangannya dinubuatkan oleh Nabi Isa (QS ash-Shaff:6, Injil Yohanes 16:7-14). Menyangkal doktrin Yesus sebagai penjelmaan Allah, karena Yesus tidak mengajarkannya (QS al-Maa'idah:116-117, Injil Yohanes 17:3), dan lainnya. Jika ajaran Yesus ini tak ditaati oleh orang yang mengaku sebagai pengikutnya, maka mereka bukanlah pengikut Yesus, karena mereka telah mengkhianati sabda Yesus : "Kalau kalian mengasihi aku, kalian akan menjalankan perintah-perintahku," (Yohanes 14:15). (sabili) Selain di Gorontalo Buku Shirotol Mustaqim banyak beredar di SUMBAR - - - - - - - - - - - - - - - - Pencatutan kata Allah dalam alkitab Indonesia Bukanlah Alkitab/Bibel namanya kalau di dalamnya tidak mengandung berbagai bentuk kesalahan, kemustahilan, fitnah, pornografi, distorsi, kontradiksi, tambal-sulam, kesombongan, kebohongan, rasialisme, perombakan, penambahan, pengurangan, penyelewengan-sejarah, pengaburan-kisah, narasi fiktif, penyimpangan, pemalsuan, revisi-revisi, pencatutan, salah-arah, versi-versi-bervariasi, dan lain sebagainya. Pada bagian awal ini, kita akan melihat bersama-sama tentang pencatutan kata Allah oleh para penyusun Alkitab Indonesia yang secara sengaja disalah-arahkan untuk tujuan tertentu. Tidak bisa dibantah lagi, bahwa secara etimologis kata Allah berasal dari bahasa Arab, setidaknya telah tertulis di dalam kitab suci Al-Qur'an semenjak tahun 633 M, yaitu ketika untuk pertama kalinya kitab wahyu tersebut dibukukan oleh Zayd ibn Tsabit atas perintah Khulafaur Rasyidin I, Abu Bakar ash-Shiddiq. Allah adalah kata dalam bahasa Arab yang berasal dari pemadatan al dan Ilah. Ia berarti Tuhan atau menyiratkan Satu Tuhan. Dengan kata lain, tidak ada tuhan selain Allah. Allah adalah nama diri Dzat Rabb Semesta Alam. Ia tidak dapat diterjemahkan dengan kata lain, misalnya, God, Tuhan, atau Gusti. Ia juga tidak dapat dijadikan terjemahan untuk bahasa manapun. Lafadz-nya dinamakan Lafzhul Jalalah. Allah, tidak ada tuhan melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus-menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafa'at di sisi Allah tanpa izin-Nya, Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Mahatinggi lagi Mahabesar. (QS. 2:255) Sesungguhnya Aku ini adalah Allah, tidak ada tuhan (yang hak) selain Aku, maka sembahlah Aku dan dirikanlah shalat untuk mengingat Aku. (QS. 20:14) Dan Dialah Allah, tidak ada tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia, bagi-Nyalah segala puji di dunia dan di akhirat, dan bagi-Nyalah segala penentuan dan hanya kepada-Nyalah kamu dikembalikan. (QS. 28:70) Katakanlah: "Dialah Allah, Yang Mahaesa; Allah adalah tempat bergantung segala sesuatu. Dia tiada beranak dan tiada pula diperanakkan, dan tidak ada sesuatu pun yang setara dengan Dia." (QS. 112:1-4) Allah bukanlah roh (karena roh adalah makhluk) dan bukan pula dzat yang menyerupai makhluk sebagaimana disiratkan dalam catatan Alkitab. Ia adalah Dzat yang ghaib, tidak ada sesuatupun yang serupa dengan-Nya. (Dia) Pencipta langit dan bumi. Dia menjadikan bagi kamu dari jenis kamu sendiri pasangan-pasangan dan dari jenis binatang ternak pasangan-pasangan (pula), dijadikan-Nya kamu berkembang biak dengan jalan itu. Tidak ada sesuatupun yang serupa dengan Dia, dan Dia-lah yang Maha Mendengar dan Melihat. (QS. 42:11) Karenanya, Allah, mengutuk keras kepada orang-orang yang menuhankan makhluk seperti Isa al-Masih (Yesus) dan Roh Kudus (malaikat Jibril), dan menjanjikan akan memasukkan mereka ke dalam neraka Jahannam. Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata: "Sesungguhnya Allah adalah Mesias anak Maria", padahal Mesias (sendiri) berkata: "Hai Bani Israel, sembahlah Allah Tuhanku dan Tuhanmu". Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang lalim itu seorang penolong pun. Sesungguhnya kafirlah orang-orang yang mengatakan: "Bahwasanya Allah salah satu dari yang tiga", padahal sekali-kali tidak ada tuhan (yang berhak disembah) selain Tuhan Yang Esa. Jika mereka tidak berhenti dari apa yang mereka katakan itu, pasti orang-orang yang kafir di antara mereka akan ditimpa siksaan yang pedih. (QS. 5:72-73) Sesungguhnya orang-orang kafir, yakni Ahli Kitab (Yahudi dan Kristen) dan Musyrik (akan masuk) ke neraka [color=red]Jahannam/color]; mereka kekal di dalamnya. Mereka itu adalah seburuk-buruk makhluk. (QS. 98:6) Setelah membaca ulasan singkat di atas, marilah kita lihat bersama-sama bagaimana para penyusun Alkitab Indonesia secara membabi-buta dan tanpa malu-malu mencatut kata Allah untuk tujuan tertentu yang amat menyesatkan, berikut ini, antara lain (cetak biru ditambahkan): Bumi belum berbentuk dan kosong; gelap gulita menutupi samudera raya, dan Roh Allah melayang-layang di atas permukaan air. (Kejadian 1:2) Salah-arah: Roh Allah, seharusnya: Roh Elohim. Berfirmanlah Allah: "Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi." (Kejadian: 1:26) Salah-arah: Allah, seharusnya: Elohim. Demikianlah riwayat langit dan bumi pada waktu diciptakan. Ketika Tuhan Allah menjadikan bumi dan langit, (Kejadian 2:4) Salah-arah: TUHAN Allah, seharusnya: JAHWEH. Lagi Ia berfirman: "Akulah Allah ayahmu, Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub." Lalu Musa menutupi mukanya, sebab ia takut memandang Allah. (Keluaran 3:6) Salah-arah: Allah, seharusnya: Tuhan (Allah adalah nama Dzat, bukan istilah). Akulah TUHAN, Allahmu, yang membawa engkau keluar dari tanah Mesir, dari tempat perbudakan. (Ulangan 5:6) Salah-arah: TUHAN, Allahmu, seharusnya: ELOHIM, Tuhanmu. Jangan ada padamu allah lain di hadapan-Ku. (Ulangan 5:7) Salah-arah: allah, seharusnya: tuhan (Allah adalah nama Dzat, bukan istilah). Jangan membuat bagimu patung yang menyerupai apapun yang ada di langit di atas, atau yang ada di bumi di bawah, atau yang ada di dalam air di bawah bumi. Jangan sujud menyembah kepadanya atau beribadah kepadanya, sebab Aku, TUHAN Allahmu, adalah Allah yang cemburu, yang membalaskan kesalahan bapa kepada anak-anaknya dan kepada keturunan yang ketiga dan keempat dari orang-orang yang membenci Aku, (Ulangan 5:8-9) Salah-arah: TUHAN Allahmu, adalah Allah, seharusnya: ELOHIM Tuhanmu, adalah Tuhan. Seorang nabi dari tengah-tengahmu, dari antara saudara-saudaramu, sama seperti aku, akan dibangkitkan bagimu oleh TUHAN, Allahmu; dialah yang harus kamu dengarkan. (Ulangan 18:15) Salah-arah: TUHAN, Allahmu, seharusnya: ELOHIM, Tuhanmu. DAN LAIN SEBAGAINYA. Tampak jelas bagaimana para penyusun Alkitab Indonesia telah salah-arah atau mungkin sengaja menempatkan kata Allah sebagai istilah untuk penyebutan Tuhan. Padahal, Allah adalah nama diri Dzat Rabb Semesta Alam yang tidak dapat diterjemahkan ke dalam bahasa manapun dan tidak dapat dijadikan terjemahan untuk bahasa manapun! (Harap baca kembali ulasan singkat di atas!). Lebih jauh, pengucapan Lafzhul Jalalah pada kata Allah harus diucapkan seperti ketika orang Islam menyebut Allah (lam kembar), sebaliknya, umat Kristen Indonesia mengucapkan kata Allah seperti ketika kita membaca kata alah (lam tunggal). Sudah salah-arah, tersesat pula. Namun demikian, terlepas dari persoalan salah-arah di atas, harus dipahami, bahwa baik Elohim maupun Jahweh, keduanya pada hakikatnya merujuk pada satu Tuhan yang sama yaitu Allah. Kedua istilah Tuhan Yahudi tersebut, hanyalah memberikan identifikasi/ciri khas bagi suku-suku Israel yang turut andil dalam penyusunan kitab-kitab dalam Perjanjian Lama. Elohim adalah Tuhannya Kerajaan Israel Utara, sedangkan Jahweh adalah Tuhannya Kerajaan Israel Selatan dari suku Yehuda dan Benyamin, pada masa lampau. Wassalaam. - - - - - - - - - - - - - . Jawaban untuk gus_chen_lung Kristenisasi telah menjadi isue yg bukan saja sekedar bernuansa tapi juga sudah melintas batas sosial - politik dalam kehidupan umat Islam sehari hari. Internet adalah sarana yang paling ampuh bagi kalangan murtadin melakukan kegiatannya dari yg bersifat halus s/d yang terang benderang menyerang baik dalam bentuk disinformasi dan juga berbau Phobia sebagaimana baru baru ini telah beredar sebuah situs yang mengatas namakan dirinya GUS CHEN LUNG di http://www.geocities.com/gus_chen_lung/ 10 pertanyaan-pertanyaan tsb telah dijawab oleh Sdr. Alfarisiy di Forum Hidayatullah.com dan ada baiknya artikel jawaban yg dibuat Sdr. Alfarisiy tsb kami reposting kembali di Forum.swaramuslim.net dengan harapan saudara saudara yg Muslim dapat menyempurnakannya sehingga dapat memberikan wawasan yg sehat bagi saudara saudara yg Non Muslim sbb : 1. Mengapa teroris muslim, hanya berani mengebom Indonesia, bukannya mengebom Amerika Serikat. Ketahuan dangkalnya pikiran orang-orang nasrani dilihat dari pertanyaannya. Apa yang anda tahu ttg Islam? Maka itulah pikiran anda tentang Islam. Jika sarapan anda sehari-harinya komik, televisi, novel, radio dugem, majalah playboy, maka tidak heran anda berfikir tentang Islam seperti yang mereka beritakan. Sebaiknya anda mencari tahu dengan cara yang benar, seperti kami mencari tahu bagaimana kontradiksinya ayat-ayat dalam bible di dalam ajaran agama anda! Islam tidak mengajarkan sedikitpun kekerasan apalagi terror thd manusia. Dalam Al-Qur;an tidak ada satu ayatpun yang mewajibkan umat ini untuk membunuh umat lain. Saya tegaskan sekali lagi dalam Al-Qur;an tidak ada satu ayatpun yang mewajibkan umat ini untuk membunuh umat lain. Di dalam Islam la ikra ha fiddin, tidak ada paksaan dalam memluk agama ini, sedangkan agama anda? Indomie? Beras? Uang? Anda tawarkan ke kami untuk ditukar dengan agama anda. Bukankah itu terror? Orang yang melakukan terror adalah orang yang tidak faham tentang ajaran Islam, bahkan saya menemukan bukti bahwa sebenarnya terror sendiri direkayasa oleh AS, lihat Irak, Afganistan, Palestina, apakah namanya membunuh warga sipil tak berdosa bukan kebiadaban zionis? Anda bercuci tangan mengatakan Islam teroris sementara anda menutup mata atau picek tidak dapat melihat kebiadaban teman-teman anda membantai umat Islam, gimana seandainya kami mengartikan Jihad dengan terror, pasti anda sudah jadi bangkai karena anda musuh Islam. Bukan AS sasaran kami pertama kali, tetapi umat Kristen di Indonesia. Tetapi bagaimana keadaan anda sekarang, anda sehat bisa menghirup udara segar, bisa makan mie babi dll. Jadi buat apa buang-buang biaya menciptakan bom ataum untuk ngebom AS, toh AS juga pasti hancur oleh kekuatan Allah SWT. 2. Kalau Muhammad benar-benar Nabi, mengapa umat Muslim masih mendoakan dia supaya dia masuk surga Umat Islam dianjurkan bersalawat kepada beliau sesering mungkin, bahkan dalam rukun shalat ada salawat kepada beliau dan keluarganya. Jaminan Nabi Muhammad SAW adalah orang pertama yang melangkah masuk surga itu ada dalam beberapa riwayat hadist dan pasti, Allah SWT bahkan telah menghapus dosa-dosa beliau yang lalu maupun yang akan datang selama hidup beliau. Tapi apa yang beliau lakukan, adalah beliau tak kurang sehari semalam beristighfar 100X dan shalat malam memohon ampun Allah sampai kedua kakinya bengkak saking lamanya berdiri. Doa yang kami panjatkan bukan untuk meminta agar surga ditetapkan baginya. Sangat naïf sekali sekiranya umat islam memohon doa untuk seorang nabinya agar masuk surga. Doa dan salawat kami kepada beliau sebaliknya untuk diberikannya syafaat beliau di hari penghisaban kepada kami setelah kiamat terjadi. 3. Kalau umat muslim benar-benar benci kepada Amerika, mengapa masih menggunakan teknologi yang dibuat oleh Amerika seperti obat-obatan, GSM, internet dan segala aplikasinya, mobil dan sepeda motor, pesawat terbang, komputer termasuk sistem operasi windows, kacamata dan lain sebagainya, bahkan ikut belajar ilmu di amerika Bencinya umat Islam thd AS bukan membabi buta. Di dalam Islam harus dibedakan antara urusan dunia dan akhirat. Jika suatu masalah telah memasuki wilayah agama, maka konsep kami adalah lakum dinukum waliyadin. Tidak ada kompromi dan harus tegas, kalau perlu berjihad jika kami sampai diserang untuk dikafirkan! Tetapi sebaliknya Islam sangat menjaga dan memlihara hubungan antar individu dalam konsep hablum minannas. Berinteraksi dan berhubungan dengan non muslim tidak dilarang, bahkan Nabi kami pernah menggadaikan baju besinya kepada seorang Yahudi, dan Ali sahabat Nabi bekerja kepada orang nasrani. Dibolehkan berjual beli dan bertransaksi dengan mereka. Karena masalah itu adalah bentuk bid’ah dalam arti dunia, yaitu menciptakan suatu system, teknologi, device yang baru untuk kemajuan suatu umat. Kalau ada yang ingin memboikot produk-produk buatan AS saya kira hal tsb sia-sia saja, karena sebenarnya bukan itu jalan yang harus ditempuh oleh umat Islam. Mungkin anda melihat fenomena seperti ini sehingga anda salah menafsirkan masalah yang anda tanyakan. 4.Mengapa isi Al-Quran sebagian besar meniru isi Kitab Suci Perjanjian Lama milik umat Kristen. Nabi-nabi didalam kitab tersebut diakui sebagai nabi Muslim, padahal sebenarnya adalah Nabi orang israel. Bisa tidak anda beri contoh surat dalam AlQur’an yang anda hafal yang mirip surat-surat dalam Bible PL? Saya heran sama anda sebenernya anda paham apa yang anda tanyakan ataukah tidak? Al-Qur’an menggunakan bahasa Arab. Bahasa Arab memiliki akar kata yang paling banyak di dunia. Gaya bahasa Al-Qur’an sampai saat ini dan akhir zaman nanti tidak akan ada yang mampu menandingi keindahannya. Bahkan tak ada satu orang Arab tulenpun yang mampu menciptakan satu ayat saja yang mirip dengan ayat di Al-Qur’an. Apalagi bible anda yang anda sendiri tentu tidak mengetahui bahasa asli bible itu sendiri bahasa Ibrani kah atau Aram kah? Lalu kemana bible asli umat nasrani? Banyak yang dipalsukan sehingga satu ayat saja menimbulkan tafsir yang sangat banyak. Dalam Al-Qur’an berisi mengenai, hukum syariat, aqidah (keyakinan) dan tentang kisah-kisah umat sebelum Nabi diutus. Sehingga apa yang terkandung di dalamnya memuat pula apa yang ada dalam injil asli dan taurat asli (tidak dipalsukan) dan Al-Qur’an adalah kitab seluruh umat manusia, tidak terkecuali seharusnya anda karena Nabi Muhammad SAW sebagai nabi terakhir pembawa risalah sebagaimana dituliskan dalam kitab injil asli yang mengatakan akan datang nabi akhir zaman bernama Ahmad dengan cirri-ciri yang serupa dengan Nabi SAW. Mengapa anda tidak menemukan ayat tsb dalam injil anda? Pasti karena sudah dihapus! Dan dipalsukan. Seluruh Nabi beragama Islam cuma syariatnya berbeda. Semua bersaksi tidak ada sesembahan yang berhak disembah kecuali Allah SWT. Dari Adam sampai Nabi Muhammad SAW tak terkecuali Nabi Isa a.s yang anda jadikan Tuhan anda dengan sebutan Yesus??? Israel itu umat Nabi Musa, yang membangkang terhadap Musa, lalu apakah semua orang Yahudi di jaman Nabi Musa membangkang, tentu tidak, juga umat nasrani di zaman Nabi Isa a.s tidak semua membangkang terhadap ajaran Isa yang menuhankan Allah SWT. Jadi baik Al-Qur’an, Injil, Taurat, Zabur semua Allah yang menurunkan masing-masing kepada Nabi-Nya. Sdr. pur1173 memberikan jawaban sbb : 1. Yang menurunkan Al Qur'an, Taurat dan Injil adalah ALLAH SWT 2. Al Qur'an turun belakangan. Coba kalau Al Qur'an turun duluan, nanti orang2 akan bilang bahwa Taurat atau Injil meniru Al Qur'an. Simpel kan? 5. Mengapa umat muslim Indonesia memaksakan kehendak dalam pelaksanaan RUU APP, berdemo besar-besaran dengan menakut-nakuti umat lain, men-sweeping cewek-cewek dijalan, mengusir Gus Dur, mengobarkan perang urat syaraf. Apakah itu yang diajarkan Islam. Pasti jawabannya adalah OKNUM Sebenarnya apa yang dilakukan kami adalah wujud reaksi keras thd kemaksiatan yang merajalela di negeri ini, dimana aparat sudah mati rasa thd apa yang namanya kemaksiatan. Ini adalah tugas umat Islam untuk menegakkan kebenaran bukan memaksakan. Kalau memaksakan konotasinya tidak ada hukum kausalitas. Sedangkan apa yang terjadi adalah efek dari dekadensi moral umat di negeri ini. Apalagi yang bermaksiat adalah juga sebagian besar umat Islam. Maka mereka kami anggap saudara kami yang harus kami luruskan dan arahkan ke jalan yang benar kalau mereka masih mengaku Islam. Karena aturan orang Islam adalah Al-Qur’an dan Sunnah Nabi SAW. Kami tidak menempatkan hukum buatan manusia di atas hukum Allah. Mereka pelaku maksiat yang beragama Islam harus kita kembalikan kepada kedua petunjuk tsb. Sedangkan masalah demo besar-besaran sebenarnya kan didahului oleh demo “kecil-kecilannya” Gus Dur cs yang provokatif. Bahkan terkesan jahil dan nista sekali karena melibatkan nyonya-nyonya tua yang bisa-bisanya mengumbar aurat sambil jogged sana jogged sini. Tercium juga kabar adanya pesan sponsor yang mempunyai kepentingan dengan produknya yaitu “kemaksiatan” yang didukung oleh beberapa media elektronik yang notabene dimiliki orang-orang kafir nasrani. Tidak ada balas dendam dalam Islam yang melebihi apa yang diterima oleh umat Islam. Tetapi kita dibolehkan membalas setimpal kepada orang-orang yang menyerang kita sesuai dengan serangan mereka. Serangan bisa diartikan sebagai pemikiran, tulisan, konsep atau bahkan fisik. 6. Mengapa negara Islam, tidak membantu Palestina dalam hal keuangan. Sudah! Bahkan akan terus membantu selama Palestina membutuhkan, di Indonesia pun ada lembaga yang mengelolanya hanya mereka semua tidak pernah memberitahu ke ANDA!! 7. Sekitar tahun 40 setelah masehi, sewaktu seluruh Israel tercerai berai keseluruh dunia karena memberontak terhadap Roma dan dikejar-kejar, mengapa orang Palestina masuk ketanah kosong yang ditinggalkan orang Israel tersebut. Bukankah itu tanah orang Israel ? Mana claim yang menunjukan tanah itu milik Israel!!!!??, adakah bukti otentik kalau Israel-lah pemilik wilayah Palestina? Aneh sekali anda ini! Kalau baca buku ilmu pengetahuan bacalah buku-buku yang berkualitas dan runtun tidak sepotong-sepotong. Bahkan Israelah yang tidak pernah diakui sebagai Negara oleh Negara-negar Islam! 8. Mengapa orang Muslim kalau berdoa selalu ingin diliat orang banyak, ingin disorot TV kalau berzikir, kalau berkotbah selalu pakai speaker yang keras, seolah-olah paling suci. Orang muslim yang mana yang anda maksud? Harus jelas! Umat muslim di Indonesia itu hampir 90%. Kok bisa bisanya anda mengeneralisir bahwa yang masuk TV itu semua umat muslim di Indonesia. Islam mengajarkan berdoa dengan suara lembut, dan lebih afdhal lagi pada sepertiga malam terakhir, waktu dimana anda dan umat kristiani masih pada ngorok!!! Bagaimana mungkin kita butuh TV, speaker. Islam mengajarkan bagaimana beramal dengan ikhlas, tidak pamrih dan ingin dilihat orang. Bahkan dalam memberikan sesuatu sedekah diwajibkan kita untuk menyembunyikan tangan kirinya maksudnya jangan sampai orang lain mengetahuinya. Jelaslah umat ini adalah umat yang paling suci yang berhak atas surga, bandingkan anda yang beribadah seminggu sekali Cuma nyanyi-nyanyi dan main musik. Apa surga bisa dibeli dengan gitar, piano, suara anda doank. 9. Mengapa orang Muslim selalu diingatkan kalau mau berdoa, 5 kali sehari, dengan memakai pengeras suara, bukankah itu mengganggu umat lain ? Kalau ada suara yang keras dari Gereja, mereka pasti sudah demo minta gereja tersebut ditutup. Saya katakan kepada anda bahwa yang terganggu itu hanya anda saja, karena anda memang memusuhi kami, bahkan Nabi kami. Umat Hindu, Budha mana ada yang kasih comment seperti anda! Itu sudah syariat dalam memanggil orang shalat. Agama anda juga membunyikan lonceng bahkan lebih menyakitkan ke telinga dan tidak ada indah-indahnya suara lonceng! Kami tidak keberatan. Saya balik bertanya kepada anda, kenapa umat kristiani beribadahnya hari Minggu? Karena sifat pembangkang pendahulu anda padahal semua diseru untuk bertuhan kepada Allah SWT dan beribadah shalat Jum’at tetapi umat Yahudi memundurkannya ke hari Sabat (sabtu) dan umat kristiani tidak mungkin mengikuti salah satunya, maka dipilihlah Minggu. Didemo minta ditutup wajarlah kalau menggangu ketenangan yang lain. Mana ada gereja di rumah-rumah komplek, ruko, apalagi sampai ingin membangun suatu gereja di lingkungan yang minoritas Kristen. Jelas dilarang dan aturannya jelas Keputusan pemerintah yang ini juga ingin umat Kristen ubah. 10. Mengapa orang Muslim cepat terangsang, kemudian memaksa pemeluk agama lain untuk menutup seluruh anggota badannya. Yang ngomong gitu kan anda saja! Artinya anda memang punya pengalaman terangsang dengan gambar-gambar porno di majalah, tv atau internet kan? Kemudian pengalaman anda diletakan pada momen umat Islam mendukung RUU APP. Pintar sekali anda ya dalam urusan fitnah memfitnah!! Putar balik fakta, memojokan uamat Islam dengan statement anda seperti itu. Saya katakan kepada anda kalau umat lain mau telanjang bulat seperti binatang sekalipun di mall, I don’t care!! Umat Islam itu sudah sepakat yang namanya membuka aurat kepada yang bukan mahramnya adalah haram. Anda gak usah ikut campur urusan agama kami. - - - - - - - - - - - - - - - - - . Tipuan Pendeta Rudy Muhamad Nurdin Author Post Fakta 09 May 06 - 12:45 pm Total Topics: 198 Total Posts: 0 Totall Reply 62 Pendeta Rudy Muhamad Nurdin memang nekat. Sebagai pendeta dan dosen di Sekolah Tinggi Teologi, Rudy mengaku muslim. Pengakuan Pendeta Gereja Kristen Maranatha Indonesia (GKMI) Rawamangun, Jakarta Timur ini, muncul dalam tulisan berjudul : Keselamatan untuk Akhir Hayat halaman 2. Ternyata, pengakuan ini hanya tipuan untuk mengelabui pembaca. Pada buku yang sama halaman 41, tulisan pendeta yang biasa disapa Nurdin ini, terungkap kedoknya. Menurutnya, syarat masuk Islam bukan ikrar dua kalimat syahadat, menjalankan rukun Islam dan rukun Iman, tapi memperoleh "Urapan wahyu Ruhul Kudus". Meskti tak paham bahasa arab, Nurdin nekat menulis belasan buku dengan judul bahasa Arab dan Indonesia. Akibatnya, semua tulisannya menyalahi kaidah bahasa Arab. Misalnya, Kebenaran yang benar ditulis dengan bahsa Arab ash-Shodiq al-Mashduuq. Padahal ash-Shodiq al-Mashduuq berarti orang jujur yang dibenarkan. Buku Keselamatan untuk Akhir Hayat oleh Nurdin diterjemahkan menjadi Salaamatul Akhirotul Khoyat. Dalam bahasa Arab, kalimat Salaamatul Akhirotul Khoyat ini tak bisa dipahami sama sekali. Seharusnya judul yang benar adalah as-Salaamah li-Aakhiratil Hayat. Selain itu, Nurdin juga menulis sejarah Rasulullah saw tanpa data dan literatur valid. Dalam tulisannya, ia menyatakan, Nabi Muhammad sebelum menjadi Nabi, belajar (kursus) Bibel (Taurat dan Injil) pada Siti Khadijah sampai hapal ayat-ayat Taurat dan Injil (Ayat-ayat Penting di Dalam Al-Qur'an, halaman 59). Nurdin juga menulis, Nabi menikahi wanita Kristen dengan tata cara Kristen, dipimpin oleh penghulu beragama kristen, dibacakan khutbah nikah dari ayat-ayat Bibel, dan mendapat kado Alkitab (Ayat-ayat Penting di Dalam Al-Qur'an, halaman 68; Keselamatan di dalam Islam halaman 24,53). Ia juga menulis, sebelum menjadi Nabi, Muhammad beribadah secara kristen selama 15 tahun (Keselamatan di Dalam Islam, halaman 35). Pendeta Nurdin juga memanipulasi ayat-ayat al-Qur'an dengan mengganti lafadz Allah menjadi lafadz Taurat dan Injil Isa. Kata ganti Allah diganti dengan kata Nabi Isa. Lafadz al-Qur'an diganti dengan lafadz Alkitab atau Bibel. Lafadz Sunnah Rasul diganti menjadi Kisah Para Rasul (nama salah satu kitab dalam Bibel), dan lainnya. Kesalahan yang selalu diulang Pendeta GMKI ini adalah salah kaprah dalam memaknai kata "Alkitab" dan "Kitabullah". Menurut Nurdin, Alkitab atau Kitabullah yang dimaksud al-Qur'an dan Hadits adalah Alkitab (Bibel). Karenanya, semua kata Alkitab dan Kitabullah diubah menjadi Alkitab dan ditulis dengan huruf besar (kapital). "Kitab (al-Qur'an ini) diturunkan oleh Allah Yang Maha Perkasa lagi maha Bijaksana. Sesungguhnya Kami menurunkan kepadamu Kitab (al-Qur'an) dengan (membawa) kebenaran. Maka sembahlah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya," (QS az-Zumar:1-2). Ayat ini diubah oleh Nurdin menjadi : "Kitab (Alkitab) diturunkan oleh Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. Sesungguhnya KAMI menurunkan kepadamu Kitab (Alkitab) dengan menbawa KEBENARAN. Maka sembahlah ALLAH dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya" (Kebenaran Yang benar, halaman 92). Contoh manipulasi lainnya, "Kutinggalkan untuk kamu dua perkara, tidaklah kamu akan tersesat selama-lamanya, selama kamu masih berpegang kepada keduanya, yaitu Kitabullah dan Sunnah Rasul-Nya," (HR Malik). Oleh Nurdin, diubah menjadi "Kutinggalkan untuk kamu dua perkara, tidaklah kamu akan tersesat selama-lamanya, selama kamu masih berpegang kepada keduanya, yaitu Alkitab dan Sunnah Rasul-Nya (Kisah para Rasul Alkitab)," (Ayat-ayat Penting di dalam Al-Qur'an, halaman 3). Memang, dalam al-qur'an banyak disebut kata "Alkitab", antara lain al-Qur'an yang berarti bacaan (QS al-QiyamahL17-19, al-Isra:88). Alkitab yang ebrarti Kitabullah atau kitabnya Allah (QS al-Baqarah:2, az-Zumar:41). Al-Furqab yang berarti pembeda (QS al-Furqan:1, Ali Imran:4). Adz-Dzikr yang berarti peringatan (QS al-Hijr:9, an-Naml:44). Asy-Syifa yang berarti obat (QS Yunus:57, Fushshilat:44). Al-Huda yang berarti petunjuk (QS Fushshilat:44, al-Mursalat:13). Al-Hikmah yang berarti kebijaksanaan (QS al-Isra:39, Luqman:2). An-Nur yang berarti cahaya (QS at-Taghabun:8) dan masih banyak lagi. Nurdin memperalat ayat-ayat ini untuk menjustifikasi Alkitab. Padahal, kata "Alkitab" dalam al-Qur'an memiliki banyak pengertian. Pertama, semua kitab suci yang pernah diturunkan Allah kepada para Nabi dan Rasul-Nya (QS al-Baqarah:177). Kedua, menunjuk pada semua kitab suci yang diturunkan sebelum al-Qur'an (QS ar-Ra'd:43). Ketiga, menunjuk pada kitab suci tertentu sebelum al-Qur;an, misalnya Taurat (QS al-Baqarah:87). Keempat, menunjuk pada kitab suci al-Qur'an secara khusus (QS al-Caqarah:2, az-Zumar:1-2), dan lainnya. Umat Islam mengetahui banyaknya nama - nama al-Qur'an sesuai kemuliaannya, karena Allah sendiri yang memberi nama pada kitab suci yang diturunkan-Nya itu/ Al-Qur'an adalah kitab suci yang nama dan jaminan keasliannya disebutkan secara langsung oleh Allah SWT dalam surah al-Baqarah:185 dan al-Hijr:9. Bagaimana dengan kitab suci Kristiani?. Dalam bahasa Inggris, kitab ini disebut "The Bible". Diterjemahkan ke bahasa Indonesia menjadi "Alkitab", tapi sebagian orang menyebut bibel. The Bible dan Alkitab, merupakan terjemahan dari "biblia". Dalam bahasa Yunani, kata ini adalah bentuk jamak yang berarti kumpulan kitab-kitab. Bentuk tunggalnya adalah "biblion" (sebuah kitab). Karenanya, "Alkitab" (satu buah kitab) adalah penamaan yang salah kaprah. Nama yang benar adalah "al-Kutub" yang berarti kitab-kitab. Selain itu, nama "Alkitab" untuk sebutan kitab suci Kristiani ini, juga tak disebutkan secara jelas dalam Bibel. Sungguh aneh jika Tuhan tak memberi nama kitab suci-Nya. (FAKTA/SABILI) - - - - - - - - - - - - - - - - . Ruhul Qudus Ala Pendeta Nurdin Author Post Fakta 01 May 06 - 2:47 pm Total Topics: 198 Total Posts: 0 Totall Reply 114 Saat ini, Pendeta Rudy Muhamad Nurdin sedang menyusun teori teologi berdasarkan persamaan kata "Ruhul Qudus". Misalnya, ia menyamakan doktrin trinitas, " Roh Kudus sebagai salah satu dari tiga oknum Tuhan" dengan sabda Rasul saw, "Ruhul Qudus mewahyukan ke dalam kalbuku," (al-Qur'an dan Terjemahnya, Depag, hlm 15). Berdasarkan kata "Ruhul Qudus dan Roh Kudus", Pendeta Gereja Kristen Maranatha Indonesia (GKMI) ini menyatakan, "Ruh Ulkudus yaitu Ruh Allah sendiri adalah sama dahulu sampai sekarang," (Keselamatan di dalam Islam, hlm 55). Selanjutnya, Pendeta yang juga dosen sebuah sekolah tinggi teologi ini, menyamakan dirinya dengan dengan Nabi Isa, Nabi Muhammad dan Lia Aminuddin. "Isa Allaihi Salam dilahirkan dengan tiupan Ruhul Kudus. Pada waktu Isa naik ke surga, kenaikan Isa Almasih, Beliau meninggalkan curahan Ruhul Kudus. Muhammad saw mendapatkan Wahyu Ruhul Kudus. R Muhammad Nurdin diurapi Wahyu Ruhul Kudus. Lia aminuddin menyampaikan permohonan dan dapat bimbingan Ruhul Kudus. Semua ini tidaklah sesat, tidaklah murtad, tetapi mendapatkan yang termulia yaitu Ruhul Kudus bekal kepastian keselamatan akhirat surga," (Kebenaran Yang Menyelamatkan, hlm 71). Pangkal kesalahan terletak pada pemahaman. Dogma kristen menyebutkan Roh Kudus adalah salah satu tiga oknum Tuhan Trinitas. Oknum lainnya adalah Allah Bapak dan Allah Anal (Yesus). ketiga oknum Tuhan ini adalah pribadi yang sama, sehakikat dan satu zat dengan Allah. Keyakinan ni bertolak belakang dengan ajaran Islam, yang menekankan kemurnian (keesaan Allah). Tuhan itu Esa (Ahad), tidak boleh dipersekutukan dengan lainnya. Jika ada yang mempersekutukannya ia telah syirik. Allah tidak beranak, tidak pula diperanakkan, dan tidak ada sesuatupun yang setara dengan-Nya. Ruhul Qudus yang mendampingi Nabi Isa atas perintah Allah (QS al-Baqarah:253, al-Maidah:110) dan yang mewahyukan al-Qur'an ke dalam qalbu Muhammad saw (QS an-Nahl:102) bukan oknum Tuhan Trinitas, tapi malaikat Jibril. Selain disebut Ruhul Qudus, nama lain dari malaikat Jibril adalah "Ruhul Amin" (QS al-Baqarah:30). Jadi, Roh Kudus yang diklaim Pendeta Nurdin talah "mengurapinya", jelas bukan malaikat Jibril. Karena, akidah Nabi dengan keyakinan Nurdin bertolak belakang. Nurdin berdoa dan memohon apa pun pada Yesus, sedangkan Nabi Isa dan Muhammad saw berdoa hanya pada Allah SWT. Berangkat dari anggapan salan ini Pendeta Nurdin menyamakan Islam dengan Pantekosta-Kharismatik, bahkan menggabungkannya menjadi agama baru bernama Islam Kharismatik. Naifnya, Nurdin juga menyimpulkan bahwa Muhammad saw adalah orang yang melahirkan aliran Pantekosta-Karismatik, berikut kutipan pengakuannya : "Muhammad saw mendapatkan urapan Ruh Ulkudus yang didoakan oleh pendeta Waraqah bin Naufal, Pendeta Bukhaira dan istri beliau Siti Khadijah dan Nabi Muhammad mencetuskan agama Islam. Maka kesimpulan yang dapat diambil adalah kalau Islam sama dengan Pantekosta dan Kharismatik. Dan umat Pantekosta dan umat Kharismatik mengutamakan urapan Ruh Ulkudus. Urapan Ruh Ulkudus yang sama sejak jaman dahulu kala itu, pada waktu Muhammad saw mendapatkan-Nya. Sehingga dengan penemuan analisa ini aku beragama Pantekosta Kharismatik dan juga beragama Islam. bagiku agama aliran apapun tidak menyelamtkan tetapi yang menyelamatkan adalah URAPAN RUH UL-KUDUS. Maka Muhammad saw pencetus Islam = pencetus Pantekosta = pencetus Kharismatik. Sehingga, bagiku agama atau aliran yang kujalankan adalah Islam Kharismatik Pantekosta. Pada saat ini di banyak tempat diadakan Persekutuan Doa Bersama yaitu umat Khatolik Kharismatik, umat Protestan dan umat Pantekosta. Atau disebut Persekutuan Doa Oikumene. Dan di Persekutuan Doa ini diadakan Ibadah dengan Urapan Ruh Ulkudus," (Ayat-ayat penting di dalam al-Qur'an, hlm 76-78) Sepanjang hidupnya, Rasul saw tak pernah mengeluarkan kata "pantekosta" atau "kharismatik". Seharusnya, pendeta Nurdin menunjukkan data yang akurat, di mana, kapan dan bagaimana pencetusan aliran Kristen Pantekosta dan Kharismatik. Orang kristen yang cerdaspun akan tertawa. Dalam mata kuliah Sejarah Gereja yang bersumber dari berbagai literatur disebutkan, Gerakan Pantekosta (tepatnya, Pantekosta) dirintis oleh Charles H. Parham pada 1 januari 1901 di sekolah Alkitab Bethel, Topeka, Kansas(SA). Gerakan ini mulai berkembang sejak pertemuan doa Azusa Street Mission (AZM) tahun 1906. AZM adalah kegiatan evangelis di Los Angeles yang dipimpin Pendeta Negro William J Seymour. Sejak itu, Azusa Street menjadi pusat gerakan Pantekosta di seluruh dunia. Akhir 1960-an terjadi perkembangan. Gerakan Pantekosta tak hanya khusus hanya untuk kaum Protestan, tapi terbuka untuk orang katolik dan katolik Roma. Gerakan ini dikenal dengan nama Pantekosta Baru (Neopentacostalism) alias Gerakan Kharismatik. Secara umum, doktrin gereja Pantekosta dan Kharismatik sama dengan doktrin Protestan lainnya, mengajarkan Trinitas. Tapi, ada perbedaan khas yang dimiliki Pantekosta dan Kharismatik. WJ Seymour mengajarkan, tiap orang kristen dapat mengalami kehadiran Roh Kudus dalam dirinya dan menerima kuasa roh itu. Karenanya, kebaktian Pantekosta merupakan upacara yang emosional dan mistis. Jemaatnya diurapi (tepatnya dirasuki) Roh Kudus dan berbicara dalam bahasa roh atau bahasa lidah (glosolalia). Bahasa orang yang kerasukan ini tak bisa dipahami. Inilah sepenggal kesesatan dari belasan buku Pendeta Nurdin yang isinya mengacak - acak Islam. (sabili) - - - - - - - - - - - - - . Hukuman Mati dalam al-Qur'an dan Bibel Author Post Fakta 19 Jun 06 - 8:05 pm Total Topics: 198 Total Posts: 0 Totall Reply 0 "Surat an-Nisa menyebutkan, Tuhan melarang bunuh diri, tapi dalam surat al-Baqarah, Tuhan menyuruh bunuh diri." Inilah contoh ayat al-Qur'an yang bertentangan. Demikian tulisan di selebaran gelap yang dilaporkan Nurichim Mundrianto dari kampung Sayangmulyo, Wonosobo Jawa Tengah pada tim FAKTA. Menafsirkan ayat al-Qur'an dengan mempreteli sebagian dan membuang sebagian adalah kaidah tafsir orang kafir. mereka beriman pada sebagian dan kafir pada bagian yang lain. Allah menyebut sebagai kafir sejati dan mendapatkan siksa yang menghinakan, azaban muhinan (QS an-Nisa:150-151). Surah an-Nisa 29 adalah "Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama suka di antara kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu, sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu." Ayat ini sangat relevan bagi kemashlahatan manusia di seluruh dunia, karena selaras dengan hak asasi manusia. Sedangkan suraj al-Baqarah 54 berbunyi, "Dan (ingatlah), ketika Musa berkata kepada kaumnya : Hai kaumku, sesungguhnya kamu telah menganiaya dirimu sendiri karena kamu telah menjadikan anak lembu (sembahanmu), maka bertaubatlah kepada Tuhan yang menjadikan kamu dan bunuhlah dirimu. Hal itu adalah lebih baik bagimu pada sisi Tuhan yang menjadikan kamu, maka Allah akan menerima taubatmu. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Penerima taubat lagi maha Penyayang." Ayat ini merupakan peringatan bagi manusia, tentang jejahatan bangsa Yahudi pada masa Nabi Musa as. Karena mereka durhaka pada Allah, yakni menyembah patung anak sapi ketika Musa berada di bukit Tursina. Maka, Allah menghukum mereka dengan perintah bunuh diri massal. Dalam bunuh diri yang mengakibatkan tewasnya sekitar 3000 orang durhaka itu, terdapat 3 pengertian. Pertama, kaum Nabi Musa yang beriman membunuh orang yang menyembah berhala, Kedua, orang yang menyembah patung saling membunuh. Ketiga, mereka membunuh diri sendiri. Menurut para mufassir, dalam sejrah agama samawi, perintah bunuh diri massal dalam rangka bertaubat, hanya terjadi pada bangsa Yahudi. taubat seperti ini dimaksudkan untuk membersihkan masyarakat dari orang - orang durhaka, sehingga diharapkan masyarakat menjadi bersih dan baik. Perintah bunuh diri dalam surah al-Baqarah ini, tak bisa disebut kontradiktif dengan larangan bunuh diri dalam surah an-Nisa. Karena, perintah ini tak ditujukan pada semua manusia, tapi pada kondisi tertentu yang terjadi sekali sepanjang sejarah, sebagai sanksi pelanggaran dan dosa bangsa Yahudi. Hukuman pada bangsa Yahudi ini, selaras dengan ketentuan Allah untuk mengazab negeri yang penduduknya durhaka dan mengolok-ook Nabi dengan azab yang keras sebelum kiamat (QS al-Isra 58, al-An'am 10 dan al-A'raf 94). Hukuman bunuh diri dalam surah al-Baqarah ini, sama sekali tak boleh diterapkan pada orang Mukmin atau dilakukan tanpa alasan yang dibenarkan. karena, melanggar surah an-Nisa 93 dan surah al-Isra 33. Penulis selebaran ini, tak akan menuding al-Qur'an kontradiktif, jika ia memahami Alkitab (Bibel). Dalam Alkitab disebutkan, "Tuhan membunuh Er, anak sulung Yehuda" (Kejadian 38:7) "Tuhan membunuh Onan, adiknya Er, anak Yehuda" (Kejadian 39:10) "Tuhan membunuh tiap-tiap anak sulung di tanah Mesir" (Keluaran 12:29, 13:15) "Tuhan membunuh raja Saul" (I Tawarikh 10:13-14), dan lainnya. Jika logika penulis selebaran dipakai untuk menafsirkan ayat Bibel di atas, berarti Tuhan telah melanggar larangan-Nya sendiri. "Jangan membunuh" (Keluaran 20:13, Ulangan 5:17, Matius 5:21, Matius 19:18, Markus 10:19, dan Lukas 18:20). Jika begitu, apakah Tuhan harus dihukum mati? "Siapa yang membunuh seseorang manusia, ia harus dihukum mati" (Imamat 24:21, Imamat 24:17). Memberikan sanksi pada pelanggar hukum, termasuk huuman mati adalah tindakan benar asal sesuai dengan aturn yang berlaku, Maka, ketika Tuhan menghukum mati Er, anak sulung Yehuda, adalah tindakan yang benar, untuk menghukum Er yang berbuat jahat di mata Tuhan. Hukuman mati terhadap Onan yang melakukan onani pun bisa dimaklumi jika onani dalam Alkitab dianggap perbutan jahat. Kenapa Tuhan tidak menghukum mati Yehuda yang telah melakukan freesex dengan Tamar, menantunya, hingga hamil (Kejadian 38:2-24). Dari hubungan di luar nikah inilah, silsilah Yesus diturunkan (Matius 1:3, Lukas 3:33). Padahal Tuhan berfirman, "Bila seorang laki-laki tidur dengan menantu perempuan, pastilah keduanya dihukum mati, mereka telah melakukan suatu perbuatan keji, maka darah mereka tertimpa kepada mereka sendiri," (Imamat 20:12). "Bila seorang laki-laki berzina dnegan isteri orang lain, yakni berzina dengan osteri sesamanya manusia, pastilah keduanya dihukum mati, baik laki-laki maupun perempuan yang berzinah itu" (Imamat 20:10). Onan dihukum mati karena onani, padahal tidak ada ayat yang menyatakan, orang yang onani harus dihukum mati. Sedangkan Yehuda dan menantunya yang melakukan skandal seks tidak dihukum mati, padahal Alkitab menyatakannya dengan tegas. Apakah Alkitab memandang dosa onani jauh lebih berat daripada zina? Apakah ini tak disebut kontradiktif? Silakan penulis selebaran ini menjawabnya dengan jujur. (sabili) - - - - - - - - - - - . Hukuman Mati dalam al-Qur'an dan Bibel Author Post Fakta 19 Jun 06 - 8:05 pm Total Topics: 198 Total Posts: 0 Totall Reply 0 "Surat an-Nisa menyebutkan, Tuhan melarang bunuh diri, tapi dalam surat al-Baqarah, Tuhan menyuruh bunuh diri." Inilah contoh ayat al-Qur'an yang bertentangan. Demikian tulisan di selebaran gelap yang dilaporkan Nurichim Mundrianto dari kampung Sayangmulyo, Wonosobo Jawa Tengah pada tim FAKTA. Menafsirkan ayat al-Qur'an dengan mempreteli sebagian dan membuang sebagian adalah kaidah tafsir orang kafir. mereka beriman pada sebagian dan kafir pada bagian yang lain. Allah menyebut sebagai kafir sejati dan mendapatkan siksa yang menghinakan, azaban muhinan (QS an-Nisa:150-151). Surah an-Nisa 29 adalah "Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama suka di antara kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu, sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu." Ayat ini sangat relevan bagi kemashlahatan manusia di seluruh dunia, karena selaras dengan hak asasi manusia. Sedangkan suraj al-Baqarah 54 berbunyi, "Dan (ingatlah), ketika Musa berkata kepada kaumnya : Hai kaumku, sesungguhnya kamu telah menganiaya dirimu sendiri karena kamu telah menjadikan anak lembu (sembahanmu), maka bertaubatlah kepada Tuhan yang menjadikan kamu dan bunuhlah dirimu. Hal itu adalah lebih baik bagimu pada sisi Tuhan yang menjadikan kamu, maka Allah akan menerima taubatmu. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Penerima taubat lagi maha Penyayang." Ayat ini merupakan peringatan bagi manusia, tentang jejahatan bangsa Yahudi pada masa Nabi Musa as. Karena mereka durhaka pada Allah, yakni menyembah patung anak sapi ketika Musa berada di bukit Tursina. Maka, Allah menghukum mereka dengan perintah bunuh diri massal. Dalam bunuh diri yang mengakibatkan tewasnya sekitar 3000 orang durhaka itu, terdapat 3 pengertian. Pertama, kaum Nabi Musa yang beriman membunuh orang yang menyembah berhala, Kedua, orang yang menyembah patung saling membunuh. Ketiga, mereka membunuh diri sendiri. Menurut para mufassir, dalam sejrah agama samawi, perintah bunuh diri massal dalam rangka bertaubat, hanya terjadi pada bangsa Yahudi. taubat seperti ini dimaksudkan untuk membersihkan masyarakat dari orang - orang durhaka, sehingga diharapkan masyarakat menjadi bersih dan baik. Perintah bunuh diri dalam surah al-Baqarah ini, tak bisa disebut kontradiktif dengan larangan bunuh diri dalam surah an-Nisa. Karena, perintah ini tak ditujukan pada semua manusia, tapi pada kondisi tertentu yang terjadi sekali sepanjang sejarah, sebagai sanksi pelanggaran dan dosa bangsa Yahudi. Hukuman pada bangsa Yahudi ini, selaras dengan ketentuan Allah untuk mengazab negeri yang penduduknya durhaka dan mengolok-ook Nabi dengan azab yang keras sebelum kiamat (QS al-Isra 58, al-An'am 10 dan al-A'raf 94). Hukuman bunuh diri dalam surah al-Baqarah ini, sama sekali tak boleh diterapkan pada orang Mukmin atau dilakukan tanpa alasan yang dibenarkan. karena, melanggar surah an-Nisa 93 dan surah al-Isra 33. Penulis selebaran ini, tak akan menuding al-Qur'an kontradiktif, jika ia memahami Alkitab (Bibel). Dalam Alkitab disebutkan, "Tuhan membunuh Er, anak sulung Yehuda" (Kejadian 38:7) "Tuhan membunuh Onan, adiknya Er, anak Yehuda" (Kejadian 39:10) "Tuhan membunuh tiap-tiap anak sulung di tanah Mesir" (Keluaran 12:29, 13:15) "Tuhan membunuh raja Saul" (I Tawarikh 10:13-14), dan lainnya. Jika logika penulis selebaran dipakai untuk menafsirkan ayat Bibel di atas, berarti Tuhan telah melanggar larangan-Nya sendiri. "Jangan membunuh" (Keluaran 20:13, Ulangan 5:17, Matius 5:21, Matius 19:18, Markus 10:19, dan Lukas 18:20). Jika begitu, apakah Tuhan harus dihukum mati? "Siapa yang membunuh seseorang manusia, ia harus dihukum mati" (Imamat 24:21, Imamat 24:17). Memberikan sanksi pada pelanggar hukum, termasuk huuman mati adalah tindakan benar asal sesuai dengan aturn yang berlaku, Maka, ketika Tuhan menghukum mati Er, anak sulung Yehuda, adalah tindakan yang benar, untuk menghukum Er yang berbuat jahat di mata Tuhan. Hukuman mati terhadap Onan yang melakukan onani pun bisa dimaklumi jika onani dalam Alkitab dianggap perbutan jahat. Kenapa Tuhan tidak menghukum mati Yehuda yang telah melakukan freesex dengan Tamar, menantunya, hingga hamil (Kejadian 38:2-24). Dari hubungan di luar nikah inilah, silsilah Yesus diturunkan (Matius 1:3, Lukas 3:33). Padahal Tuhan berfirman, "Bila seorang laki-laki tidur dengan menantu perempuan, pastilah keduanya dihukum mati, mereka telah melakukan suatu perbuatan keji, maka darah mereka tertimpa kepada mereka sendiri," (Imamat 20:12). "Bila seorang laki-laki berzina dnegan isteri orang lain, yakni berzina dengan osteri sesamanya manusia, pastilah keduanya dihukum mati, baik laki-laki maupun perempuan yang berzinah itu" (Imamat 20:10). Onan dihukum mati karena onani, padahal tidak ada ayat yang menyatakan, orang yang onani harus dihukum mati. Sedangkan Yehuda dan menantunya yang melakukan skandal seks tidak dihukum mati, padahal Alkitab menyatakannya dengan tegas. Apakah Alkitab memandang dosa onani jauh lebih berat daripada zina? Apakah ini tak disebut kontradiktif? Silakan penulis selebaran ini menjawabnya dengan jujur. (sabili) - - - - - - - - - - - - - - - - - . Kesalahan Pendeta Markus Agung bag. 1 Author Post Fakta 03 May 06 - 2:32 pm Total Topics: 198 Total Posts: 0 Totall Reply 10 Akhir Februari lalu, Pengurus Majelis Tabligh PP Muhamadiyah, Buya Risam, bersama Supriyatna dan Silum membeli laptop di Gajah Mada Plaza, Jakata Pusat. Untuk persiapan workshop Dai khusus se Sumatra di Padang, Sumatera Barat. Setelah acara rombongan meninggalkan toko komputer. Ketika melintasi toko buku di lantai satu, Silum melihat sebuah buku ganjil. Cover buku berjudul Kedatangan Yesus ini memuat lukisan Yesus sedang terbang. Kedua tanganya terbuka. Tak ada yang istimewa dari buku setebal 16 halaman ini. dari perwajahannya, orang menyimpulkan, buku ini merupakan bacaan umat kristiani. Tapi, pembaca akan merasa aneh setelah mengamati isinya. Buku karangan Pendeta Markus Agung ini, seatus persen menyalahgunakan ayat al-Qur'an dan Hadits Nabi saw untuk menyiarkan doktrin Kristen tentang kedatangan Yesus sebagai tuhan dan juruselamat yang menghakimi dosa - dosa manusia pada akhir zaman. Pada halaman 7, pendeta yang tinggal di jl. teknologi, Jakarta Barat ini, menggiring pembaca pada doktrin Kristen tentang penghakiman dosa-dosa manusia oleh Yesus. Markus mengutip tulisan Paulus, "Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah,: (Roma 3:23) Selanjutnya, Markus berusaha melegitimasi doktrin Paulus dengan mengutip ayat al-Qur'an yang diselewengkan pengertiannya. Lalu, pendeta inipun menyimpulkan secara salah bahwa Adam, Ibrahim, Musa, Daudm Yunus dan Muhammad adalah nabi yang berdosa. Kemudian, ia mengutip al-Qur'an surah Maryam ayat 19 yang diartikan bahwa Nabi Isa saja yang suci. Dari sau halaman saja, kesalahannya sudah menumpuk, apalagi jika kita teliti 15 halaman lainnya. Alkitab (Bibel) sendiri memandang, kitab Roma 3:23 bukanlah firman Tuhan dan bukan sabda Yesus, tapi tulisan Paulus. Meski oleh para teolog Paulus dianggap sebagai rasul, nyatanya Paulus bukan murid Yesus, tak pernah berguru dan bertatap muka dengan Yesus. Selain itu, pernyatan Paulus ini tak sesuai dengan ajaran Yesus dalam Bibel yang menyiratkan, anak kecil tak berdosa, "Lalu orang membawa anak-anak kecil pada Yesus, supaya ia meletakkan tangannya atas mereka dan mendoakan mereka, akan tetapi murid-muridnya memarahi orang-orang itu. Tetapi Yesus berkata :Biarkanlah anak-anak itu, janganlah menghalang-halangi mereka datang kepadaku, sebab orang-orang yang seperti itulah yang empunya kerajaan Sorga," (Matius 19:13-14) dalam Injil Matius, Yesus mengisyaratkan, para nabi adalah orang yang benar dan kudus, tak berdosa (Matius 13:17, Matius 5:45). Hal ini diperkuat dengan banyaknya daftar orang suci dalam Bibel. Yohanes (Yahya) dicatat Alkitab sebagai orang suci tak berdosa sejak dikandung ibunya. "Sebab Yohanes akan besar di hapadan Tuhan dan ia tidak akan minum angur atau minuman keras dan ia akan penuh dengan Roh Kudus mulai dari rahim ibunya." (Lukas 1:15). "Dan semua orang, yang mendengarnya, merenungkannya dan berkata : Menjadi apakah anak ini nanti? Sebab tangan Tuhan menyertai Dia," (Lukas 1:66). Kemuliaan Yohanes sebagai orang suci ini diakui Kaisar Herodes. "Sebab Herodes segan akan Yohanes karena ia tahu, bahwa Yohanes adalah orang yang benar dan suci, jadi ia melindunginnya," (Markus :20). Yesus mengakui kemuliaan Yohanes (Injil Matius 11:11). Bibel sendiri juga mengakui para nabi sebagai orang yang benar tak berdosa. Nabi Zakaria adalah orang benar tak bercacat di hadapan Tuhan (Lukas 1:6). "Hizkia adalah raja saleh yang taat kepada Tuhan dan tidak pernah menyimpang dari perintah-perintah Tuhan, sehingga Tuhan menyertai Hizkia ke mana pun pergi berperang," (II Raja-raja 18:5-7). Nabi Nuh, Daniel dan Ayub benar di hadapan Tuhan (Yehezkiel 14: 13-14),"Daniel adalah orang yang ikhlas beribadah kepada uhan dan selalu melakukan apa yang benar di hadapan Tuhan," (Daniel 6:5, II Raja-raja 22:2). "Habil, anak Adam adalah orang yang suci tiada salah sehingga persembahannya diterima oleh Tuhan," (Matius 23:35, Ibrani 11:4). Membanggakan dosa para nabi sebelumnya dengan mencari pembenaran dari kitab suci agama lain (Islam) yang tidak diimaninya adalah tindakan yang culas. Islam tidak menganggap Nabi Adam sebagai orang berdosa, sehingga kejatuhan Adam (Hubuthu Adam) tidak menyebabkan dosa waris. Karena Islam memandang : Pertama, tindakan Adam yang melanggar perintah Tuhan itu bukan kesengajaan, melainkan kealfaan (khilaf). "Dan sesungguhnya telah Kami perintahkan kepada Adam dahulu, maka ia lupa (akan perintah itu), dan tidak kami dapati padanya kemauan yang kuat," (QS Thaha:115). Kedua, "Allah itu Maha Adil, Maha Penyayang, dan Maha Pengampun yang selalu mengampuni hamba-Nya yang bertaubat," (QS. az-Zumar:53-54). "Dengan sifat-Nya Yang Maha Penyayang dan Maha pengampun, Allah menjanjikan rahmat dan ampunan pada hamba-Nya yang bertaubat," (QS al-Maidah:74). Maka, sebelum Adam dan Hawa keluar dari surga, mereka telah bertaubat dan Allah menerima taubat dan memberi petunjuk seketika itu pula. Keduanya (Adam dan Hawa) berdoa, "Ya Tuhan kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri, dan jika Engkau tidak mengampuni kami, niscaya kami termasuk orang-orang yang merugi," (QS al-A'raf:23). "Kemudian Adam menerima beberapa kalimat dari Tuhannya, maka Allah menerima taubatnya. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang," (QS al-Baqarah:37). "Kemudian Tuhan memilihnya, maka Dia menerima taubatnya dan memberinya petunjuk," (QS Thaha:122). Kekeliruan Pendeta Markus makin besar ketika ia menjadikan surah Maryam ayat 19 sebagai pendukung doktrin Kristen, bahwa hanya Nabi Isa saja yang suci. Karena Islam mengajarkan, semua anak manusia lahir dalam keadaan fitrah (suci). "Setiap bayi dilahirkan dalam keadaan fitrah (suci), maka karena orang tuanyalah dia menjadi Yahudi, Nasrani, atau Majusi." (HR Bukhari) (FAKTA/SABILI/al-islahonline.com) . Kesalahan Pendeta Markus Agung bag.2 Author Post Fakta 04 Jun 06 - 5:15 pm Total Topics: 198 Total Posts: 0 Totall Reply 5 Kekeliruan buku Kedatangan Yesus karya Pendeta Markus Agung, yang mengutip ayat al-Qur'an ini memang parah. Contohnya, Markus mengklaim surah Ali Imran ayat 45 sebagai bukti kedekatan Yesus dengan Allah. Hal ini sesuai Bibel, "Aku dan Bapa adalah satu," (Yohanes 10:30). "(Ingatlah), ketika Malaikat berkata :'Hai Maryam, sesungguhnya Allah menggembirakan kami (dengan kelahiran seorang putra yang diciptakan) dengan kalimat (yang datang) daripada-Nya, namanya Al Masih Isa putra Maryam, seorang terkemuka di dunia dan di akhirat dan termasuk orang - orang yang didekatkan (kepada Allah)," (QS Ali Imran:45). Kata minal muqarrabin (orang-orang yang didekatkan pada Allah) ini, jumlahnya banyak. Karena, kata "al-muqarrabun" adalah plural (jama' mudzakkar salim). Jadi, bukan hanya Nabi Isa yang bergelar al-Muqarrabun. Para Nabi yang lain juga mendapat gelar yang sama. misalnya, Nabi Daud dan Nabi Sulaiman as disebut al-Muqarrabun karena kedudukannya yang dekat di sisi Allah (QS Shad:24,40). Bahkan, dalam surah al-Muthaffifin ayat 21 disebutkan, adanya malaikat yang didekatkan pada Allah. Selanjutnya, Markus meyakini Nabi Isa sebagai tuhan yang menghakimi dosa-dosa manusia, karena pada surah Ali Imran 45 ini, Isa bergelar al-Muqarrabun. Padahal, Nabi Daud dan Sulaiman juga mendapat gelar yang sama. Apakah, lantas Nabi Daus dan Sulaiman disebut tuhan dan juruselamat? Dalam Islam, Allah memiliki sifat Samii'un Qariib yaitu Maha Mendengat dan Maha Dekat. Allah juga dekat dengan hamba yang senang mohon ampun dan bertaubat kepada-Nya (QS Hud:61). Bahkan, rahmat Allah pun dekat pada orang-orang yang berbuat baik (QS al-A'raf:56). Gelar al-Muqarrabun juga diberikan pada al-abrar, yaitu orang-orang yang berbakti (QS al-Muthaffifin:18,28). Seharusnya, setiap orang yang mendapat gelar al-Muqarrabun disembah oleh Pendeta Markus, karena orang itupun seharusnya diyakini sebagai tuhan juruselamat. Jadi, betapa banyak tuhannya Pendeta Markus. Karena, Nabi, orang beriman, orang yang berbuat baik, berdo'a, mohon ampun dan bertaubat kepada Allah itu jumlahnya jutaan. Surah al-Waqi'ah menjelaskan, yang disebut sebagai al-Muqarrabun adalah golongan orang yang paling dahulu beirman (ayat 11), karena mereka adalah golongan orang yang paling dulu masuk surga (ayat 10). Sebagai ganjarannya, Allah akan memberikan surga yang penuh kenikmatan, fii jannatin na'iim (ayat 12). Penjelasan ini ditegaskan oleh ayat 88. Markus juga menggunakan Injil Yohanes 10:30 sebagai penopang doktrin ketuhanan Yesus. Meski dalam ayat ini tertulis statemen, "Yesus dan Allah adalah satu", tapi dalil ini lemah. Karena, makna kesatuan antara Yesus dengan Tuhan dalam ayat ini, bukan makna hakiki (denotasi), tetapi makna kias (konotasi). Kasus serupa terjadi pada Injil Yohanes 17:20-23. Disini, Yesus berdo'a kepada Allah agar ia dan murid - muridnya yang percaya padanya menjadi satu dengan Allah. Kesatuan (unity) antara Yesus dan muridnya dengan Tuhan ini, tidak bisa disebut sebagai kesatuan hakikat dan zat. Sebab, jika kesatuan dalam ayat ini diartikan kesatuan zat, maka betapa banyaknya jumlah tuhan yang harus disembah Pendeta Markus. Kesatuan dalam ayat ini harus diartikan sebagai kesatuan (persamaan) iman, bahwa Yesus adalah Nabi utusan Tuhan. Hal ini nampak pada ayat 21, "Supaya mereka semua nampak menjadi satu, sama seperti Engkau, ya Bapak, di dalam aku dan aku di dalam Engkau, agar mereka juga di dalam Kita, supaya dunia percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus aku. Menyamakan Yesus dengan Allah secara zat dan hakikat adalah keyakinan yang tak bisa dipertanggungjawabkan. Pertama, ayat-ayat al-kitab sendiri membantah dengan menyatakan : "Yesus lebih kecil daripada Tuhan" (Yohanes 10:29). "Tuhan lebih besar daripada Yesus" (Yohanes 14:28). "Yesus bersyukur kepada Tuhan" (Matius 11:25, Lukas 10:21) "Yesus berteriak memanggil Tuhan" (Matius 27:46, Markus 15:34). "Yesus menyerahkan nyawanya pada Tuhan," (Lukas 23:44-46, Yohanes 19:30). "Yesus pasrah disetir Tuhan yang mengutusnya," (Yohanes 5:30, Yohanes 6:38, bandingkan dengan Yohanes 7:16). "Yesus berdoa pada Tuhan," (Lukas 6:12), "Yesus minta ampun atas kesalahan pada Tuhan" (Matius 6:12, Lukas 11:4). "Yesus menerima firman dari Tuhan" (Yohanes 17:8), "Yesus tidak tahu kapan hari kiamat terjadi, padahal Allah tahu kapan datangnya kiamat," (Matius 24:36, Markus 13:32). Kesimpulannya, Yesus tak sama dan tidak satu zat dengan Tuhan. Kedua, banyak ayat Alkitab menyebutkan sepak terjang Yesus mulai lahir sampai dewasa. Jika Yesus sama dengan Allah, seharusnya semua nama Yesus dalam Alkitab bisa diganti dengan nama Allah dan sebaliknya. Misalnya, "Inilah silsilah Yesus Kristus, anak Daud," (Matius 1:1), menjadi "...Allah anak Daud," (Matius 1:1). "Maka Yesus dibawa oleh Roh ke padang gurun untuk dicobai Iblis," (Matius 4:1), menjadi, "....Allah dibawa Roh ke..." (Matius 4:1). "Pada pagi hari dalam perjalanannya kembali ke kota, Yesus merasa lapar," (Matius 21:18), menjadi, "...Allah merasa lapar," (Matius 21:18). "Kemudian iblis membawa Yesus ke Kota Suci dan menempatkan dia di bubungan," (Matius 4:5) berubah, "...iblis membawa Allah ke..." (Matius 4:5). "Dan Yesus akan diolok-olokkan, diludahi, disesah dan dibunuh," (Markus 10:34), menjadi, "... Allah diolok-olokkan, diludahi...." (Markus 10:34). Jika pemahaman ini diadopsi umat manusia, akan muncul kerancuan dan kekacauan yang menghina Tuhan. Karena, Tuhan dianggap anak manusia, dibawa dan dicobai iblis, Tuhan kelaparan, diludahi, bahkan dibunuh. dan lainnya. Na'udzubillah min dzalik. (sabili/fakta) - - - - - - - - - - - - - . Benarkah Rasulullah wafat karena racun wanita yahudi?? Author Post hamba 27 Dec 05 - 12:30 pm Total Topics: 27 Total Posts: 0 Totall Reply 0 Rasulullah Dihujat Umat Menjawab.. Postingan-postingan dari Netters kristiani kebanyakan bersumber dari Robert Morey/ Christoph Luxenberg atau situs2 spt indonesia.faithfreedom/ Islam Answering. Melalui forum Swaramuslim ini sudah banyak netters Kristen yang memposting. Mulai dari (almarhum) dengan ID Wardi, Sastro, Luki Saputra, Gratil Ramon, Alfa&Omega, FX, Badai, dll Dan yang sekarang muncul adalah ID Dinihari. Karena yang terdahulu selalu kena Suspend, maka pasti akan muncul Wardi/Sastro –Sastro baru model Dinihari ini. Berikut saya mencoba rangkum jawaban /postingan yang terdahulu tentang Fitnah - Fitnah Syubhat atas diri Rasulullah yang dikeluarkan oleh alm. Wardi/Sastro-Sastro baru ala Dinihari. Syubhat-syubhat yang ditujukan atas diri rasulullah antara lain adl sbb : 1. Nabi Muhammad Wafat karena diracun wanita yahudi. 2. Allah = Dewa bulan ( Bulan dan Bintang diatas Mesjid sebagai simbol Dewa Bulan) 3. Allah membunuh Isa Almasih dan ada pertentangan dalam Al Qur'an.. Fitnah Syubhat Pertama : Dinihari to HolyGhost, 12/05/05 1:42 AM “Siapa Bilang Yesus Disalib”- (Kristology) Baca hadis dibawah ini : Volume 5, Book 59, Number 713: Narrated Ibn Abbas: 'Umar bin Al-Khattab used to let Ibn Abbas sit beside him, so 'AbdurRahman bin 'Auf said to 'Umar, "We have sons similar to him." 'Umar replied, "(I respect him) because of his status that you know." 'Umar then asked Ibn 'Abbas about the meaning of this Holy Verse:-- "When comes the help of Allah and the conquest of Mecca . . ." (110.1) Ibn 'Abbas replied, "That indicated the death of Allah's Apostle which Allah informed him of." 'Umar said, "I do not understand of it except what you understand." Narrated 'Aisha: The Prophet in his ailment in which he died, used to say, "O 'Aisha! I still feel the pain caused by the food I ate at Khaibar, and at this time, I feel as if my aorta is being cut from that poison." Dikisahkan oleh Aisha : Rasulullah dalam keadaan sakit yang menyebabkan kematiannya, biasa berkata, "O, Aisha. Aku masih merasakan sakit akibat makanan yang aku makan di Khaibar, dan saat ini, aku merasa seolah-olah urat nadiku terputus akibat racun itu. Berdasarkan hadis diatas, MUHAMMAD DALAM KEADAAN SAKIT SETELAH MAKAN MAKANAN DIKHAIBAR YANG DISUGUHKAN RACUN OLEH ORANG2 YAHUDI, YANG MENYEBABKAN KEMATIANNYA. Jadi arguman siapapun yang mengatakan bahwa kejadian pengracunan kepada Muhammad adalah beberapa tahun sebelum kematian Muhammad, TELAH DIPATAHKAN. Berikut adalah riwayat tentang perang Khaibar, riwayat Wanita Yahudi yang mencoba membubuhkan racun namun nabi Muhammad selamat, dan riwayat tentang wafatnya nabi. 1. Mengenai perang di Khaibar : Dari Anas bin Malik ra., katanya : Rasulullah s.a.w. memasuki Khaibar pagi hari. Waktu itu mereka keluar kelapangan. Setelah mereka melihat beliau mereka berkata :”Muhammad dan tentara”. Lalu mereka segera menempati benteng mereka. Nabi s.a.w mengangkat kedua belah tangannya dan berdoa : “Allahu Akbar”! Hancurlah Khaibar! Bila kami duduki lapangan suatu kaum, maka amat buruk pagi hari orang yang diberi peringatan (tetapi) tidak menurut. (HR. Bukhari 1550) Dari Abu Hurairah r.a., katanya : Setelah Khaibar diduduki, ada orang yang menghadiahkan daging kambing yang beracun kepada Nabi saw. Lalu beliau bersabda : “ Saya hendak bertanya kepadamu tentang satu hal ! Adakah kamu mau memberikan keterangan yang sebenarnya kepada saya!”. Mereka menjawab : “Ya” Nabi SAW bertanya kepada mereka :”Siapa ayahmu?” mereka itu menjawab :”Si Anu !” Lalu beliau bersabda :” kamu dusta, akan tetapi ayah kamu si “Anu”. Mereka itu berkata :” Benar Tuan!” Beliau bertanya :” Adakah kamu mau menjawab dengan benar kepada saya tentang sesuatu yang saya tanyakan ?” Ya, hai Abu Qasim! Sekiranya kami berdusta, tuan ketahui dusta kami sebagaimana tuan ketahui tentang ayah kami”. Beliau menanyakan kepada mereka : “Siapa ahli neraka”?” Mereka itu menjawab : “Kami berada didalamnya dalam masa yang singkat, kemudian kamu gantikan kami didalamnya”. Nabi saw lalu bersabda :”Kamu akan tetap disika dalam neraka itu, demi Allah! Kami tidak akan pernah menggantikan kamu didalam neraka itu”. Kemudian beliau bersabda lagi : “ Adakah kamu mau menjawab dengan benar kepada saya tentang sesuatu yang saya tanyakan?” Jawab mereka : “Ya, hai Abu Qasim!” Beliau bertanya : “Adakah kamu isikan racun dalam daging kambing ini?” Jawab mereka :”Ya”. Tanya beliau : “ Apakah yang mendorong kamu berbuat demikian?” Jawab mereka :” Maksud kami ialah, kalau sekiranya tuan seorang pendusta, kami akan senang. Dan kalau sekiranya tuan seorang Nabi, racun itu tidak akan membahayakan tuan.” (HR. Bukhari 1412) 2. Pembuktian bahwa nabi Muhammad selamat dari racun yang diberikan oleh wanita Yahudi adl : 1. Perang Khaibar terjadi pada tahun 628 M (tahun ke 7 H) dan pada bulan February 629 M - Zul Qa’dah 7 H) Nabi dan kaum Muslimin melaksanakan Umratul Qadha’. 2. Setelah perang Khaibar dapat ditaklukkan, Rasulullah menikah dengan Shafiyah binti Huyaiy bin Akhtab. Pada tahun yang sama. 3. Bulan January 630 M (Ramadhan 8 H) Nabi Muhammad pun masih SEHAT WAL ‘AFIAT. Beliau membuka kota Makkah dan menghancurkan semua berhala-behrhala yang ada disekitar Ka’bah. Peristiwa ini dikenal dengan “FATHUL MAKKAH”. 4. 4 (Empat tahun) dari peristiwa Khaibar Rasulullah masih HIDUP!! Dan pada bulan maret 632 M, atau tepatnya Dzulhijjah 10 H) Rasulullah melaksanakan Haji Wada’ bersama-sama dengan kira-kira 114.000,- orang kaum muslimin untuk menunaikan ibadah haji. 5. Pada bulan Mei 632M, atau bulan safar 11 H, Rasulullah menyiapakan Tentara Usamah untuk pergi ke Negri Syam. 6. Pada tgl 7 Juni 632 M atau pada hari senin12 Rabi’ul awal (bertepatan dengan hari kelahiran beliau) Nabi Muhammad wafat. 3. nabi Muhammad wafat karena sakit biasa dan bukan karena racun: : Sebelum beliau wafat, Rasulullah tetap melaksanakan Dak'wah : Dari Aisyah ra., katanya :" Ketika sakit Nabi bertambah berat, beliau meminta kepada semua istri beliau, supaya ia diizinkan selama sakit ia dirawat dirumahku, dan mereka semua mengizinkannya. Lalu Nabi pergi ke rumah Aisyah dipapah oleh dua orang laki-laki, sedangkan kedua belah kaki beliau tercecah menggaris tanah dinatara kedua orang laki-laki itu, yaitu Abbas dan seorang lagi." Kata Ubaidillah, "Cerita Aisyah itu kuceritakan kepada Abbas, lalu dia menanyakan kepadaku, tahukah engkau siapa laki-laki yang seorang lagi itu?" Jawabku, "Tidak!" Katanya, "Dia adalah Ali". Selanjutnya Aisyah menceritakan juga, bahwa setelah nabi saw. berada dirumahnya, sedangkan sakit nabi bertambah keras juga, maka beliau bersabda, "Siramkanlah kepadaku tujuh girbag air yang masih utuh, mudah-mudahan aku segera dapat melaksanakan da'wah kembali kepada orang banyak." Lalu Nabi didudukkan kedalam sebuah bak mandi terbuat dari kuningan, kepunyaan hafshah, istri nabi saw, kemudian beliau kami sirami dengan air yang disuruhkan Nabi, sampai beliau memberi isyarat kepada kami, 'Sudah cukup." Sesudah itu beliau pergi ke Mesjid menemui jamaah" (HR Bukhari 135) Justru orang yang tewas dibunuh akibat dusta yang diucapkan dan karena ajarannya yang dilakukan terjadi pada Paulus dan bukan pada Rasulullah. Simak ayat berikut : Ams 19:5 Saksi dusta tidak akan luput dari hukuman, orang yang menyembur-nyemburkan kebohongan tidak akan terhindar. Lihat kematian tragis orang yang dianggap 'suci' oleh kristen : 1. Paulus dari tarsus, orang yang dianggap sebagai 'rasul' Dia dipenjarakan selama dua tahun di kota Roma, setelah sebelumnya ditangkap di Yerusalem (Kisah Para Rasul 21:30) dan dipenjarakan di Kaisarea (Kisah Para Rasul 23:23- 24). Menurut tradisi, setelah dua tahun Paulus dibebaskan dari penjara Roma dan lantas melakukan perjalanan ke Spanyol, lalu kembali ke Timur, dan kembali lagi ke Roma dimana dia kembali dipenjarakan untuk kedua kalinya. Akhirnya tewas di Roma dengan cara dipenggal, di luar tembok-tembok kota pada tahun 67 selama penindasan oleh Kaisar Nero. Satu penulis sejarah yang bisa dipertanggungjawabkan tulisan-tulisannya berdasarkan bukti nyata adalah Eusebius, yang menuliskan bahwa : 1. Matius tewas disika dan dibunuh dengan pedang di Eithopia. 2. Markus tewas setelah badannya diseret hidup2 dengan kuda melalui jalan yang penuh batu hingga akhir ajalnya. 3. Lukas mati digantung di Yunani. 4. Yohanes direbus/ lebih tepatnya digoreng dengan minyak goreng mendidih di roma. 5. Thomas mati ditusuk oleh tombak di India. 6. dll tulisan dari Eusebius tsb telah DITELITI DAN DITELUSURI / DISELIDIKI ULANG Oleh Penulis Sejarah Gereja kondang Mr. Scumacher. Syubhat Kedua : Allah = Dewa bulan Armagedon wrote to Jones (12/19/05 8:54 AM | E-movie : Bangsa Bangsa yang t... ) Anda tau nama "Allah" itu sudah ada sejak sebelum jaman Pra-Islam.. Nama itu juga digunakan untuk penyembahan Dewa Bulan... berikut adalah kutipan dari situs Kristen yang menyatakan bahwa : "Umat Kristen di Indonesia jangan sampai terjebak sentimen rasisme yang ditaburkan oleh Robert Morey, seorang fundamentalis kristen Amerika, dalam bukunya ‘The Islamic Invasions,’ ... dilanjutkan dengan : ..." Akhirnya, misi Kristiani bukanlah untuk melecehkan ‘nama Allah’ Islam dan pengajarannya (Yang menunjukkan kekurang-tahuan bahasawi, dan bisa menjadi boomerang bagi Kristen Arab & Indonesia . Sekarang ada empat versi Alkitab dalam bahasa Arab dan semuanya menggunakan nama Allah untuk menyebut El PL dan Theos PB, dan selama 4 abad Alkitab Indonesia juga menggunakan istilah yang sama karena sudah menjadi kosakata Indonesia)," silahkan membuka http://www.yabina.org/ atau link yang diberikan oleh Ikhwan Jones ; Mengapa nama nama Malaikat, berakhir dengan “El” tidak dengan nama lainnya ? All Archangels end with the "el" suffix. "El" meaning "in God" Michael Meaning - "Who is like God", "Like unto God", "Who is like the Divine" Raphael Meaning - "Healing power of God", "The Divine has healed", "God heals Gabriel Meaning - "Strength of God"; "The Divine is my strength"; "God is my strength" Uriel Meaning - "God is light", "God's light", Fire of God" Dan ‘ El-El’ yang lain http://www.jews-for-allah.org/Why-Believe-in-Allah/Allah-inthe-Jewish-Bible.htm http://orvillejenkins.com/outlineintro/namesofgod.html Ini ada komentar situs kristen tentang Robert Morey, penulis yang 'menemukan' allah = dewa bulan Robert Morey Pakistan Christian Post Robert A. Morey, treacherous thief, malicious person, third rate scholar, self appointed bishop, who is misleading the Christians and Pakistani Christians living in North America and with his spite, malice he has corrupted the Christianity. http://www.moriel.org/articles/notice_board/facts_about_robert_morey.htm Professor Athanassios Chliaris) have verified Jacob’s interpretation of the original Greek and Hebrew meanings and grammar. Evangelical experts in Islam have also pronounced Morey to be a liar and a fraud and the Seminary from where he claims his doctorate in Islam publicly states that it is a fake. Every Evangelical in Islam expert we have consulted additionally dismisses Morey’s claim to have reads everything in the US Library of Congress on Islam as preposterous as it includes over 7,000 volumes! http://www.moriel.org/articles/notice_board/robert_morey_debate_challenge.htm Syubhat Ketiga : Allah membunuh Isa Almasih dini wrote : Dan rumusan kamu salah karena kamu katakan Isa as belum mati, tetapi telah diangkat oleh Allah swt, yang mana hal itu bertentangan dengan Ali 'Imran : 55. Ketika Allah berkata: "Hai 'Isa ! Sesungguhnya Aku akan mewafatkanmu dan akan mengangkat kamu kepadaKu serta akan membersihkan kamu dari mereka yang kafir..." (Qs. ali-Imran 3:55) Izqolallahu ya'Isa Inni mutawaffika warofi'uka, Artinya adalah "Ketika Allah berkata: "Wahai 'Isa ! Sesungguhnya Aku akan mewafatkanmu dan akan mengangkat kamu kepadaKu, Terjemahan ayat "Tawaffa" (mewafatkanmu) atau Makna dari "Tawaffa" adalah "Imatah" (mematikan), dan kematian itu telah terjadi sebelum 'Isa diangkat. Kata "Tawaffa" tidak menunjukkan waktu tertentu dan juga tidak menunjukkan bahwa kematian itu telah berlalu, namun Allah Swt mewafatkannya kapan saja. Yang jelas tidak ada dalil bahwa waktunya telah terjadi/berlalu. kata sambung /wau/ itu tidak memberi faedah urutan waktu. dalam urutan kata "Mutawafika" dengan kata "Warofi'uka" (Mewafatkan dan mengangkat) Kata wafat /Mutawafika ditasa dalam QS. AL IMRAN ayat 55 tsb bukan berarti WAFAT = MATI tetapi bisa juga bermakna TIDUR : Dalil / keterangan tsb diatas bisa dilihat dalam Firman Allah berikut ; Wahualladzi yatawaffakum billayli waya'lamuma jarohtum binnahari Dan Dialah yang memegang/menidurkan kamu di malam hari dan Dia mengetahui apa yang kamu kerjakan di siang hari. (Qs. 6:60) Allah memegang jiwa-jiwa ketika matinya dan jiwa yang belum mati di waktu tidurnya; lalu ditahanNya jiwa yang telah ditetapkan kematiannya dan dilepaskanNya yang lain sampai satu masa yang ditentukan. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir. (Qs. 39:42) Rasulullah ketika bangun tidur mengucapkan: Segala puji bagi Allah yang telah menghidupkan kami setelah Dia Mematikan kami (artinya, membangunkan kami setelah menidurkan kami) dan hanya kepada Dia saja tempat kembali. (Hr. Bukhari) Dia mengangkatmu (kelangit) lalu menurunkanmu (kedunia) dan mematikanmu sebelum hari kiamat, agar kamu menjadi salah satu tanda hari kiamat tiba. Wa Immin ahlil kitabi 'ilal layu'minannabih; Qobla mauti wayau mal qiyamah yakunu 'alaihim sahida Dan tidak ada dari Ahli Kitab yang tidak beriman kepadanya sebelum matinya. Dan pada hari kiamat dia akan menjadi saksi terhadap mereka. (QS. an-Nisaa' 4:159) Kata "Qobla Mauti" (sebelum matinya) pada ayat diatas, itu bisa kita terjemahkan juga sebelum kematian Nabi 'Isa Almasih pada akhir jaman nanti. ayat 157 dan 158 dari surah an-Nisaa', menjelaskan bahwa Nabi 'Isa tidaklah mati dibunuh dan tidak juga disalib oleh orang-orang Yahudi dan Romawi itu, melainkan diangkat kepada-Nya. Sekarang, kemanakah 'Isa al-Masih ini diangkat oleh Allah ? al-Qur'an secara jelas menceritakan bahwa Nabi 'Isa al-Masih dan Maryam ibu kandungnya ini telah diselamatkan Allah kesatu tempat yang aman dan bagus, sebagaimana firman Allah berikut ini : Waja'alna 'ibna maryama wa'ummahu; ayataw wa awayna huma ila robwatin zati qororiwwama'in Kami jadikan putra Maryam dan ibunya satu bukti yang nyata dan Kami melindungi keduanya ditempat tinggi yang rata dan bermata air. (Qs. 23:50) Tetapi aku mengatakan ini yang benar kepadamu, bahwa berfaedahlah bagi kamu jikalau aku ini pergi, karena jikalau aku tidak pergi, tiadalah "Paraclete" itu akan datang kepadamu; tetapi jika aku pergi, aku akan memintakannya untukmu. Dan bilamana dia sudah datang, dia akan menerangkan kepada isi dunia ini mengenai dosa dan keadilan serta hukuman dari dosa, sebab mereka tidak mempercayaiku." (Yohanes 16:7-9) "Dan tatkala 'Isa putra Maryam berkata: hai Bani Israil, sesungguhnya aku adalah Rasul Allah kepada kamu, membenarkan Taurat yang turun sebelumku dan memberikan kabar gembira mengenai seorang Rasul sesudahku yang namanya Ahmad." (QS. ash-Shaff 61:6) Demi dzat yang jiwaku dalam genggaman kekuasaan-Nya, niscayalah sudah amat dekat sekali saat turunnya 'Isa putera Maryam dikalangan engkau semua ..." (Hr. Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah) Dan tidak ada dari Ahli Kitab yang tidak beriman kepadanya sebelum matinya. Dan pada hari kiamat dia akan menjadi saksi terhadap mereka. (Qs. 4:159) Pada ayat diatas Allah sudah menggambarkan, bahwa tidak akan ada seorangpun dari Ahli kitab, yaitu orang-orang Kristen, Yahudi dan berbagai umat lainnya yang pernah didatangkan Rasul dan petunjuk-Nya /kitab/ kepada mereka oleh Allah akan berbalik mengimani kenabian 'Isa al-Masih yang turun untuk kedua kalinya tetapi dengan misi universal sebagai pengikut ajaran Muhammad Saw dan meluruskan penyimpangan terhadap ajaran yang dulu dia bawa kepada umatnya, bangsa Yahudi menjelang kiamat kelak sebagai bukti dari janji Allah pada surah 9:33 Dialah yang mengutus Rasul-Nya dengan petunjuk dan agama yang benar untuk dimenangkan-Nya atas segala agama, walaupun orang-orang musyrik tidak menyukainya. (Qs. 9:33) Adapun turunnya nabi Isa a.s. bukanlah dengan membawa Risalah baru atau agama baru sehingga Nabi terakhir tetaplah Nabi shallallahu'alihi wa salamBahkan Nabi Isa a.s. akan beriman dengan risalah yang dibawa nabi shallallahualaihi wa salam. Dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu, ia berkata: Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:"Artinya : Bagaimana keadaanmu jika Ibnu Maryam telah turun kepadamu dan imam kamu dari golonganmu?" [Shahih Bukhari] - - - - - - - - - - - - - - - . Dusta Penginjil LIPIA Palsu (bag. 1) Author Post Fakta 10 Oct 05 - 3:25 am Total Topics: 198 Total Posts: 0 Totall Reply 63 Kesaksian Palsu " Bertemu Yesus di Saudi Aabia Bukti kebohongan pendeta dan penginjil berserakan dihadapan kita. beberapa pendeta papan atas yang doyan dustapun banyak terbongkar, do antaranya Pendeta Jusuf Roni. Ia harus mendekam 7 tahun di LP Kalisosok Surabaya akibat misi bohongnya. Pendeta Hagai Ahmad Maulana yang mengaku anak kandung KH Kosim Nurzeha, dibongkar oleh KH Kosim Nurzeha sendiri. Sedangkan, Pendeta Fachli bahrudin yang mengaku mantan Komandan Diklat Laskar Jihad Sukabumi, kedoknya dibongkar leh Ja'far Umar Thalib. Padahal, Ia mengaku telah membaptis ratusan orang di Lampung, 68 diantaranya Kiai Haji. pendeta Filemon yang mengaku membabtis KH Zainudin MZ, dibantah oleh dai sejuta umat itu sendiri. Kini, muncul kesaksian bohong di tabloid Zaitun edisi 13/ Th1/2005. Di Rubrik kesaksian, redaksi menampilkan pengakuan 3 orang murtadin. Yang paling spektakuler adalah kesaksian mantan mahasiswa LIPIA (Lembaga Ilmu Pengetahuan Islam dan Arab). Dengan judul Bertemu Yesus di Saudi Aabia, pemuda ini menceritakan pengalamannya saat memutuskan murtad. Tahun 1992, setamat kuliah dari perguruan tinggi swasta di Jakarta, sang murtadin mondok di jombang, jawa Timur. karena tak betah, ia hanya tahan empat bulan. Juli 1994, ia mendaftar ke LIPIA. Setelah mengikuti ujian masuk, ia diterima dan mendapat beasiswa untuk belajar di Universitas King Abdul Aziz, Jeddah, Saudi Arabia selama 3 tahun. November 1994, Ia berangkat ke Saudi Arabia, tinggal di apartemen di kawasan Fasyalia Street I Jeddah. Setelah belajar satu setengah tahun, Ia mulai mengerti kandungan al-Qur'an, yang memuat banyak kesaksian tentang Isa Almasih. Tahun 1996 jam 9 malam, saat sedang membaca al-Qur'an di apartemen dengan pintu terkunci, tiba - tiba yesus nampak dan berbicara dalam bahasa Indonesia "Jangan takut, aku datang untuk menyelamatkanmu". Selanjutnya ia merasa roh kudus masuk dlam dirinya. Ia tersungkur, menangis dan mohon ampun. Ia msauk kristen tahun 1996. Setahun kemudian, pulang ke jakarta dan bekerja di Bank Swasta. 28 April 1999, pamannya yang tinggal di kawasan Pasar Rebo, Jakarta Timur, marah besar dan menggorok lehernya dengan clurit. Tapi, dengan bantuan Tuhan, ia bisa lolos dari maut meski lehernya terluka. Dramatis bukan..?, meski Tabloid Zaitun tak menyebut nama penginjil yang dimaksud, Tim FAKTA menduga, ia adalah murtadin JOKO SAPUTRA. Kesaksian serupa pernah dimuat di tabloid Jemaat Indonesia, milik yayasan Doulos Jakarta, Desember 1999. Kesaksian Joko, menjadi kebanggaan umat kristen. Mereka menganggapnya sebagai pahlawan. Buktinya, kesaksian palsu ini beredar luas di internet sejak 1999. bagi umat Islam, apalagi bagi LIPIA dan kalangan santri, sangat menggelikan. Dustanya sangat mencolok. Pertama, diterima kuliah di LIPIA Jakarta, tapi mendapat beasiswa ke Saudi Arabia. Ini tidak mungkin, karena LIPIA Jakarta adalah perwakilan Jami'ah(univesitas) Al-Imam Muhammad Ibnu Saud di Riyadh. Mahasiswa yang lulus seleksi di LIPIA Jakarta akan menempuh pendidikan di Jakarta dengan menempuh tiga jenjang, yaitu I'dad (persiapan bahasa) selama 2 tahun, Takmily selama 1 tahun dan Syari'ah selama 4 tahun. Kedua, ia mendapat beasiswa ke Universitas King Abdul Aziz, Jeddah, Saudi Arabia selama 3 tahun. Hal ini tak mungkin terjadi, karena LIPIA adalah universitas Islam yang strukturnya menginduk pada Jami'ah Al-Imam Muhammad Ibnu Saud di Riyadh. Lucu sekali jika Joko bisa mendapat beasiswa dari LIPIA ke Universitas King Abdul Aziz yang note bene universitas umum, bukan universitas Islam. Ketiga, ia mengaku bertahan 4 bulan belajar di pesantren, karena pelajarannya memakai huruf Arab tanpa bahasa Indonesia. Kemudian, ia belajar 3 tahun di Arab Saudi. Jika belajar bahasa Arab di Indonesia saja tak betah, bagaimana bisa belajar bahasa Arab tanpa bahasa Indonesia sama sekali di Arab Saudi..? LIPIA adalah sebuah perguruan tinggi terkemuka milik kerajaan Saudi Arabia di Jakarta, yang sukses melahirkan dai dan ustadz handal di Indonesia. Ma'had yang bebas biaya ini menerapkan seleksi masuk sangat ketat dengan persyaratan khusus dan harus menyisihkan ribuan pelamar dari seluruh Indonesia. Memang, Paulus sendiri melegalkan dusta untuk kepentingan misi, ebenaran Allah oleh dustaku semakin melimpah bagi kemuliaan-Nya, mengapa aki masih dihakimi lagi sebagai orang berdosa ?" Roma 3:7 Keyakinan Joko bahwa Yesus Kristus mati untuk semua orang yang berdosa dan darah-Nya telah dicurahkan untuk menghapus dosa manusia, juga tak berdasar. Karena, doktrin penebusan dosa dalam Alkitab bukan firman Allah, tetapi tulisan Paulus, padahal ia tak pernah bertemu Yesus tapi mengaku diutus Yesys. Menurut Paulus, pelanggaran Adam di taman Eden mewariskan dosa pada manusia, yang disebut dosa waris. Dosa ini, hanya bisa ditebus oleh darah Yesus di tiang salib (Roma 5:12-15, 3:23-25, Galatia 1:3-4, I Timotius 2:5-6, Ibrani 9:28). Doktrin Paulus ini bertentangan dengan ajaran para Nabi sebelumnya, yang menekankan keesaan Tuhan dan amal shalih. Konsekuensinya pelanggarannya pun bersifat individu. "Janganlah ayah dihukum mati karena anaknya, janganlah juga anak dihukum mati karena ayahnya, setiap orang harus dihukum mati karena dosanya sendiri," Ulangan 24:16. Bandingkan dengan Yehezkiel 18:20, Ulangan 24:16, Yeremina 31:29-30, II Tawarikh 25:4 "Pada waktu itu Ia akan membalas setiap orang menurut perbuatannya." Matius 16:27. Firman Allah dalam al-Qur'an juga menentang doktrin dosa waris. Karena, setiap orang mendapat pahala dari kebajikan yang diusahakannya dan mendapat sisksa dari kejahatan yang dikerjakannya. Maka, setiap orang yang berdosa tidak dapat memikul dosa orang lain. QS al-Baqarah:286, al-Isra':15, al-An'am:164, Yaasiin:54, al-Baqarah:123. Jadi, kesaksian Joko saputra tak bisa dipertanggungjawabkan secara moral dan teologi. (bersambung). sumber : Majalah Sabili Edisi 7 Th XIII, Oleh Tim FAKTA KENALI MUKA MUKA PEMBOHONG DIBAWAH - - - - - - - - - - - - . Koreksi Alqur'an terhadap agama yang berdasarkan legenda/mythos Author Post Fakta 27 Oct 05 - 12:20 am Total Topics: 198 Total Posts: 0 Totall Reply 18 Panduan Al Qur-an A. Firman Allah dalam Surah Al Maidah ayat 17, bahwa dihukumkan kafir bagi barang siapa yang beranggapan bahwa Al Masih ibnu Maryam adalah Allah. B. Firman Allah dalam Surah An Nisa’ ayat 157, bahwa sesungguhnya Nabi Isa tidak dibunuh dan tidak disalib, maka berarti anggapan mereka terhadap Isa adalah bukan atas dasar ilmu, tetapi hanya berdasarkan dhon [duga-duga]. C. Firman Allah dalam Surah At Taubah ayat 30, bahwa orang-orang Yahudi dan Nashrani telah mengikuti jejak yang sesat, yaitu beranggapan bahwa Uzair dan Isa itu adalah anak Allah; Hal tersebut merupakan bukti tentang kepercayaan mereka yang hanya berdasarkan "legenda / mythos" dari kepercayaan kuno. D. Firman Allah dalam Surah An Nisa ayat 171, bahwa Kaum Ahli Kitab benar-benar dalam kesesatan karena pernyataan mereka "Tuhan itu Tiga", sehingga bertambah jelas tentang kepalsuan mereka, padahal Allah telah tetapkan bahwa Al Masih ibnu Maryam adalah "Utusan Allah". Analisa dan Pembahasan Dalil dari ayat-ayat tersebut memberikan gambaran yang cukup jelas, bahwa Ahli Kitab telah merubah Di-nullah menjadi Agama dari hasil imajinasi mereka berdasarkan legenda/mythos, sehingga Bani Israil dinyatakan sebagai kaum yang mendustakan kepada sebagian Utusan Allah dan sebagian lagi mereka bunuh [qa70s5=al maidah]; Pembuktiannya antara lain sebagai berikut: 1. Dalam "Hinduisme", terdapat kepercayaan tentang "Trimurti" atau Sang Bathara Tri, yaitu mempercayai tentang Tuhan beroknum tiga, yaitu: a. "Brahma" sebagai Allah Bapak dan sebagai pencipta yang berarti oknum pertama. b. "Wisynu" sebagai pelindung ummat manusia dan menjelmakan dirinya menjadi manusia, yang berarti oknum kedua. c. "Syiwa" [:Nara] sebagai prinsip, dasar untuk menguraikan dan memberi keterangan dan dapat kembali sesering mungkin; Maka inilah yang dianggap sebagai ruhul kudus. 2. Dalam "Agama Kristen", tuhan mempunyai Oknum Tiga, yaitu: a. "Allah Bapak", sebagai oknum pertama, dalam bhs.Latin: Pater, dalam bhs.Inggris: Father bhs.Belanda: Vader, bhs.Jerman: Vater. b. "Anak" yang diartikan Tuhan, sebagai oknum kedua, dalam bhs. Inggris: Lord, bhs. Belanda: Heer. c. "Ruhul Kudus", sebagai oknum ketiga, yaitu perpaduan antara Bapak sebagai Pencipta dan Anak sebagai juru selamat [: redeemer]. Ketiga oknum tersebut dikenal dengan istilah "Trinitas", dalam bhs. Inggris: Trinity, dalam bhs. Belanda: Drieeenheid, dalam bhs. Jerman: Dreieinigkeit, dalam bhs. Indonesia: Tritunggal.- Dengan demikian maka terjadi kejanggalan yang tidak dapat disangkal, bahwa Kitab Injil telah dimasuki oleh unsur-unsur Yunani [Gerika] yang mempunyai hubungan erat dengan Hindu. Maka "Hindu" sebagai sumber puisi, sumber mythos, sumber dongeng, dengan falsafahnya yang pessimistis telah mempengaruhi "Ahli-ahli fikir besar" antara lain Wolfgang von Goethe, Arthur Schopenhauer, Socrates, Plato, Aristoteles, Montesqoueue dan lain-lain.- Selanjutnya pembuktian tentang keberadaan "Atharva-Veda dengan Perjanjian Baru [Injil]" secara ringkas adalah sebagai berikut: 1. Suatu Mythos dalam Atharva-Veda, terjadi pada 3000 thn sebelum Masehi, Raja Kansa yang berkuasa di negeri Madura, pada suatu malam di waktu Kansa tak dapat tidur dan sedang berdiri di teras istananya, dia melihat "bintang bergerak" dan sinarnya jatuh ke bumi. Maka dia memanggil Brahmana-Brahmana [para pendeta Hindu] dan menyuruh untuk menyaksikan bintang bergerak tersebut dan kemudian agar menceritakan kebenaran. Maka para Brahmana menceritakan bahwa akan turun Tuhan kedalam tubuh seseorang yang sedang dikandung oleh Devanaki [anak Parvady saudara perempuan Raja Kansa], Anak yang dikandung itu yang akan menjadi tuhan di dunia dan sebagai raja dunia. 2. Dalam Injil Matius 2:2-10, tentang orang-orang Majus yang datang ke Jerusalem menanyakan tentang raja orang Yahudi yang baru lahir, dan mereka akan menyembahnya karena mereka melihat bintangnya di sebelah timur yang berjalan dan berhenti di atas tempat kelahiran Jesus. 3. Begitu pula Budha sebagai reinkarnasi tuhan yang lahir tahun 547 sebelum Masehi. Pada waktu Budha wafat berumur 80 tahun, maka terjadi gempa bumi, meteor jatuh, gerhana matahari, dan guntur bersaut-sautan atau langit bergemuruh.- 4. Dalam Injil Matius 27:51, kemudian Lukas 23:44-45; Maksudnya secara ringkas bahwa pada saat Jesus wafat tiba-tiba tirai di Bait Allah koyak (robek) terbelah dua, bumi gempa, dan batu-batu gunung terbelah-belah. Kemudian kira-kira pukul duabelas tengah hari gelap gulita hingga pukul tiga petang, cahaya matahari menghilang. Dengan perbandingan yang beralasan tersebut, maka berarti bahwa "Perjanjian Baru" [Injil] merupakan suatu agama yang baru berdiri dan berasal dari agama Krisyna yang lama. Dengan demikian berarti bahwa agama Kristen telah membiarkan dirinya diinfiltril oleh Hinduisme. Maka sejarah Injil yang menurut Islam sebagai Dinullah yang diamanatkan Allah atas Jesus [Isa] telah mengalami kekeruhan baik penulis-penulisnya maupun muktamar-muktamarnya dan sebagainya. Kebenaran Dinullah yang murni telah ditekan oleh kaum fanatisme membuat kepercayaan tanpa akal dan fikiran sehat, mengadakan pemotongan-pemotongan dan penjiplakan agama serta pemutar balikan kebenaran, sehingga lantaran itu bermunculanlah syaithon-syaithon yang berkedok agama, sebagai contoh antara lain "Paulus". Dan ini menimbulkan anggapan bahwa "seolah-olah Paulus sebagai Pendiri Agama Kristen". [Anggapan tersebut dapat anda baca dalam Encyclopedia Britannica jilid 17 hal.393].- Paulus sebagai orang yang telah berjasa besar dalam pengembaraannya "meletakkan bagan-bagan agama Kristen yang berantagonisme, yang berlawanan dengan ajaran Isa Al Masih kepada kaum kafir", karena dia mempunyai pengetahuan yang luas tentang mythologi, dongeng-dongeng tentang "Anak Tuhan" yang turun untuk menebus dosa manusia dengan darahnya, antara lain tentang Dionysus, Krisyna, Mithra, Osiris, Attis, Horus, Apollo, Hercules dan lain-lain tentang Anak Tuhan dari Bapak. Inilah gambaran Paulus "si Orang Picik", ibarat Ulama’ Su’, karena hanya merasakan ad-Din itu dan tidak pernah memikirkannya, maka akan merendahkan kemuliaan ad-Din itu sesuai dengan kepicikannya, sehingga Ad-Din berubah menjadi agama.- Dia telah menjadikan Jesus sebagai "kambing hitam" [Scapegoat / Ziindebok].- Di dalam "The Uses of the Past" hal.80. Prof.Muller menyebutkan [dalam terjemahan]: "Tentunya standar-standar ilmiyah dari suatu Kebenaran bukan satu-satunya ukuran, namun standar-standar ini adalah penting untuk mencapai kebenaran yang sesuai dengan pembacaan, fakta dan histori. Orang Kristen tidak mengusahakan untuk memecahkan apakah Jesus anak Tuhan atau bukan. Mereka hanya memperbincangkan apa yang dikatakannya atau "diperbuatnya" melalui tulisan-tulisan yang tidak pasti". [ -Cobalah anda perbandingkan dengan Orang Islam yang hanya berpedoman dengan Hadits tanpa diselidiki siapa yang telah membuat hadits tersebut,apakah benar dari Rasulullah atau dari orang-orang yang tidak bertanggung jawab!-].- Seorang ahli Injil dari Alexandria bernama "Arius" pada thn.325 sesudah Masehi telah menunjukkan buah fikiran yang lebih logis, yaitu dia mengatakan bahwa Tuhan itu Esa, sedangkan Jesus hanya diciptakan Tuhan dari tidak ada, yang mempunyai zat yang berlainan dengan Zat Tuhan [:heteroousios], tetapi akhirnya dia harus dibuang ke Allyria, karena tidak mau menanda tangani "Syahadat" yang telah dipaksakan oleh kaisar Konstantin.- Begitu juga seorang reformator Kristen, yaitu Marthin Luther, yang mendirikan Protestan, yang merasa kebingungan, sehingga dia tidak habis-habisnya mengeluhkan tentang keberadaan Jesus, sehingga dia membuat surat kepada orang-orang Kristen di Anwerpen menyampaikan isi hatinya tentang kebingungannya terhadap keberadaan Jesus sebagai tuhan atau bukan.- Pandangan sekilas tentang "Syahadat Keristen" Pada tahun 325 sesudah Masehi, Kaisar Konstantin, kaisar Roma [272-337], mengumpulkan uskup-uskup berjumlah 2048 orang [-dalam Encyclopedia lain ada tertulis 2000 uskup-] di kota Nikea untuk melangsungkan Muktamar. Kemudian di antara jumlah yang sebanyak itu ternyata yang dibolehkan mengikuti sidang hanya sebanyak 318 orang oleh kaisar. Dalam mengamati orang-orang yang mengikuti sidang itu maka seorang Uskup dari Heraclea bernama "Sabinus" memberikan penilaian terhadap mereka bahwa "Kecuali Konstantin sendiri dan Eusebius Pamphilius, mereka adalah makhluq-makhluq sederhana yang buta huruf yang tak mengetahui apa-apa" [dapat dibaca Herold Sherman dalam "You live after death" hal.112]. Di dalam sidang tersebut hanya "Arius" berasal dari Alexandria seperti "Athanasius", tetapi Arius bertentangan pendapat dengan Athanasius yang berpendapat bahwa Jesus adalah anak yang sama zat dengan Tuhan. Maka Arius dengan pengikut-pengikutnya "tidak mau menanda tangani syahadat" yang dipaksakan oleh Konstantin dengan diputuskannya sebagai wahyu Ruhul kudus, dan akhirnya Arius dan pengikutnya "dibuang ke Illyria". Kemudian Athanasius dengan dibantu oleh para uskup dari Barat [:Gerika] dan kaisar Konstantin yang menginginkan perdamaian, telah menetapkan dengan suatu keputusan "yang menjadi Syahadat Kristen", yaitu sebagai berikut: "We believe in the God, the Father the Father Almighty, Maker of all things, visible and invisible; and in one Lord Jesus Christ the only begotten Son of God, begotten of the Father [that is of the essence of the Father], before all worlds, God of God, Light of Light, God of very God, begotten not made, being one substance [homoousios] with the Father".- [=Kami percaya pada Tuhan, Bapak, Bapak Maha Kuasa, Pencipta semua benda, yang kelihatan dan yang tidak; dan kepada satu Tuhan [Lord] Jesus Kristus, Anak lelaki Tunggal dari Tuhan, anak kelahiran dari Bapak [yaitu dari sari (zat) dari Bapak] sebelum seluruh alam, Tuhan dari Tuhan, Cahaya dari Cahaya, Tuhan dari Tuhan yang sesungguhnya, dilahirkan [dari Tuhan] dan bukan dicipta [oleh Tuhan], adalah satu zat dengan Bapak…….dst=].- Kemudian tentang penetapan "Hari Lahir dan Hari Sembahyang atau Hari Besar", bahwa dalam menetapkan Hari Lahir Jesus, gereja-gereja Barat telah memilih tanggal 25 Desember, yang sebenarnya adalah hari tradisi orang-orang kafir untuk hari pesta yang dianggap sebagai hari suci untuk "tuhan Matahari". Raja Konstantin telah mengeluarkan dekrit pada tahun 321 sesudah Masehi, yang menetapkan hari pesta umum pada "Hari Minggu" sebagai pengganti hari Sabbat Yahudi, karena dia benci Yahudi dengan segala yang bersangkutan dengannya, dengan berkata: "Hari ini dianggap Hari permulaan sembahyang, namun hari dari Matahari adalah tuhan kami". Inilah yang ditetapkan oleh gereja-gereja Barat dengan tanpa mengetahui bahwa hari itu adalah hari penyembahan terhadap Matahari oleh orang-orang kafir [pagan].- Adapun permasalahan tersebut perlu diketahui oleh Ummat Muslim karena mengingat bahwa Al Qur-an telah menjelaskan secara gamblang tentang kedudukan Nabi Isa [Jesus] sebagai Rasulullah yang wajib dihormati dan dijunjung tinggi akan Kebenarannya, dan Nabi Isa sebagai pembawa Risalah Dinullah yaitu Kitab Injil dari Allah. Oleh karena itu hal tersebut sebagai penambah wawasan, agar dapat diketahui tentang apa dan bagaimana motivasinya, sehingga menetapkan "Kalimah Syahadat" setelah 325 tahun wafatnya Nabi Isa. Bukankah masalah Syahadat itu wajib diajarkan oleh para Rasulullah yang bersangkutan, dan bukan dikeluarkan oleh manusia yang tidak ada hubungannya dengan kerasulan dari Allah ?.- (Ust Muh Bardan Kindarto/MMI) - - - - - - - - - - - - - - . Menjawab Tuduhan Miring tentang Ka'bah Author Post Fakta 25 Jun 05 - 9:47 am Total Topics: 198 Total Posts: 0 Totall Reply 124 Kalau ada seorang Muslim menyembah Ka'bah atau menjadikan Ka'bah sebagai sesembahannya, berarti Ia sudah murtad dan menjadi kafir. Di manapun, seorang Muslim harus menghadirkan Allah dalam hati sanubarinya. Forum Arimatea menggelar suatu forum dialog antara teolog Muslim dan Kristiani di Gedung Kampus STEKPI, Kalibata, Jakarta Selatan, 19 Maret lalu. Hadir sebagai pembicara dalam orasi ilmiah dan dialog tersebut, antara lain: Habib Mohammad Rizieq Syihab, Lc, Ustadz Dr. Muslin Abdul Karim MA, dan Ustadz Solehan MC. Panitia penyelenggara mengatur tempat duduk peserta sedemikian rupa, di mana kelompok Nasrani duduk di bagian tengah, sedangkan kelompok Muslim ditempatkan pada sisi kiri dan kanan. Hal itu karena, mayoritas yang hadir kebanyakan dari kelompok Islam. Yang menarik dari dialog tersebut adalah rasa kebersamaan kedua pemeluk agama (Islam-Kristen), di mana mereka sepakat untuk tidak mewarnai forum ini dengan sikap emosi atau sating menghujat satu sama lain. Peserta yang hadir, baik yang Muslim maupun Kristen / Katolik, sejak pagi hingga sore hari, duduk bersama, menjernihkan hati, akal dan pikiran untuk sama-sama mencari jalan kebenaran objektif, hakiki, dan sejati. Terlihat dari wajah yang hadir, antusiasme untuk saling mengkritisi pemahaman konsep ketuhanan dan ajaran kedua agama yang selama ini sering ditengarai menjadi salah satu pemicu konflik sosial di tataran grassroot penganut kedua agama. Betapapun beberapa pertanyaan terdengar keras dilontarkan oleh beberapa peserta, baik Muslim maupun Kristen, terutama mengenai nilai-nilai Ketuhanan Yang Maha Esa, suasana persaudaraan masih tetap terjaga. Melalui dialog, pembicara maupun peserta dapat menyampaikan argumentasinya, atas dasar pendapatnya sendiri maupun referensi dari sejumlah buku yang dibacanya. Inti dari dialog tersebut, adalah mengajak peserta untuk menyembah hanya kepada Tuhan Yang Maha Esa, yakni Allah, yang secara jelas tercaritum di dalam kitab suci ketiga agama: Yahudi, Nasrani dan Islam, serta tidak membuat tuhan-tuhan tandingan yang memiliki kedudukan yang sama dengan kcdudukan Allah dalam kehidupan ini. Bukankah dalam Injil, Yesus berkata: "Hukum yang terutama ialah: Dengarkanlah hai orang Israel, Tuhan Allah kita, Tuhan itu Esa." (Injil Markus 12:29). Atau "Kasihilah Tuhan Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budi." (Matius 22:37). Sedangkan di dalam Al Quran jelas disebutkan, "Katakanlah: Dialah Allah, Yang Maha Esa. Allah adalah Tuhan yang bergantung kepadaNyasegalasesuatu..." (QS Al Ikhlas : 1-2) Ka'bah = Berhala? Yang menarik dari dialog ini adalah rasa ingin tahu para teolog Kristen yang besar untuk bertanya atau sekedar menguji pembicara untuk menjelaskan hal-hal yang menurutnya sangat bertentangan dan tak logis menurut konsep ketuhanan umat Nasrani. Misalnya saja, mereka mempertanyakan, kenapa umat Islam menyembah Ka'bah? Bukankah menyembah Ka'bah sama dengan menyembah batu? Atau kenapa Islam disimbolkan dengan bulan sabit? Apakah ini bentuk paganisme (keberhalaan) terhadap kebendaan? Meski ruang kebebasan berpikir dan berpendapat dalam forum ini diberikan kelonggaran, namun para penanya dari umat Nasrani tetap merasa tidak enak hati. Itulah sebabnya, mereka lebih dulu mohon maaf, bila pertanyaan yang dilontarkan dapat menyinggung perasaan umat Islam yang hadir. Beberapa pertanyaan kritis itu dijawab oleh Habib Rizieq Syihab dengan tenang. lugas, dan tentu dengan bahasayang santun. Soai pertanyaan, kenapa Ka'bah yang dibuat dari batu dijadikan kiblat kaum Muslim" sehingga muncul tuduhan seolah-olah umat Islam menyembah batu? HabifrRizieq menjelaskan, bahwa umat Islam, kapan dan di mana pun berada, terutama saat munajat kepada Allah, makaselama hati mereka ikhlas untuk mencari Allah, tentu mereka akan mendapatkan Allah. Yang jelas, Allah tidak pernah memerintahkan kepada umat Islam ujituk menyembah Ka'bah. "Sekali lagi, Ka'bah yang terbuat dari batu satna sekali tidak disembah oleh umat Islam. Karena itu, kalau ada seorang Muslim menyembah Ka'bah dan menjadikan Ka'bah sebagai sesembahannya, demi Allah, si Muslim tadi sudah murtad, kafir, keluar dari agamanya (Islam). Karenanya sebagai Muslim, ia harus menghadirkan Allah dalam hati sanubarinya. Jadi, sekalipun menghadap Ka'bah, dia sesungguhnya hanya menyembah Allah semata, bukan kepada Ka'bah yang terbuat dari batu," jelas Habib. Tapi kenapa harus menghadap Ka'bah? Jawabnya sekali lagi, "karena Allah yang memerintahkan umat Islam untuk menghadap ke Ka'bah, Perludicatat, sebelum umatlslam menghadap ke Ka'bah, tidak kurang dari 16 bulan, umat Islam menghadap ke Al Baitul Maqdis, yaitu menghadap ke Masjidil Aqsa, yang dipimpin langsung oleh Nabi Muhammad SAW. Karena perintah Allah untuk menghadap Baitul Maqdis, umat Islam pun menghadap ke Baitul Maqdis. Tapi 16 bulan kemudian, umat Islam diperintahkan oleh Allah untuk berpindah arah, menghadap ke Ka'bah, Kenapa tidak ke tempat lainnya? "Nah, inilah yang perlu diketahui," kata Habib Rizieq, "bahwa di dalam sejarah umat manusia dan para nabi, Ka'bah yang ada saat ini dan yang disaksikan oleh umat manusia seluruh dunia, tidak lain adalah satu tempat yang dulu dibangun oleh Bapak para nabi, seorang manusia yang begitu muliadan dihormati oleh pelbagai umat beragama. Beliau adala'h Khaliluilah Ibrahim a.s. Nabi Ibrahim membangun Ka'bah, karena memang diperintahkan oleh Allah. Lalu, Ka'bah dilestarikan oleh putranya Ismail a.s hingga ke zaman Nabi Muhammad SAW, Pada saat Nabi Ibrahim, Ka'bah merupakan suatu tempat yang suci, bersih dari kemusyrikan." "Begitu roda sejarah berputar," lanjut Habib Rizieq, "kemudian muncullah orang yang menyimpangkan ajaran Nabi Ibrahim yang hanif. Akhirnya mereka meletakkan berhala-berhala di sekitar Ka'bah. SampSi tiba masanya.Jahirlah Muhammad SAW sebagai keturunan dari Ismail as, untuk mengemban tugas dari Allah: membersihkan Ka'bah dari segala berhala dan kemusyrikan. Apa yang dilakukan oleh Rasulullah SAW membawa hasil yang menggembirakan, di mana seluruh berhala, baikyang ada di dalam Ka'bah maupun di luar Ka'bah, bahkan yang ada di seluruh kota suci Makkah, berhasil dihancurkan. Sampai kemudian, Ka'bah kembali pada kesuciannya dari kemusyrikan, sebagaimana permulaan Ka'bah dibangun oleh Nabi Ibrahim a.s." "Yang ingin saya tekankan, kenapa harus Ka'bah yang dipilih? Karena Ka'bah memiliki nilai historis yang luar biasa, yakni nilai historis seorang Bapak para Nabi, Ibrahim a.s yang diakui kenabiannya, kerasulannya, keutamaannya, dan keistimewaanya, baik oleh umat Yahudi maupun umat Nasrani, terlebih oleh umat Islam itu sendiri. Jadi, kenapa Ka'bah yang dipilih. Itu tak lain, karena keta'ziman wa taqriman, yaitu sebagai penghormatan yang diberikan oleh Allah SWT, terhadap hasil kerja Nabi Ibrahim dengan kedua tangan sucinya, juga dari hasil kerja Nabi Ismail yang menjaga dan melestarikan Ka'bah. Dan Allah menginginkan agar Ka'bah tetap suci, dan tetap bersih dari kemusyrikan sampai hari kiamat nanti." Jawaban tak kalah penting tentang kenapa umat Islam diperintahkan untuk menghadap Ka'bah? Menurut Ketua Front Pembela Islam ini, "Itu, agar umat Islam setiap harinya, dan setiap detik hidupnya terus memperhatikan kelestarian Ka'bah. Tegasnya, segala waktunya, tenaga dan kemampuannya dicurahkan untuk menjaga Ka'bah, sehingga tidak lagi dikotori, dan dicampuri oleh kebatilan dan kemusyrikan. Alhamdulillah 15 abad berlalu, dari zaman Nabi Muhammad SAW, sampai saat ini, tak satu pun tangan kotor yang mengisi Ka'bah dan kota Makkah dengan berhala." Andai Ka'bah bukan menjadi Kiblat umat Islam, apa yang terjadi? Bisa Jadi umat Islam akan kurang pengorbanan dan perhatiannya terhadap Ka'bah. "Saya bisa buktikan, dulu saat Baitul Maqdis menjadi kiblat umat Islam, maka keberadaannya selalu diperhatikan, dijaga dan dipelihara. Tapi manakala Baitul Maqdis, sudah tidak menjadi kiblat umat Islam, kenyataaan yang terjadi, perhatian umat Islam terhadap Baitul Maqdis sudah mulai berkurang. Hingga Baitul Maqdis dikuasai oleh orang lain, orang Islam sepertinya tidak punya perhatian dalam menyatukan potensi dan kekuatannya untuk membebaskan Baitul Maqdis dari intimidasi dan terror yang dilakukan oleh musuh-musuh Islam,"papar Habib. Bulan Sabit = Paganisme? Salah satu hikmah yang bisa dipetik, kenapa umat Islam menyembah Ka'bah adalah adanya sarana edukasi luar biasa dari Allah, di mana umat Islam diajarkan untuk menyatukan visi dan misi, serta langkah perjuangan untuk menegakkan kalimat Allah setiap saat. Dalam langkah itulah, ada satu tujuan yang sama, yakni: mencari keridhaan Allah semata. Ibadah haji yang dilakukan umat Islam dengan mengelilingi Ka'bah, bukan dimaksudkan untuk menyembah Ka'bah, tapi sebagai isyarat kepada hamba-Nya, bahwa apa pun suku dan bangsanya, kedudukan dan jabatannya, umat Islam dididik untuk rela menanggalkan pakaian dan perbedaan di antara mereka, juga menanggalkan pertikaian dan permusuhan di antara sesamanya. Intinya, mereka menuju titikyang sama, yakni keridhaan Allah. Maka tidak pernah ada ritual dalam Islam yang mengajarkan umatnya untuk menyembah Kab'ah. Adapun yang berkaitan dengan bulan Sabit, Islam seolah mengelu-elukan bulan, dan terkontaminasi dengan faham mereka yang menyembah bulan. Habib Rizieq menjelaskan lebih jauh. Pada dasarnya Islam mengajarkan umatnya utuk memuliakan seluruh makhluk ciptaan Allah, apakah matahari, bulan, bumi ataupun bintang. Jadi tidak ada yang mewajibkan umat Islam menggunakan lambang berbentuk bulan. "Buktinya, anda bisa lihat sendiri, salah satu organisasi terbesar di Indonesia, seperti Muhammdiyah lambangnya tidak menggunakan bulan, tapi matahari. Begitu juga identitas FPl yang saya pimpin, tidak menggunakan bulan, tapi bintang dan tasbih. NU pun demikian, yang dipakarbukan bulan, tapi bumi dan bintang sembilan." Jadi tidak ada dalil yang mengkhususkan bahwa umat Islam selalu identik dengan bulan. Artinya, kalau ada masjid tanpa ada sentuhan bulan dan bintang pun tetap berfungsi sebagai masjid, "Islam sendiri, tidak terpaku dengan lambang-lambang ataupun simbol-simbol. Kalaupun diperlukan, itu hanya sebatas identitas diri, bukan tujuan untuk mengkultus, menyembah, apalagi sampai mengkontaminasi dengan pemikiran-pemikiran dan peng ajaran-pengajaran paganisme (keberhalaan)." "Nah, kalau saja ada umat Islam menyembah bulan, demi Allah orang itu sudah mempersekutukan Allah dengan bulan. Itu artinya, orang itu sudah murtad, kafir dan keluar dari Islam," tandas Habib tegas. (Amanah) - - - - - - - - - - - - - - - - . Benarkah Nabi Muhammad SAW tidak dikhitan?? Author Post hamba 28 Dec 05 - 11:58 am Total Topics: 27 Total Posts: 0 Totall Reply 14 Netters kristen cenderung untuk menuntut jawaban atas komentar yang dipostingkan, walau sebenarnya hal tsb sdh pernah dibahas oleh netters muslim. Tetapi karena didalam hati mereka ada penyakit (QS.2:10) maka kelak mereka akan mendapat balasan dari apa-apa yang mereka olok-olokkan. Postingan terbaru ala Dinihari yang isinya hanya berupa hujatan/ fitnah dalam artikel Emovie : Bangsa Bangsa yang t... (mainforum1) akan saya buatkan tersendiri dalam artikel ini. Fitnah Syubhat ke empat : Nabi Muhammad tidak berkhitan Fitnah Syubhat ke lima : Nabi Muhammad, bukanlah seorang yang suci Fitnah Syubhat Ke empat : : Nabi Muhammad tidak berkhitan Dinihari to hamba : 12/23/05 1:31 AM | E-movie : Bangsa Bangsa yang t... (mainforum1) Hamba, Islam yang ber-koar2 bahwa muslim harus disunat, tetapi Nabinya tidak pernah disunat secara Islam !Ya, Muhammad tidak pernah disunat secara Islam !Buktikan kepada saya bahwa Muhammad disunat menurut Islam !Cantumkan refrensinya dari ayat Quran atau Hadist Ditinjau dari sisi sejarah, ternyata khitan (sunat) telah dikenal kira-kira 100 tahun sebelum Masehi. Ada beberapa alasan mengapa orang melakukan sunat. Philo, seorang Yahudi, mengungkapkan empat alasan orang melakukan khitan (sunat) : 1. Alasan kesehatan, untuk menghindari penyakit kelamin yang pada waktu dulu belum ditemukan obatnya. 2. Untuk mencapai kebersihan badan yang paling sempurna, terutama untuk kaum Paderi. 3. Suatu anggapan bahwa kelamin lelaki memiliki nilai yang sama dengan kasih (hati), sumber spritual dan intelektual. 4. Dengan bersunat berarti akan bertambah subur dan banyak anak. Kejadian 17:12 menganjurkan anak lelaki dikhitan dalam usia 8 hari. Itulah sebabnya Nabi Isa as. pun dalam usia 8 hari dikhitan, kemudian secara resmi diberi nama Yesus (Lukas 2:21). Setelah itu, beliau dibawa ke Bait Allah di Yerussalem untuk diserahkan kepada Tuhan (Lukas 2: 22 dan 27) dan diberkati oleh Simeon ( Lukas 2 : 34 ). Yesus dikhitan di samping dasar hukumnya telah disebut di atas, juga bersumber dari Imamat 12:1 s/d 8jo. Keluaran 13:2, sebagaimana para nabi lainnya pun semuanya dikhitan. Mereka antara lain : - Adam ( Injil Barnabas 23 : 1 – 15 ). Maka tepatlah apa yang termaktub dalam Yahya 7 : 22 “Maka Musa sudah memberi kamu hukum bersunat itu, bukan asalnya dari Musa, melainkan dari nenek moyangmu.” - Ibrahim, Ismail, dan Ishak ( Kejadian 17 : 24 – 26 dan 21 : 4 ) - Sampai zaman Harun dan Musa, khitan tetap berlaku ( Keluaran 12 : 43 ) - Yahya ( Yohanes ) dan Yesus dikhitan dalam usia 8 hari ( Lukas 1 : 59 – 60 dan 2 : 21 – 22 ) - Nabi Muhammad saw pun dikhitan, karena beliau dari kalangan Bani Ismail (bangsa Arab) yang juga merupakan keturunan Nabi Ibrahim as. Menurut riwayat yang shahih dari ulama ahli hadis, beliau dikhitan sesudah berusia 7 hari, oleh Abdul Muthalib, yang kemudian diberi nama Muhammad. Hadits berikut meriwayatkan bahwa semua orang arab BERKHITAN.., Termasuk Rasulullah : Ibnu Abbas r.a. mengatakan bahwa Abu Sufyan bin Harb bercerita kepadanya, bahwa Heraclius ( Herclius, Raja Rumawi Timur yang memerintah tahun 610 – 630 M ) berkirim surat kepada Abu Sufyan menyuruh ia datang ke Syam bersama kafilah saudagar Quraisy ( Quraisy, nama suku bangsawan tinggi di negara Mekkah). Waktu itu Rasullah saw, sedang dalam perjanjian damai dengan Abu Sufyan dan dengan orang-orang kafir Quraisy ( Perjanjian damai, yaitu Perjanjian Hudaibiyah yang dibuat tahun 6 H ). Mereka datang menghadap Heraclius di Ilia ( Ilia, yaitu Baitul Maqdis (Jerusaalem) ) terus masuk ke dalam majlisnya, dihadapi oleh pembesar-pembesar Rumawi. Kemudian Heraclius Memanggil orang-orang Quraisy itu beserta Jurubahasanya. Heraclius berkata, " Siapa di antara Anda yang paling dekat hubungan kekeluargaannya dengan laki-laki yang mengaku dirinya Nabi itu ?" Jawab Abu Sufyan, " Saya ! Saya keluarga terdekat dengannya " Berkata Heraclius ( kepada jurubahasanya ). "Suruh dekat-dekatlah dia kepadaku. Dan suruh pula para sahabatnya duduk dibelakangnya". Kemudian berkata Heraclius kepada jurubahasa, "Katakan kepada mereka bahwa saya akan bertanya kepada orang ini (Abu Sufyan). Jika dia berdusta, suruhlah mereka mengatakan bahwa dia dusta". Kata Abu Sufyan, "Demi Allah ! Jika tidaklah aku takut akan mendapat malu, karena aku dikatakan dusta, niscaya maulah aku berdusta". Pertanyaannya yang pertama, "Bagaimanakah turunannya dikalanganmu ?" Aku jawab "Dia turunan bangsawan dikalangan Kami". Heraclius, "Pernahkah orang lain sebelumnya mengumandangkan apa yang telah dikumandangkannya ?" Jawabku, "Tidak pernah". Heraclius, "Adakah diantara nenek moyangnya yang menjadi Raja ?" Jawabku, "Tidak!" Heraclius, "Apakah pengikutnya terdiri dari orang-orang mulia ataukah orang-orang biasa ?" Jawabku, "Hanya terdiri dari orang biasa-orang biasa". Heraclius, "Apakah pengikutnya semakin bertambah atau berkurang ?" Jawabku, "Bahkan selalu bertambah". Heraclius, Adakah mereka yang Murtad ( Murtad, artinya kembali menjadi kafir sesudah beriman ), karena mereka benci kepada agama yang dipeluknya itu ?" Jawabku, "Tidak !" Heraclius, "Apakah menaruh curiga kepadanya dia berdusta sebelum dia mengumandangkan ucapan yang diucapkannya sekarang ?" Jawabku, "Tidak !" Heraclius, "Pernahkan dia melanggar janji ?" Jawabku, "Tidak ! dan sekarang, kami sedang dalam perjanjian damai dengan dia. Kami tidak tahu apa yang akan diperbuatnya dengan perjanjian itu". Kata Abu Sufyan menambahkan, "Tidak dapat aku menambahkan kalimat lain agak sedikitpun selain kalimat itu ( Jawab Abu Sufyan tidak dicukupkanya saja dengan kata "Tidak", tetapi ditambahkannya bahwa ia tidak tahu apakah Nabi Muhammad masih setia kepada janjinya atau tidak. Seakan-akan terbayang baginya kalau-kalau Nabi Muhammad melanggar janji setelah meninggalkan Mekkah ). Heraclius, "Pernahkah kamu berperang dengannya ?" Jawabku, "Pernah". Heraclius, "Bagaimana peperanganmu itu ?" Jawabku, Kami kalah dan menang silih berganti. Dikalahkannya kami dan kami kalahkan pula dia". Heraclius, Apakah yang diperintahkannya kepada kamu sekalian ?" Jawabku, "Dia menyuruh kami menyembah Allah semata-mata, dan jangan mempersekutukan-Nya. Tinggalkan apa yang diajarkan nenek moyangmu! Disuruhnya kami menegakan Shalat, berlaku jujur, sopan (teguh hati) dan mempererat persaudaraan". Kata Heraclius kepada jurubahasanya, "Katakan kepadanya (AbuSufyan), saya tanyakan kepadamu tenatng turunannya (Muhammad), kamu jawab dia bangsawan tinggi. Begitulah Rasul-rasul yang terdahulu, diutus dari kalangan bangsawan tinggi kaumnya". Saya tanyakan, "Adakah salah seorang di antara kamu yang pernah mengumandangkann ucapansebagai yang diucapkannya sekarang ?" Jawabmu, "Tidak !" Kalau ada seseorang yang pernah mengumandangkan ucapan yang diucapkannya sekarang, niscaya aku katakan, "Dia meniru-niru ucapan yang diucapkan orang dahulu itu". Saya tanyakan, "Adakah di antara nenek moyangnya yang jadi raja ?" Jawabmu, "Tidak Ada !" Kalau ada di antara nenek moyangnya yang menjadi raja, niscaya kukatakan, "Dia hendak menuntut kembali kerajaan nenek moyangnya". Saya tanyakan, "Adakah kamu menaruh curiga kepadanya bahwa ia dusta, sebelum ia mengucapkan apa yang ia ucapkannya sekarang ?" Jawabmu, "Tidak !" Saya yakin, dia tidak akan berdusta terhadap manusia apalagi kepada Allah. Saya tanyakan, "Apakah pengikut terdiri dari orang-orang mulia ataukah orang-orang biasa ?" Jawabmu, "Orang-orang biasa". Memeng, mereka jualah yang menjadi pengikut Rasul-rasul. Saya tanyakan, "Apakah pengikutnya bertambah banyak atau semakin kurang ?" Jawabmu, "Mereka bertambah banyak". Begitulah halnya IMAN hingga sempurna. Saya tanyakan, Adakah di antara mereka yang murtad karena benci kepada agama yang dipeluknya, setelah mereka masuk ke dalamnya ?" Kamu jawab, "Tidak !" Begitulah Iman, apabila ia telah mendarah-daging sampai ke jantung-hati. Saya tanyakan, "aAdakah ia melanggar janji ?" Kamu jawab, "Tidak ?" Begitu jualah segala Rasul-rasul yang terdahulu, mereka tidak suka melanggar janji. Saya tanyakan, "Apakah yang disuruhkanya kepada kamu sekalian ?" Kamu jawab, "Ia menyuruh menyembah Allah semata-mata, dan melarang mempersekutukan-Nya. Dilarang pula menyembah berhala, disuruhnya menegakan ahalat, berlakujujur dan sopan (teguh hati)". Jika yang kamu terangkan itu betul semuanya, niscaya dia akan memerintah sampai ketempat aku berpijak di kedua telapak kakiku ini. Sesungguhnya aku telah tahu bahwa ia akan lahir. Tetapi aku tidak mengira bahwa dia akan lahir diantara kamu sekalian. Sekiranya aku yakin akan dapat bertemu dengannya, walaupun dengan susah payah aku akan berusaha datang menemuinya. Kalau aku telah berada di dekatnya, akan kucuci kedua telapak kakinya. Kemudian Heraclius meminta surat Rasullah saw, yang diantarkan oleh Dihyah kepada pembesar negeri Bushra, yang kemudian diteruskan kepada Heraclius. Lalu dibacakan surat itu, yang isinya sebagai berikut : "Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang. Dari Muhammad, Hamba Allah dan Rasul-Nya. Kepada Heraclius, Kaisar Rumawi. Kesejahteraan kiranya untuk orang yang mengikut petunjuk. Kemudian, sesungguhnya saya mengajak Anda memenuhi panggilan Islam. Islamlah ! Pasti Anda akan selamat. Dan Allah akan memberi pahala kepada Anda dua kali lipat. Tetapi jika Anda enggan, niscaya Anda akan memikul dosa seluruh rakyat. Hai, Ahli kitab ! marilah kita bersatu dalam satu kalimah (prinsip) yang sama diantara kita, yaitu supaya kita tidak menyembah kecuali hanya kepada Allah, dan jangan mempersekutukan-Nya dengan suatu apa pun. Dan janganlah sebagian kita menjadi yang lain menjadi Tuhan selain daripada Allah. Apabila Anda enggan menurut ajakan ini akuilah bahwa kami ini Muslim". Kata Abu Sofyan, "Selesai ia mengucapkan perkataannya dan membaca surat itu, ruangan menjadi heboh dan hiruk pikuk; kami pun disuruh orang keluar. Sampai diluar, aku berkata kepada kawan-kawan, "Sungguh menjadi masalah besar urusan Anak Abu Kabsyah (Anak Abu Kabsyah, yakni nama ejekan yang dipanggilkan orang kafir Mekkah kepada Nabi Muhammad. Karena waktu kecil Nabi dipelihara oleh Halimah, yang suaminya bernama Abu Kabsyah). Sehingga raja bangsa kulit kuning itu pun takut kepadanya. Aku yakin, Muhammad pasti menang. Sehingga oleh karenanya Allah memasukkan Islam ke dalam hatinku". Ibnu Nathur, pembesar negeri Ilia, sahabat Heraclius dan Uskup (Uskup, kepala pendeta) Nasrani di Syam dan menceritakan, "Ketika Heracliusdatang ke Ilia, ternyata pikirannya sedang kacau. Oleh karena itu banyak di antara para pendeta yang berkata: "Kami sangat heran melihat sikap Anda". Selanjutnya kata Ibnu Nathur, Heraclius adalah seorang ahli Nujum yang selalu memperhatikan perjalanan bintang-bintang. Dia pernah menjawab pertanyaan para pendeta yang bertanya kepadanya : Pada suatu malam ketika saya mengamati perjalanan bintang-bintang, saya melihat Raja Khithan telah lahir (Khithan, khitan, sunat, memotong ujung kulit (kulup) pada ujung kemaluan laki-laki). Siapakah di antara umat ini yang telah dikhitan ?" Jawab para pendeta "Yang berkhitan itu hanyalah orang Yahudi. Janganlah Anda risau karena orang Yahudi itu. Perintakan saja ke seluruh negeri dalam kerajaan Anda, supaya orang-orang Yahudi di negeri iru dibunuh ". Ketika itu dihadapkan kepada Heraclius seorang utusan Raja Bani Ghassan untuk menceritakan perihal Rasullah saw. Setelah orang itu selesai bercerita, lalu Herclius memerintahkan agar dia diperiksa, apakah dia berkhitan atau tidak. Setelah diperiksa, ternyata memang dia berkhitan, Lalu diberitahukan orang kepada Heraclius. Herclius bertanya kepada orang itu tentang orang-orang Arab lainnya, "Dikhitankah mereka atau tidak ?" Jawabnya, "Orang-orang Arab itu dikhitan semuanya". Heraclius berkata, "Inilah raja umat. Sesungguhnya dia telah lahir". Kemudian Heraclius berkirim surat kepada seorang sahabatnya di Roma ( Roma sebuah kota tertua di Italia, yang sekarang menjadi ibikota negeri itu. Dahulunya adalah ibikota kerajaan Rum Barat. Menurut riwayat, konon kota itu didirikan oleh Romulus pada tahun 753 sebelum Masehi ) yang ilmunya setaraf dengan Heraclius (menceritakan tentang kelahiran Nabi Muhammad saw). Dan sementara itu ia meneruskan perjalanannya kenegeri Hims ( Sebuah kota di Syam ). Tetapi sebelum dia sampai di Hims, balasan surat dari sahabatnya itu telah tiba lebih dahulu. Sahabatnya itu menyetujui pendapat Heraclius bahwa Muhammad telah Lahir dan beliau memang seorang Nabi. Heraclius mengundang para pembesar Roma supaya datang ketempatnya di Hims. Setelah semuanya hadir dalam majlisnya, Heraclius memrintahkan supaya mengunci stiap pintu. Kemudian dia berkata, "Wahai, bangsa Rum ! Maukah Anda semua beroleh kemenangan dan kemajuan yang gilang gemilang, sedangkan kerajaan tetap utuh di tangan kita ? Kalau mau, akuilah Muhammad itu sebagai Nabi !" Mendengar ucapan itu mereka lari bagaikan keledai liar, padahal semua pintu telah terkunci. Melihat keadaan demikian, Heraclius jadi putus harapan yang mereka akan iman (percaya kepada Nabi Muhammad saw). Lalu diperintahkannya supaya mereka kembali ke tempat mereka masing-masing seraya berkata, "Sesungguhnya saya mengucapkan perkataan saya tadi, hanyalah sekedar menguji keteguhan hati Anda semua. Kini saya telah melihat keteguhan itu". Lalu mereka sujud dihadapan Heraclius dan mereka senang kepadanya. Demikianlah akhir kisah Heraclius. (Shahih Bukhari 5) Adapun ayat yang secara tegas menyatakan bahwa Rasulullah wajib mengikuti ajaran Nabi Ibrahim ada dalam surat An nahl 123 : “kemudian kami wahyukan kepadamu (Muhammad), ikutilah agama Ibrahim seorang yang hanif ….” Dari Abu Hurairah ra : “saya mendengar Rasulullah SAW bersabda :”fitrah itu ada lima : khitan, mencukur bulu disekitar kemaluan, memotong kumis, memotong kuku, dan mencabut bulu ketiak”. (HR Bukhari - Muslim) riwayat dari Utsman bin Kulaib bahwa kakeknya datang kepada Nabi Muhammad SAW dan berkata: "Aku telah masuk Islam." Lalu Nabi SAW bersabda: "Buanglah darimu rambut kekufuran dan berkhitanlah." Kedua, riwayat dari Harb bin Ismail: "Siapa yang masuk Islam, maka berkhitanlah walaupun sudah besar." Fitnah Syubhat Ke lima : : Nabi Muhammad, bukanlah seorang yang suci. Dinihari to saif, Muhammad kamu katakan suci ?????????????? Kalau orang suci, berarti dia tidak pernah melanggar perintah tuhannya. Tetapi si Muhammad ini, telah melanggar Al Baqarah 2: 222 yang mana ayat tsb malarang mendekati wanita yang sedang Menstruasi/Haid. Lihat hadis dibawah ini yang menyatakan apa kata Muhammad tentang melayani wanita/istri yang sedang Mens. Al Bukhari. Volume 1, Book 6, Number 295: Narrated 'Urwa: A person asked me, "Can a woman in menses serve me? And can a Junub woman come close to me?" I replied, "All this is easy for me. All of them can serve me, and there is no harm for any other person to do the same. 'Aisha told me that she used to comb the hair of Allah's Apostle while she was in her menses, and he was in Itikaf (in the mosque). He would bring his head near her in her room and she would comb his hair, while she used to be in her menses." Kita lihat terjemahan hadits yang dikutip si DH ini kedalam bahasa Indonesia : Cerita dari 'Urwah bahwa dia ditanya orang : "Bolehkah wanita haid melayaniku, dan bolehkah wanita junub mendekatiku?" Jawab 'Urwah, Semuanya boleh bagiku. Semuanya boleh melayaniku dan tiada celanya. "Aisyah menceritakan kepadaku, dia pernah meyisir rambut Rasulullah SAW, ketika sedang haid. Padahal ketika itu Rasulullah sedang i'tikaf di masjid. Maka didekatkannya kepalanya kepada 'Aisyah yang sedang berada dikamarnya, lalu 'Aisyah menyisir rambut Rasulullah, padahal dia sedang haid" {Hr. Bukhari 187} Dini menyatakan bahwa : Dalam hadis tsb, Muhammad berkata bahwa SEMUA ISTRI2NYA DAPAT MELAYANI MUHAMMAD, WALAUPUN MEREKA SEDANG MENS. Dengan kata lain, tidak pandang siapa istri2 Muhammad, semua istri2 Muhammad dapat melayani Muhammad walaupun mereka sedang mens, jadi semua orang pun dapat melakukan seperti apa yang Muhammad lakukan (meniduri istrinya yang sedang mengalami datang bulan). Jadi Muhammad adalah sama seperti saya, orang yang dapat melakukan dosa. Berarti Muhammad, bukan nabi suci, melainkan nabi yang tidak dapat menahan nafsu sexnya sehingga istri2-nya yang sedang mens dapat disetubuhinya, walaupun itu dilarang oleh Quran (Albaqarah 2: 222) Padahal hadist yang dia 'kutip' untuk menghujat rasulullah adl menggambarkan bahwa ketika haid 'Aisyah MENYISIR rambut beliau dan tidak melakukan persetubuhan. Ayat yang dia katakan bertentangan dengan al Baqarah 222 menceritakan bahwa : Dan mereka bertanya kepadamu (wahai Muhammad), mengenai (hukum) haid. Katakanlah: “Darah haid itu satu benda yang mendatangkan mudarat.” Oleh sebab itu hendaklah kamu menjauhkan diri dari perempuan (jangan bersetubuh dengan isteri kamu) dalam masa datang darah haid itu, dan janganlah kamu hampiri mereka (untuk bersetubuh) sebelum mereka suci. Kemudian apabila mereka sudah bersuci maka datangilah mereka menurut jalan yang diperintahkan oleh Allah kepada kamu. SesungguhNya Allah mengasihi orang-orang yang banyak bertaubat, dan mengasihi orang-orang yang sentiasa mensucikan diri. Surat Al Baqarah tsb diturunkan atas jawaban dari pertanyaan yang ditujukan kepada Nabi Muhammad kala itu bagaimanakah sekiranya memperlakukan wanita yang sedang haid, karena kala itu pada zaman Jahiliyah orang yahudi / Majusi terlalu berlebih-lebihan dalam menjauhi isterinya ketika datang bulan, mereka sama sekali tidak mau makan, minum, duduk-duduk dan tinggal serumah dengan isterinya yang kebetulan datang bulan. Sementara orang Nasrani melakukan / menyetubuhi wanita yang sedang haid.. oleh karena itu Nabi Muhammad s.a.w. kemudian menjelaskan kepada mereka maksud daripada ayat tersebut, dengan sabdanya sebagai berikut. Saya hanya perintahkan kepadamu supaya kamu tidak menyetubuhi mereka ketika mereka itu dalam keadaan haidh; dan saya tidak menyuruh kamu untuk mengusir mereka dari rumah seperti yang dilakukan oleh orang ajam. Ketika orang-orang Yahudi mendengar penjelasan ini, kemudian mereka berkata: si laki-laki ini (Nabi Muhammad) bermaksud tidak akan membiarkan sedikitpun dari urusan kita, melainkan ia selalu menyalahinya." Dapatkan koleksi ebook-ebook lain yang tak kalah menariknya di EBOOK CENTER - AQUASIMSITE - http://jowo.jw.lt

HOME | BACK
Tampilan terbaik pada HP dengan resolusi layar 240x320 & menggunakan opera mini v4.2 , dan di malam hari.
online counter
TOP-RATINGMobPartner Counter
Best Wap Sites

PluzTopwapinfoBestTraffic.mobiBestTop.MobiTOP RANK*tswaplogsTraffic Boost Enginexox
Created by: Safikâ„¢
banjarmasin © juli 2010