watch sexy videos at nza-vids!




25/04/24
[ 1: 1: 694 ]
Easy mobile site building

misteri di tanah suci
Misteri di Tanah Suci mjbookmaker by: http://jowo.jw.lt 10 Kisah Haji Penuh Arti 2 Misteri di Tanah Suci Al-Azhary, Yasir Maqosid Misteri di Tanah Suci; Yasir Maqosid Al-Azhary; Editor: Tim Pustaka Al-Azhary; cet. 1: Pustaka Al-Azhary, 2008, 58 hlm: 11 x 15 cm Judul : Misteri di Tanah Suci Penulis : Yasir Maqosid Al-Azhary Editor : Tim Pustaka Al-Azhary Penata Letak : Naima Hisyam Desain Cover : Tim Pustaka Al-Azhary Cetakan : Pertama, Agustus 2008 Penerbit : Pustaka Al-Azhary Pringlangu V/11 Pekalongan Barat Jawa Tengah Kode Pos 51111 (08889935637) Web site : www.ibadahhaji.wordpress.com E-mail : yasir.maqosid@gmail.com 3 Misteri di Tanah Suci Keutamaan Haji dan Umroh Haji adalah rukun Islam kelima yang diwajibkan bagi orang yang mampu, baik mampu secara materi, maupun secara ruhani. Sayangnya, orang yang secara materi tergolong mampu, banyak yang belum mau menunaikan ibadah suci ini dengan berbagai alasan. Ada yang mengatakan, “Saya sibuk, sulit untuk meninggalkan pekerjaan,” atau “Sebenarnya saya ingin, tapi ibadah saya masih kacau balau takutnya tidak sesuai,” atau “Sayangnya, capek-capek ngumpulin uang, hanya untuk pergi ke Mekah saja.” Berbagai macam alasan sering dilontarkan sebagai pembela diri. Nah, agar Anda semakin mantap untuk melaksanakan ibadah haji, atau minimal Anda punya keinginan kuat untuk menunaikan ibadah di tanah suci, perlu Anda ketahui keutamaan haji dan umroh, antara lain: 4 Misteri di Tanah Suci 1. Haji Mabrur Menghapus Dosa-dosa dan Melebur Kesalahan Rasulullah menyatakan bahwa orang yang hajinya mabrur akan diampuni kesalahannya. Betapa banyak dosa yang kita buat selama hidup di dunia, jika tidak diampuni, maka sangat malang sekali nasib kita ini. Limpahan materi di dunia tidak akan ada artinya, jika nanti kita di siksa di neraka. Harta, jabatan, dan kekayaan tidak ada nilainya saat kita di akhirat kelak tidak punya bekal apa-apa. Terlebih jika kita masih punya dosa-dosa, pasti akan menambah berat beban siksaan kita di akhirat. Solusi dari semua itu adalah mengerjakan haji dengan benar. Jika kita berniat agar haji kita mabrur dan berusaha semaksimal mungkin, insya Allah kita akan termasuk orang-orang yang hajinya mabrur dan dosa-dosa kita diampuni Allah swt. 2. Menghilangkan Kefakiran Bukan hanya dosa-dosa yang akan diampuni, tetapi orang yang menunaikan haji diberi janji oleh Allah dihilangkan kefakirannya. Sudah bukan 5 Misteri di Tanah Suci rahasia lagi, jika ada orang yang berangkat haji, kemudian di tanah air uangnya kembali seperti semula. Jadi, tidak perlu khawatir uang kita akan “menguap” begitu saja, karena Allah Sang Pemberi rezeki yang akan menggantinya. Memang tidak langsung sim salabim ada, tetapi dengan izin Allah akan ada pintu-pintu yang sebelumnya tidak terduga ternyata menghasilkan pundi-pundi harta. 3. Umroh ke Umroh Merupakan Penghapus Dosa dan Surga Merupakan Balasan Haji Mabrur Bagi jamaah yang berada di Makkah hendaknya sesering mungkin melakukan umroh, karena di antara satu umroh ke umroh berikutnya merupakan kifarat (penggugur dosa). Sedangkan bagi jamaah yang hajinya mabrur dijanjikan Allah mendapat surga. Jika kita ditanya, apa tujuan hidup ini. Banyak yang menjawab ingin sukses. Tapi apa sebenarnya indikator sukses itu, apakah harta yang melimpah, rumah yang megah, ataukah mobil yang mewah? 6 Misteri di Tanah Suci Sukses bagi seorang muslim indikatornya adalah diselamatkan dari api neraka dan dimasukkan ke dalam surga. Jadi, selama di dunia, berusahalah dengan sungguh-sungguh untuk menggapai surga, karena percuma jika kita hidup di dunia bergelimangan harta tapi di akhirat nanti sengsara. Jadi, tunggu apalagi, bersiaplah untuk segera menunaikan ibadah haji. Bagi yang sudah berkelebihan harta, jangan menunda. Sebab Anda tidak akan tahu apakah hari esok Anda masih ada dan apakah hari esok Anda masih jaya. Sedangkan bagi yang belum punya harta cukup, senantiasa berdoa dan berusaha. Ketika Anda bekerja, sisihkanlah sebagian harta untuk tabungan haji. Jika Anda bersungguh-sungguh ingin menjadi haji mabrur, Allah pasti akan menolong Anda. Betapa banyak contohnya, orang yang pekerjaannya hanya sebagai pencari kayu bakar di hutan dan di jual ke kota dengan dipanggul, akhirnya bisa menunaikan haji setelah menabung selama 20 tahun. Intinya, teruslah berusaha dan berdoa, semoga Allah mengabulkan niat baik Anda semua. 7 Misteri di Tanah Suci (1) Kisah Haji Abdullah bin Mubarak Abdullah bin al-Mubarak hidup di Mekkah. Pada suatu waktu, setelah menyelesaikan ritual ibadah haji, dia tertidur dan bermimpi melihat dua malaikat yang turun dari langit. “Berapa banyak yang datang tahun ini?” tanya malaikat kepada malaikat lainnya. “600.000,” jawab malaikat lainnya. “Berapa banyak mereka yang ibadah hajinya diterima?” “Tidak satupun” Percakapan ini membuat Abdullah gemetar. “Apa?” aku menangis. “Semua orang-orang ini telah datang dari belahan bumi yang jauh, dengan 8 Misteri di Tanah Suci kesulitan yang besar dan keletihan di sepanjang perjalanan, berkelana menyusuri padang pasing yang luas, dan semua usaha mereka menjadi siasia?” “Ada seorang tukang sepatu di Damaskus yang dipanggil Ali bin Mowaffaq.” Kata malaikat yang pertama. “Dia tidak datang menunaikan ibadah haji, tetapi ibadah hajinya diterima dan seluruh dosanya telah diampuni.” Ketika aku mendengar hal ini, aku terbangun dan memutuskan untuk pergi menuju Damaskus dan mengunjungi orang ini. Jadi aku pergi ke Damaskus dan menemukan tempat dimana ia tinggal. Aku menyapanya dan ia keluar. “ Siapakah namamu dan pekerjaan apa yang kau lakukan?” tanyaku. “Aku Ali bin Mowaffaq, penjual sepatu. Siapakah namamu?” Kepadanya aku mengatakan Abdullah bin al- Mubarak. Ia tiba-tiba menangis dan jatuh pingsan. Ketika ia sadar, aku memohon agar ia bercerita kepadaku. Dia mengatakan: “Selama 40 tahun aku telah rindu untuk melakukan perjalanan haji ini. Aku telah menyisihkan 350 dirham dari hasil berdagang 9 Misteri di Tanah Suci sepatu. Tahun ini aku memutuskan untuk pergi ke Mekkah, sejak istriku mengandung. Suatu hari istriku mencium aroma makanan yang sedang dimasak oleh tetangga sebelah, dan memohon kepadaku agar ia bisa mencicipinya sedikit. Aku pergi menuju tetangga sebelah, mengetuk pintunya kemudian menjelaskan situasinya. Tetanggaku mendadak menagis. “Sudah tiga hari ini anakku tidak makan apa-apa,” katanya. “Hari ini aku melihat keledai mati tergeletak dan memotongnya kemudian memasaknya untuk mereka. Ini bukan makanan yang halal bagimu.” Hatiku serasa terbakar ketika aku mendengar ceritanya. Aku mengambil 350 dirhamku dan memberikan kepadanya. “Belanjakan ini untuk anakmu,” kataku. “Inilah perjalanan hajiku.” “Malaikat berbicara dengan nyata di dalam mimpiku,” kata Abdullah, “dan Penguasa kerajaan surga adalah benar dalam keputusanNya.” ****** Abu Abdurrahman Abdullah bin al-Mubarak al- Hanzhali al Marwazi lahir pada tahun 118 H/736 M. Ia adalah seorang ahli Hadits yang terkemuka 10 Misteri di Tanah Suci dan seorang petapa termasyhur. Ia sangat ahli di dalam berbagai cabang ilmu pengetahuan, antara lain di dalam bidang gramatika dan kesusastraan. Ia adalah seorang saudagar kaya yang banyak memberi bantuan kepada orang-orang miskin. Ia meninggal dunia di kota Hit yang terletak di tepi sungai Euphrat pada tahun 181 H/797 M. Kisah di atas diambil dari buku “Warisan Para Awliya” karya Farid al-Din Attar. ********* Sumber: surrender2god.wordpress.com 11 Misteri di Tanah Suci (2) Tubuh Terguncang Saat Thawaf Sebagaimana para jamaah umroh lainnya, Pak M melakukan tawaf sebanyak tujuh putaran. Ketika itu “Ya Allah, apakah aku meninggalkan Ka’bah tanpa goresan yang dalam di relung hati, kecuali lintasan sejarah dalam pikiran? Bismillaahirrahmaanirrohiim....” Sungguh tidak terduga, membaca Al Fatihah juga belum selesai...., tiba-tiba ia menangis.Mulamula tangis itu perlahan, tetapi kemudian makin keras. Ia tak kuasa lagi menahannya. “Ya Allah..., aku tidak tahu apakah aku berada dalam kekusyukan atau tidak, yang pasti ketika aku melafalkan bacaan sholat, tubuh terguncangguncang keras”, tuturnya. 12 Misteri di Tanah Suci Di sana ditunjukkan betapa ia tak berharga. Dirinya begitu kecil di mata ALLAH. Setelah itu ia berdoa, “Ya Allah, ampuni segala dosadosaku. Jauhkan kami dari api neraka-Mu”. Sumber: Amanah No. 79. ********* 13 Misteri di Tanah Suci (3) Diselamatkan Dari Tragedi Terowongan Mina Ketua bidang Percepatan Pembangunan Desa salah satu partai politik di Indonesia ini sudah berulang kali menunaikan ibadah haji ke Tanah Suci. “Soalnya, berhaji memberikan ketenangan tersendiri buat saya. Belum lagi janji Allah bahwa haji mampu menghapus kesalahan kita,” ujar H Bahauddin Thonti menerangkan alasan kenapa ia berulang kali menunaikan haji. Yang jelas, selama beberapa kali menunaikan ibadah haji, ayahanda artis Ulfa Dwiyanti ini mengalami beberapa kejadian yang luar biasa. Di antaranya terjadi pada musim haji tahu 1995, tepatnya setahun setelah ambruknya terowongan 14 Misteri di Tanah Suci Mina yang menewaskan ratusan jamaah haji. Ceritanya ketika itu Thonti bersama istri baru saja melontar jumrah. Selain melempar jumrah untuk dirinya sendiri, Thonti juga membadalkan (mengganti) melemparkan jumrah untuk walikota Yogyakarta, R. Widagdo. Tiba-tiba terjadi kebakaran di terowongan Mina. Kontan, ribuan jamah haji yang berada di situ langsung panik dan berdesakan-desakan untuk menyelamatkan diri masing-masing. Akibatnya, ratusan jamah terinjak-injak. Thonti sendiri mengaku selama seperempat jam kakinya tidak bisa menginjak tanah. Selain terpisah dari istri, rasa haus dan kelelahan nyaris membuat pria kelahiran Pinrang, Sumatera Selatan, 62 tahun lalu ini tidak sadarkan diri. Untungnya, tidak lama kemudian ada seorang wanita yang tidak dikenalnya, memberikan air putih. “Atas izin Allah, mungkin pemberian air itulah yang menyelamatkannyawa saya ketika itu,” tuturnya. Selain kejadian ini, masih ada kejadian lainyang membuat Thonti merasakan betul kebesaran dan kekuasaan Allah SWT. Ketika berhaji pada tahun 15 Misteri di Tanah Suci 1993, Thonti sempat melihat kilat yang bentuknya panjang dan tidak beraturan. Tiga tahun kemudian, di tempat dan jam yang sama, Thonti kembali melihat kejadian kilat yang serupa. Usai terjadinya kilat,ia pun membayangkan melihat kilat itu secara terbalik. Hasilnya, ia melihat tulisan Lailaha Illa Allah. “Saya langsung teriak Allahu Akbar, dan sujud syukur. Beberapa orang yang adadi sekitar saya sempat bertanya, ada apa. Setelah saya jelaskan, mereka pun langsung memuji kebesaran Allah.” Sumber: Tabloid Haji dan Umroh Indonesia Edisi September 2007 ********* 16 Misteri di Tanah Suci (4) Menjadi Mahasiswa Terbaik dan Membangun Rumah Tangga Sakinah Berkat Haji Makkah merupakan Kota Suci umat Islam yang memiliki keistimewaan dari jaman dahulu hingga sekarang. Terutama Ka’bah yang menjadi kiblat shalat umat Islam mempunyai keutamaan yang tidak dimiliki oleh bangunan lainnya. Sehingga tidak heran jika di tempat tersebut seringkali terjadi keajaiban yang mencengangkan hati, tidak masuk akal tetapi terjadi secara nyata. Al-kisah, kawan karibku—saat itu kuliah di Al- Azhar Mesir—ingin pergi haji memenuhi panggilan Ilahi. Di saat yang sama, ada seorang akhwat yang seangkatan dengannya juga berkeinginan untuk 17 Misteri di Tanah Suci pergi haji. Namun, Pemerintah Saudi mensyaratkan bagi setiap perempuan yang ke Tanah Suci harus memiliki mahram. Keputusan ini sifatnya mutlak dan tidak bisa ditawar. Akhirnya mau tidak mau akhwat tersebut mencari muhrim yang siap mendampinginya untuk memenuhi persyaratan tersebut. Sebenarnya ada beberapa orang yang siap menjadi akhwat tersebut, tetapi karena pertimbangan akhlak, dan perilaku yang mulia, maka akhwat itu memutuskan untuk meminta kawanku menjadi muhrimnya. Setibanya di Makkah, keduanya melakukan umroh dan tidak lupa memanjatkan doa di depan Ka’bah untuk kebaikan dunia dan akhirat—tentunya juga memohon kebaikan urusan kuliah karena keduanya masih kuliah. Tidak lupa keduanya juga meminta supaya diberi pasangan yang soleh dan solehah. Allah Maha Mengabulkan doa hamba-hamba- Nya yang taat beribadah kepada-Nya. Pada tahun itu juga, keduanya (kawanku dan akhwat tersebut) memperoleh nilai terbaik di kelasnya dan dinobatkan sebagai Mahasiswa dan Mahasiswi In18 Misteri di Tanah Suci donesia di Al-Azhar yang paling berprestasi di kelasnya. Tidak dinyana, keduanya yang pada saat berangkat haji bersama sudah punya tambatan hati masing-masing, selang beberapa tahun kemudian memiliki perasaan suka sama suka. Dan akhirnya pada bulan November ini, keduanya akan berikrar mengikat janji suci tuk bersama-sama membangun keluarga Islami. Demikianlah, Allah menautkan hati hamba-hamba-Nya melalui jalan yang tidak disangka-sangka. Sumber: yasirmaqosid.multiply.com ********* 19 Misteri di Tanah Suci (5) Tujuh Kali Naik Haji Tidak Bisa Melihat Ka’bah Sebagai seorang anak yang berbakti kepada orang tuanya, Hasan (bukan nama sebenarnya), mengajak ibunya untuk menunaikan rukun Islam yang kelima. Sarah (juga bukan nama sebenarnya), sang Ibu, tentu senang dengan ajakan anaknya itu. Sebagai muslim yang mampu secara materi, mereka memang berkewajiban menunaikan ibadah Haji. Segala perlengkapan sudah disiapkan. Singkatnya ibu anak-anak ini akhirnya berangkat ke tanah suci. Kondisi keduanya sehat wal afiat, tak kurang satu apapun. Tiba harinya mereka melakukan thawaf dengan hati dan niat ikhlas menyeru 20 Misteri di Tanah Suci panggilan Allah, Tuhan Semesta Alam. “Labaik allahuma labaik, aku datang memenuhi seruanMu ya Allah”. Hasan menggandeng ibunya dan berbisik, “Ummi undzur ila Ka’bah (Bu, lihatlah Ka’bah).” Hasan menunjuk kepada bangunan empat persegi berwarna hitam itu. Ibunya yang berjalan di sisi anaknya tak beraksi, ia terdiam. Perempuan itu sama sekali tidak melihat apa yang ditunjukkan oleh anaknya. Hasan kembali membisiki ibunya. Ia tampak bingung melihat raut wajah ibunya. Di wajah ibunya tampak kebingungan. Ibunya sendiri tak mengerti mengapa ia tak bisa melihat apapun selain kegelapan. beberapakali ia mengusap-usap matanya, tetapi kembali yang tampak hanyalah kegelapan. Padahal, tak ada masalah dengan kesehatan matanya. Beberapa menit yang lalu ia masih melihat segalanya dengan jelas, tapi mengapa memasuki Masjidil Haram segalanya menjadi gelap gulita. Tujuh kali Haji Anak yang sholeh itu bersimpuh di hadapan Allah. Ia shalat memohon ampunan-Nya. 21 Misteri di Tanah Suci Hati Hasan begitu sedih. Siapapun yang datang ke Baitullah, mengharap rahmatNYA. Terasa hampa menjadi tamu Allah, tanpa menyaksikan segala kebesaran-Nya, tanpa merasakan kuasa-Nya dan juga rahmat-Nya. Hasan tidak berkecil hati, mungkin dengan ibadah dan taubatnya yang sungguh-sungguh, Ibundanya akan dapat merasakan anugrah-Nya, dengan menatap Ka’bah, kelak. Anak yang saleh itu berniat akan kembali membawa ibunya berhaji tahun depan. Ternyata nasib baik belum berpihak kepadanya. Tahun berikutnya kejadian serupa terulang lagi. Ibunya kembali dibutakan di dekat Ka’bah, sehingga tak dapat menyaksikan bangunan yang merupakan symbol persatuan umat Islam itu. Wanita itu tidak bisa melihat Ka’bah. Hasan tidak patah arang. Ia kembali membawa ibunya ke tanah suci tahun berikutnya. Anehnya, ibunya tetap saja tak dapat melihat Ka’bah. Setiap berada di Masjidil Haram, yang tampak di matanya hanyalah gelap dan gelap. 22 Misteri di Tanah Suci Begitulah keganjilan yang terjadi pada diri Sarah. hingga kejadian itu berulang sampai tujuh kali menunaikan ibadah haji. Hasan tak habis pikir, ia tak mengerti, apa yang menyebabkan ibunya menjadi buta di depan Ka’bah. Padahal, setiap berada jauh dari Ka’bah, penglihatannya selalu normal. Ia bertanya-tanya, apakah ibunya punya kesalahan sehingga mendapat azab dari Allah SWT ?. Apa yang telah diperbuat ibunya, sehingga mendapat musibah seperti itu ? Segala pertanyaan berkecamuk dalam dirinya. Akhirnya diputuskannya untuk mencari seorang alim ulama, yang dapat membantu permasalahannya. Beberapa saat kemudian ia mendengar ada seorang ulama yang terkenal karena kesholehannya dan kebaikannya di Abu Dhabi (Uni Emirat). Tanpa kesulitan berarti, Hasan dapat bertemu dengan ulama yang dimaksud. Ia pun mengutarakan masalah kepada ulama yang saleh ini. Ulama itu mendengarkan dengan seksama, kemudian meminta agar Ibu dari hasan mau menelponnya. anak yang berbakti ini pun 23 Misteri di Tanah Suci pulang. Setibanya di tanah kelahirannya, ia meminta ibunya untuk menghubungi ulama di Abu Dhabi tersebut. Beruntung, sang Ibu mau memenuhi permintaan anaknya. Ia pun mau menelpon ulama itu, dan menceritakan kembali peristiwa yang dialaminya di tanah suci. Ulama itu kemudian meminta Sarah introspeksi, mengingat kembali, mungkin ada perbuatan atau peristiwa yang terjadi padanya di masa lalu, sehingga ia tidak mendapat rahmat Allah. Sarah diminta untuk bersikap terbuka, mengatakan dengan jujur, apa yang telah dilakukannya. “Anda harus berterus terang kepada saya, karena masalah Anda bukan masalah sepele,” kata ulama itu pada Sarah. Sarah terdiam sejenak. Kemudian ia meminta waktu untuk memikirkannya. Tujuh hari berlalu, akan tetapi ulama itu tidak mendapat kabar dari Sarah. Pada minggu kedua setelah percakapan pertama mereka, akhirnya Sarah menelpon. “Ustad, waktu masih muda, saya bekerja sebagai perawat di rumah sakit,” cerita Sarah akhirnya. “Oh, bagus…..Pekerjaan perawat adalah pekerjaan 24 Misteri di Tanah Suci mulia,” potong ulama itu. “Tapi saya mencari uang sebanyak-banyaknya dengan berbagai cara, tidak peduli, apakah cara saya itu halal atau haram,” ungkapnya terus terang. Ulama itu terperangah. Ia tidak menyangka wanita itu akan berkata demikian. “Disana….” sambung Sarah, “Saya sering kali menukar bayi, karena tidak semua ibu senang dengan bayi yang telah dilahirkan. Kalau ada yang menginginkan anak laki-laki, padahal bayi yang dilahirkannya perempuan, dengan imbalan uang, saya tukar bayi-bayi itu sesuai dengan keinginan mereka.” Ulama tersebut amat terkejut mendengar penjelasan Sarah. “Astagfirullah……” betapa tega wanita itu menyakiti hati para ibu yang diberi amanah Allah untuk melahirkan anak. bayangkan, betapa banyak keluarga yang telah dirusaknya, sehingga tidak jelas nasabnya. Apakah Sarah tidak tahu, bahwa dalam Islam menjaga nasab atau keturunan sangat penting. Jika seorang bayi ditukar, tentu nasabnya 25 Misteri di Tanah Suci menjadi tidak jelas. Padahal, nasab ini sangat menentukan dala perkawinan, terutama dalam masalah mahram atau muhrim, yaitu orang-orang yang tidak boleh dinikahi. “Cuma itu yang saya lakukan,” ucap Sarah. “Cuma itu ? tanya ulama terperangah. “Tahukah anda bahwa perbuatan Anda itu dosa yang luar biasa, betapa banyak keluarga yang sudah Anda hancurkan !”. ucap ulama dengan nada tinggi. “Lalu apa lagi yang Anda kerjakan ?” tanya ulama itu lagi sedikit kesal. “Di rumah sakit, saya juga melakukan tugas memandikan orang mati.” “Oh bagus, itu juga pekerjaan mulia,” kata ulama. “Ya, tapi saya memandikan orang mati karena ada kerja sama dengan tukang sihir.” “Maksudnya ?”. tanya ulama tidak mengerti. “Setiap saya bermaksud menyengsarakan orang, baik membuatnya mati atau sakit, segala perkakas sihir itu sesuai dengan syaratnya, harus 26 Misteri di Tanah Suci dipendam di dalam tanah. Akan tetapi saya tidak menguburnya di dalam tanah, melainkan saya masukkan benda-benda itu ke dalam mulut orang yang mati.” “Suatu kali, pernah seorang alim meninggal dunia. Seperti biasa, saya memasukkan berbagai barang-barang tenung seperti jarum, benang dan lain-lain ke dalam mulutnya. Entah mengapa bendabenda itu seperti terpental, tidak mau masuk, walaupun saya sudah menekannya dalam-dalam. Benda-benda itu selalu kembali keluar. Saya coba lagi begitu seterusnya berulang-ulang. Akhirnya, emosi saya memuncak, saya masukkan benda itu dan saya jahit mulutnya. Cuma itu dosa yang saya lakukan.” Mendengar penuturan Sarah yang datar dan tanpa rasa dosa, ulama itu berteriak marah. “Cuma itu yang kamu lakukan ? Masya Allah….!!! Saya tidak bisa bantu anda. Saya angkat tangan”. Ulama itu amat sangat terkejutnya mengetahui perbuatan Sarah. Tidak pernah terbayang dalam 27 Misteri di Tanah Suci hidupnya ada seorang manusia, apalagi ia adalah wanita, yang memiliki nurani begitu tega, begitu keji. Tidak pernah terjadi dalam hidupnya, ada wanita yang melakukan perbuatan sekeji itu. Akhirnya ulama itu berkata, “Anda harus memohon ampun kepada Allah, karena hanya Dialah yang bisa mengampuni dosa Anda.” Bumi menolaknya. Setelah beberapa lama, sekitar tujuh hari kemudian ulama tidak mendengar kabar selanjutnya dari Sarah. Akhirnya ia mencari tahu dengan menghubunginya melalui telepon. Ia berharap Sarah t elah bertobat atas segala yang telah diperbuatnya. Ia berharap Allah akan mengampuni dosa Sarah, sehingga Rahmat Allah datang kepadanya. Karena tak juga memperoleh kabar, ulama itu menghubungi keluarga Hasan di mesir. Kebetulan yang menerima telepon adalah Hasan sendiri. Ulama menanyakan kabar Sarah, ternyata kabar duka yang diterima ulama itu. “Ummi sudah meninggal dua hari setelah menelpon ustad,” ujar Hasan. Ulama itu terkejut mendengar kabar tersebut. 28 Misteri di Tanah Suci “Bagaimana ibumu meninggal, Hasan ?”. tanya ulama itu. Hasanpun akhirnya bercerita : Setelah menelpon sang ulama, dua hari kemudian ibunya jatuh sakit dan meninggal dunia. Yang mengejutkan adalah peristiwa penguburan Sarah. Ketika tanah sudah digali, untuk kemudian dimasukkan jenazah atas ijin Allah, tanah itu rapat kembali, tertutup dan mengeras. Para penggali mencari lokasi lain untuk digali. Peristiwa itu terulang kembali. Tanah yang sudah digali kembali menyempit dan tertutup rapat. Peristiwa itu berlangsung begitu cepat, sehingga tidak seorangpun pengantar jenazah yang menyadari bahwa tanah itu kembali rapat. Peristiwa itu terjadi berulang-ulang. Para pengantar yang menyaksikan peristiwa itu merasa ngeri dan merasakan sesuatu yang aneh terjadi. Mereka yakin, kejadian tersebut pastilah berkaitan dengan perbuatan si mayit. Waktu terus berlalu, para penggali kubur putus asa dan kecapaian karena pekerjaan mereka tak juga usai. Siangpun berlalu, petang menjelang, bahkan sampai hampir maghrib, tidak ada satupun lubang yang berhasil digali. Mereka akhirnya pasrah, dan 29 Misteri di Tanah Suci beranjak pulang. Jenazah itu dibiarkan saja tergeletak di hamparan tanah kering kerontang. Sebagai anak yang begitu sayang dan hormat kepada ibunya, Hasan tidak tega meninggalkan jenazah orang tuanya ditempat itu tanpa dikubur. Kalaupun dibawa pulang, rasanya tidak mungkin. Hasan termenung di tanah perkuburan seorang diri. Dengan ijin Allah, tiba-tiba berdiri seorang lakilaki yang berpakaian hitam panjang, seperti pakaian khusus orang Mesir. Lelaki itu tidak tampak wajahnya, karena terhalang tutup kepalanya yang menjorok ke depan. Laki-laki itu mendekati Hasan kemudian berkata padanya,” Biar aku tangani jenazah ibumu, pulanglah!”. kata orang itu. Hasan lega mendengar bantuan orang tersebut, Ia berharap laki-laki itu akan menunggu jenazah ibunya. Syukur-syukur mau menggali lubang untuk kemudian mengebumikan ibunya. “Aku minta supaya kau jangan menengok ke belekang, sampai tiba di rumahmu, “pesan lelaki itu. Hasan mengangguk, kemudian ia meninggalkan 30 Misteri di Tanah Suci pemakaman. Belum sempat ia di luar lokasi pemakaman, terbersit keinginannya untuk mengetahui apa yang terjadi dengan kenazah ibunya. Sedetik kemudian ia menengok ke belakang. Betapa pucat wajah Hasan, melihat jenazah ibunya sudah dililit api, kemudian api itu menyelimuti seluruh tubuh ibunya. Belum habis rasa herannya, sedetik kemudian dari arah yang berlawanan, api menerpa wajah Hasan. Hasan ketakutan. Dengan langka h seribu, ia pun bergegas meninggalkan tempat itu. Demikian yang diceritakan Hasan kepada ulama itu. Hasan juga mengaku, bahwa separuh wajahnya yang tertampar api itu kini berbekas kehitaman karena terbakar. Ulama itu mendengarkan dengan seksama semua cerita yang diungkapkan Hasan. Ia menyarankan, agar Hasan segera beribadah dengan khusyuk dan meminta ampun atas segala perbuatan atau dosa-dosa yang pernah dilakukan oleh ibunya. Akan tetapi, ulama itu tidak menceritakan kepada Hasan, apa yang telah diceritakan oleh ibunya kepada ulama itu. 31 Misteri di Tanah Suci Ulama itu meyakinkan Hasan, bahwa apabila anak yang soleh itu memohon ampun dengan sungguh-sungguh, maka bekas luka di pipinya dengan ijin Allah akan hilang. Benar saja, tak berapa lama kemudian Hasan kembali mengabari ulama itu, bahwa lukanya yang dulu amat terasa sakit dan panas luar biasa, semakin hari bekas kehitaman hilang. Tanpa tahu apa yang telah dilakukan ibunya selama hidup, Hasan tetap mendoakan ibunya. Ia berharap, apapun perbuatan dosa yang telah dilakukan oleh ibunya, akan diampuni oleh Allah SWT. Sumber: http://tausyiah275.blogsome.com/ 2006/03/04/kisah-nyatatujuh-kali-naik-haji-tidakbisa- melihat-kabah/ ******** 32 Misteri di Tanah Suci (6) Kitab Kuning yang Terselematkan Kisah nyata ini dialami oleh seorang ibu dari Pekalongan Jawa Tengah. Sebelum berangkat menunaikan haji, anaknya yang mengaji di Pondok Pesantren Al-Falah, Kediri, Jawa Timur memintanya untuk membelikan kitab-kitab kuning yang diajarkan di Pondoknya. Karena kitab-kitab itu sulit didapatkan atau bahkan tidak dijual di Indonesia, maka dia meminta ibunya untuk membelikannya di Makkah. Ibu itu pun menyanggupi permintaan anaknya. Ketika hendak pulang ke Indonesia, sang ibu terlebih dahulu membelikan kitab pesanan anaknya. Ternyata kitab yang dipesan anaknya jumlahnya lumayan banyak, meskipun hanya beberapa judul, 33 Misteri di Tanah Suci namun karena kitab itu terdiri dari beberapa jilid maka tidak heran kalau satu koper penuh berisi kitab. Saat ibu itu dan jamaah haji yang satu kloter dengannya di Makkah dan meletakkan barangbarang bawaannya di pinggir jalan untuk kemudian diangkut mobil menuju Jeddah, tiba-tiba turun hujan yang sangat deras. Barang-barang jamaah haji yang berisi koper dan tas dan berada di pinggir jalan sedang menanti mobil untuk mengangkutnya itu, tak ayal terkena guyuran air hujan. Di tengah hujan deras itu, tiba-tiba ada seseorang tak dikenal yang menyelamatkan kopor milik ibu itu yang berisi kitab kuning untuk kemudian ditaruh di tempat yang tidak terkena air hujan. Sungguh aneh, orang itu hanya menyelamatkan kopor itu dan tidak mengambil barang-barang milik jamaah haji lainnya. Sehingga di tempat itu seluruh tas, kopor, beserta isinya basah kuyup, kecuali kopor yang berisi kitab kuning tersebut. Sumber: www.yasirmaqosid.multiply.com ********* 34 Misteri di Tanah Suci (7) Menjadi Direktur Bank Setelah Haji Selain banyak kejadian aneh di Tanah Suci, ibadah haji juga bisa membawa berkah tersendiri jika dilaksanakan dengan niat yang suci dan diamalkan dengan bai. Hal ini yang dirasakan betul oleh oleh Zainulbahar Noor. Sepulang menunaikan ibadah haji tahun 1990, lelaki kelahiran Binjai, Sumatera Utara, 8 November 1943 itu diajak terlibat dalam persiapan pembentukan Bank Muamalat, yang merupakan bank syariah pertama di Indonesia. ‘’Terus terang, ketika itu tak terpikirkan oleh saya, suatu hari nanti akan bekerja di bank syariah, bahkan menjadi orang nomor satu di bank syariah, tepatnya Bank Muamlat,’’ kata mantan Direktur 35 Misteri di Tanah Suci Utama Bank Muamalat (1992-1995) itu. Sebetulnya, kata alumnus Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara (1968) itu, pertemuannya dengan tim persiapan pembentukan bank syariah pertama di Indonesia bukan hal yang disengaja. Ceritanya, sewaktu di Tanah Suci, ia membaca sebuah buku tentang anekdot haji yang isinya jorok, bahkan vulgar. Karena itu, sekembalinya ke Tanah Air ia berniat menemui Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Hasan Basri untuk menyampaikan surat. Isi suratnya adalah menghimbau MUI agar melarang penerbitan dan peredaran buku tersebut. Surat tersebut juga ditembuskan ke Menteri Agama dan Ketua ICMI BJ Habibie. Ketika itu, MUI sedang menggelar Seminar Bank Tanpa Bunga di Cisarua, Puncak, Jawa Barat. Zainulbahar pun menyusul ke sana. Ternyata ia berselisih jalan dengan KH Hasan Basri, sehingga tidak berjumpa. Namun di sanalah, anak kesepuluh dari 12 bersaudara itu, bertemu dengan sejumlah tokoh perintis dan penggerak bank syariah pertama di Tanah Air, seperti Dr Amin Aziz dan Hanifah 36 Misteri di Tanah Suci Hussein. Ia pun diajak bergabung dalam Kelompok Kerja (Pokja) dan Tim Kecil Pendirian Bank Islam MUI, dan melewati jalan panjang selama hampir dua tahun untuk mendirikan Bank Muamalat. Pada saat itu, ia masih aktif di Bank Pacific, sebagai salah seorang direktur. Walaupun aktif di tim tersebut, ia sama sekali tak pernah berpikir untuk menjadi direksi apalagi menjadi Direktur Utama Bank Syariah. Bahkan, beberapa waktu sebelum penunjukan Dewan Direksi Bank Muamalat, lelaki yang 16 tahun menghabiskan karirnya di bank konvensional itu, tak menyangka kalau kelak ditakdirkan Allah untuk memimpin Bank Muamalat. ‘’Hal itu merupakan sebuah momentum yang mengubah kehidupan saya, insya Allah ke jalan yang diridhai Allah Subhanahu wa Ta’ala, dan semua itu berawal dari ibadah haji yang saya lakukan tahun 1990,’’ kata Lelaki yang pernah menjadi asisten dosen di FE-USU itu. Sumber: Harian Republika, Edisi Rabu, 12 April 2006 ********* 37 Misteri di Tanah Suci (8) Pencuri Hajar Aswad yang Binasa Di antara kalangan Qaramithah terdapat salah seorang musuh Allah, Raja Bahraih, Abu Thahir Qirmithi Sulaiman bin Abi Sa’id yang memimpin pasukan untuk menyerang Baitullah. Orang-orang tidak menyadari bahwa hari senin tersebut adalah Hari Tarwiyah, kecuali setelah Abu Thahir membawa 700 pengikutnya. Mereka masuk Masjidil Haram dan membabi buta membantai para jamaah haji di Tanah Haram. Kemudian ia mendatangi Hajar Aswad dan memukulnya dengan alat pencongkel dan memcahnya. Kemudian ia mencongkelnya setelah shalat Ashar hari senin tanggal 14 Dzulhijah. Lantas ia kembali ke daerahnya (Bahrain) dengan 38 Misteri di Tanah Suci membawa Hajar Aswad. Ia bermaksud menjadikan ibadah haji berada di tempatnya. Namun niatnya itu tidak akan berhasil dan sia-sia belaka, sebagaimana yang dialami pendahulunya, Abrahah. Ada yang mengatakan bahwa ada 40 onta yang mati saat membawa Hajar Aswad. Sedangkan pada saat dikembalikan, Hajar Aswad dibawa oleh seekor onta yang kurus. Tempat Hajar Aswad di Ka’bah menjadi kosong. Orang-orang pun menempelkan tangan mereka di tempat tersebut untuk mencari barokah sampai Hajar Aswad dikembalikan ke tempatnya semula di Ka’bah, yaitu setelah kebinasaan Abu Thahir Qirmithi secara mengenaskan tahun 332 H. Hajar Aswad berada di tangan Qirmithi dan para pengikutnya selama 22 tahun kurang empat hari. Sumber: Keajaiban Hajar Aswad dan Maqom Ibrohim, hlm. 33-34 ********* 39 Misteri di Tanah Suci (9) Kisah Haji Ong Keng Heng Keberadaan orang Tionghoa atau hwa kiauw (orang-orang Tionghoa yang merantau) di Indonesia, ternyata tidak hanya untuk berdagang. Tetapi juga ada yang melakukan pembauran dan kegiatan penyebaran agama. Seperti yang dituturkan oleh pengamat budaya Tionghoa, Budi Haliman Halim, hwa kiau berada di Nusantara mungkin sudah sejak abad ke-1. “Hal itu dibuktikan dengan ditemukannya ukiran batu zaman Han Wu Ti (104 - 117 SM) oleh seorang antropolog Belanda, Heine Geldern, di daerah Pasemah (Sumatera Selatan). Kemudian ditemukan lagi oleh seorang Belanda bernama Orsey Deflines barang keramik yang juga dibuat 40 Misteri di Tanah Suci pada zaman Han Wu Ti, di daerah Banten, Jawa Barat,’’ tutur Budi Haliman. Pengamat budaya Tionghoa itu lantas menceritakan peran orang-orang Tionghoa dalam perkembangan Islam di Indonesia, yang dinilainya sangat penting untuk diketahui generasi muda sekarang. Sebab, sejarah peran Tionghoa dalam perkembangan Islam di Indonesia berkesan ditutuptutupi oleh pemerintah masa lampau. Ia memberikan sekelumit contoh dari peran orang-orang Tionghoa dalam perkembangan Islam di negeri ini. Diungkapkannya, setelah Kaisar Ming Dai Tju (Tju Gwan Tjiang) meninggal pada tahun 1398 M dan diganti cucunya, Hwie yang bertahta dari tahun 1399-1402 M. Kemudian tahun 1403 diteruskan kakak keponakan Tju Tie dengan gelar Kaisar Ming Djen Tju pada Yong Lok, tahun pertama itu pemerintahnya mengadakan hubungan ke luar. Pada tahun Yong Lok ketiga, tahun 1405-1433 M, dalam waktu 28 tahun Ce Hoo (Sampoo Tay Jien/Dampo Awang) diperintahkan berlayar dengan membawa barang dagangan serta mengadakan 41 Misteri di Tanah Suci hubungan diplomatik ke-32 negara. Lawatan pertama, memakai 62 kapal. Setelah hubungannya bertambah luas, alat transportasinya ditambah hingga 100-200 kapal yang dapat memuat 27.000-28.000 orang. Penumpangnya terdiri atas dokter, penulis, dan prajurit. Sampoo Tay Jien berlayar sebanyak tujuh kali. Yaitu, pada tahun 1405-1407 datang di Palembang dan Jawa Timur. Pada tahun 1407-1409 juga datang di Pelembang dan Jawa Timur. Pelayarannya yang ketiga tahun 1411, dan keempat menuju ke Persia serta Afrika Timur. Selanjutnya, tahun 1416-1417 menuju Semarang, dan yang keenam, tahun 1421. Pada pelayarannya keenam, saat dia pulang dari kegiatan melakukan hubungan dengan negara luar, Kaisar Ming Jen Cu meninggal (1424). Haji Gan Eng Dju Akibat kegiatannya yang begitu padat, Sampoo Tay Jien tidak menghiraukan kesehatannya, dan meninggal pada usia 61 tahun, yaitu tahun 1433. Hingga sekarang belum ada yang tahu di mana makam Sampoo Tay Jien. Setelah Sampoo Tay Jien 42 Misteri di Tanah Suci meninggal, tahun 1433 atau 1434, para tokoh dari Tiongkok atau hwa kiauw aktif menyebarkan agama Islam dan melakukan pembauran. Mereka terdiri atas sejumlah orang yang telah naik haji. Di antaranya Haji Gan Eng Dju, Pang Swie Hoo, Pang Tek Geng, dan Sun Liong. Salah satu di antaranya, Sun Liong, merupakan ayah angkat Tan Bun atau yang dikenal dengan nama Raden Patah. Menurut Sanusi Pane dalam bukunya Sejarah Indonesia, ayah Raden Patah adalah Raja Brawijaya. Ibu kandungnya yang asli Tiongkok bermarga Tan, karena itu nama depan Raden Patah diawali dengan Tan. Setelah dewasa, tahun 1520, oleh ayahnya dia diangkat menjadi bupati di Demak. Dan saat Kerajaan Majapahit runtuh, pada tahun 1575 Raden Patah mendirikan negara Islam di Demak. Selanjutnya bergabung dengan Jawa Timur. Melalui berbagai pengamatan, dikatakan, Islam masuk Indonesia pada akhir abad ke-13 atau awal abad ke-14. Waktu itu, jumlah penganut agama Islam masih sedikit. Setelah Sampoo Tay Jien datang, 43 Misteri di Tanah Suci pada abad 15 dan 16 perkembangan agama Islam maju pesat dan menyebar secara luas. Islam di Semarang Pada pelayaran kelima, tahun 1416 (ada yang mengatakan tahun 1417), Cen Hoo atau Sampoo Tay Jien datang ke Semarang lewat pelabuhan Mangkang atau Simongan, dan mendarat di Gedung Batu, bersama Kiai Juru Mudi (Ong Keng Heng). Setelah Sampoo Tay Jien meninggal, Ong Keng Heng diperintahkan melakukan misinya ke Sumatera. Namun, setelah dinasti Bing menghentikan pelayaran, tidak ada orang Tionghoa yang berlayar dengan menggunakan kapal kerajaan. Karena itu, kedatangan Ong Keng Heng di Semarang bukan karena tugas dari dinasti Bing, tetapi urusan pribadi. Di kota ini pula Ong Keng Heng meninggal. Konon menurut Prof Wang Gwen Cang dan Prof Lie Siok Min, dalam bukunya yang berjudul In Ni Hwa Jiauw She terbitan Desember 1987, makam Ong Keng Heng berada di sebelah kiri gua Sampoo Tay Jien. 44 Misteri di Tanah Suci Dalam buku tersebut dikisahkan pula, sewaktu Kiai Juru Mudi sakit parah tidak ikut berlayar. Dengan ditemani 10 orang, setelah sembuh ia menyebarkan agama Islam di Semarang dan membuka praktek tabib. Wali Sanga Diceritakan pula oleh Budi Haliman tentang peran Tionghoa dalam sejarah Wali Sanga. Perantau Sie Tjin Geng yang datang di Jawa, mendapat kepercayaan raja Majapahit sebagai utusan untuk menjadi patih Palembang di Palembang. Dengan tugas menyebarkan agama dan mengurus tata negara. Utusan raja Majapahit itu, pada tahun 1421 M meninggal. Aktivitasnya diteruskan anak kedua putri pertama, Sie Jie Cie atau Sie Tay Nio (Nyai Gede Pinatih) yang selanjutnya pindah ke Jawa Timur. Kepindahannya dari Palembang ke Jawa Timur membawa berkah tersendiri. Sie Tay Nio atau Nyai Gede Pinatih bernasib sama dengan ayahnya. Dia diangkat raja Majapahit menjadi syahbandar, berkedudukan di Gresik. 45 Misteri di Tanah Suci “Wanita yang disegani dan dihormati penduduk setempat itu, juga melakukan penyebaran agama Islam, sehingga ia diangkat menjadi keluarga salah satu dari Wali Sanga. Perempuan ini memiliki anak angkat bernama Raden Paku,’’ tuturnya. Menurut buku In Ni Hwa Jiauw, Raden Paku ini merupakan cucu raja Blambangan yang diperoleh dari putrinya dengan suami seorang perantau, Maulana Ishak, penyebar agama Islam di Jawa. Tepat memasuki usia 16 tahun, Raden Paku oleh Nyai Gede Pinatih atau Sie Tay Nio, dititipkan ke gurunya yaitu Sunan Ampel (Raden Rahmat), yang nama Tionghoanya adalah Bong Swee Hoo atau Pang Swie Hoo. Dalam usia dewasa, setelah jenuh berdagang, Raden Paku bertapa selama 40 hari 40 malam. Juga membangun masjid di Gunung Giri, sehingga bergelar Sunan Giri yang juga disegani para pemeluk agama Islam. Pada saat meninggal, jenazahnya dimakamkan di Gunung Giri dan kini banyak dikunjungi para 46 Misteri di Tanah Suci peziarah. Bahkan, tempat ini juga dikatakan sebagai “Makahnya orang Timur’’. Tidak hanya itu, sampai sekarang banyak orang ke Gresik juga untuk menengok makam Nyai Gede Pinatih, keturunan Sie Tjin Geng. “Beberapa kisah di atas hanya sebagian kecil saja dari peran hwa kiauw dalam perkembangan sejarah di bumi Indonesia yang tercinta ini,’’ ujar Budi Haliman Halim. (Priyonggo-60k) Sumber: suaramerdeka.com ********* 47 Misteri di Tanah Suci (10) Perjalanan Singkat Haji Nabi Diriwayatkan dari Ja’far bin Muhammad dari bapaknya, dia berkata, “Saya meminta kepada Jabir bin Abdillah untuk mengabarkan tentang haji Rasulullah SAW.” Dia (Jabir) berkata, “Sesungguhnya Rasulullah SAW tidak berhaji selama sembilan tahun. Beliau diijinkan pada tahun kesepuluh. Pada tahun itu beliau melakukan haji. Lalu orang-orang berdatangan ke Madinah. Mereka semua ingin berhaji bersama Rasulullah SAW dan mengikuti apa yang dilakukannya. Lalu kami keluar bersamanya sampai kami tiba di Dzul Khulaifah. Di sana, Rasulullah SAW shalat 48 Misteri di Tanah Suci di masjid kemudian naik ke Al-Qashwa‘ (nama unta Nabi). Jika untanya sejajar dengan jamaah, saya bisa melihat sejauh pandangan saya kepada orang yang berada di depannya, baik yang berjalan, yang di sisi kanan, sisi kiri maupun belakangnya. Lalu beliau bertalbiah dengan suara keras sambil meneriakkan kalimah tauhid, “ Ya Allah saya memenuhi panggilanmu, tiada sekutu bagi-Mu. Segala puji, nikmat,dan kekuasaan hanya milik-Mu, tidak ada sekutu bagi-Mu.” Rasulullah terus bertalbiah. Ketika kami tiba di Ka’bah, beliau sedang mengusap Rukun Yamani. Lalu beliau berlari pelan tiga putaran kemudian berjalan. Kemudian berhenti di makam Nabi Ibrahi, lalu membaca “Dan jadikanlah makam Ibrahim sebagai tempat shalat.” (Al-Baqarah: 125), lalu beliau shaat dua rakaat kemudian kembali ke rukun yamani kemudian mengusapnya. Kemudian beliau keluar melalui pintu menuju Shafa. Tatkala dekat dengan Shafa beliau membaca, “Sesugguhnya Shafa dan Marwah termasuk syiar Allah” (Al-Baqarah: 158), seraya berkata “Mulailah dengan apa yang dimulai Allah (dari Shafa 49 Misteri di Tanah Suci kemudian ke Marwah, penerj.).” Lalu beliau mulai dari Shafa. Beliau naik ke bukit hingga beliau dapat melihat Ka’bah. Lalu beliau menghadap ke Kiblat kemudian mengesakan Allah (membaca tauhid) dan mengagungkannya (bertakbir). Lalu beliau membaca, “Tiada Tuhan selain Allah, tiada sekutu baginya. Ia menepati janji-Nya, menolong hambanya, dan mengalahkan musuh sendirian.” Lalu beliau turun ke Marwah, hingga kedua kakinya terjerembab di lembah. Ketika kami naik kita beliau berjalan sampai Marwah. Di Marwah, beliau juga melakukan apa yang dilakukan di Shafa. Dan pada akhir thawaf di Marwah, beliau berkata, “Seandainya saya menghadapi urusanku yang telah saya tinggalkan, maka saya tidak akan mengendarai unta, niscaya saya akan menjadikannya umrah.” Lalu Saraqah bin Malik bin Ju’tsam berkata, “Ya Rasulullah, apakah ini kita lakukan hanya untuk tahun ini saja, ataukah untuk selama-lamanya?” Rasulullah Rasulullah SAW menggumpal jarinya seraya berkata, “Tidak untuk tahun ini saja, tetapi untuk selama-lamanya.” Pada waktu itu, Ali tiba dari Yaman dengan 50 Misteri di Tanah Suci menunggang unta Rasulullah SAW. Kemudian ia menemukan Fatimah termasuk orang yang ikut berhenti. Dia berpakaian dengan baju yang dicelup dan memakai celak. Ali tidak setuju dengan semua itu. Lalu fatimah menjawab, “Bapakku memerintahkanku seperti ini.” Lalu Nabi SAW berkata kepada Ali, “Apa yang kamu katakan ketika kamu diwajibkan melakukan haji?” Ali menjawab, “Saya mengatakan, Ya Allah saya bertahlil (beribadah) sebagaimana Rasul-Mu bertahlil.” Nabi kemudian berkata, “Sesungguhnya saya mempunyai tunggangan, maka janganlah kamu mampir/singgah. Pada waktu itu, orang yang bersama Ali dari Yaman dan yang bersama Nabi mecapai seratus orang. Maka semua orang berangkat dan menqashar shalat kecuali Nabi dan yang membawa tunggangan. Ketika pada hari Tarwiyah (8 Dzul Hijjah) mereka semua menuju Mina dan mulai melaksanakan ibadah haji. Rasulullah SAW kemudian turun, lalu shalat zuhur, ashar, magrib, 51 Misteri di Tanah Suci isya, dan subuh bersama mereka. Kemudian istirahat sebentar sampai terbit matahari. Lalu beliau memerintahkan untuk membuat tenda dengan menancapkan tiang di Namirah (dekat Arafah, tetapi tidak termasuk daerah Arafah). Lalu Rasulullah SAW berjalan. Orang Quraisy tidak pernah ragu, hanya saja mereka pasti berhenti di Masy’ar Al-Haram (pertengahan Muzdalifah), sebagaimana yang kaum Quraisy lakukan pada zaman jahiliah. Karena itulah, Rasulullah SAW mengijinkan sampai tiba di Arafah. Pada waktu itu, beliau telah didirikan tenda di Namirah. Lalu beliau tinggal di sana. Ketika matahari condong, beliau menunggang Al-Qashwa‘ (unta Nabi). Kemudian beliau mendatangi lembah lalu berkhutbah kepada: “Sesungguhnya darah kalian dan harta kalian haram, sabagaimana keharaman harimu ini, keharaman bulan ini dan keharaman tempat ini.” Bukankankah semua masalah Jahiliah diletakkan di bawah kakiku (dimusnahkan), darah Jahiliah juga diletakkan di sana. Darah yang pertama kali saya letakkan adalah darah Rabi’ah bin Al52 Misteri di Tanah Suci Harits. Pada waktu itu, ia disusukan di Bani Sa’d, lalu ia dibunuh. Di samping itu, riba kaum Jahiliyah juga telah diletakkan di bawah kakiku. Riba pertama yang diletakkan adalah riba Abbas bin Abi Thalib. Semua ribanya telah diletakkan (dimusnahkan). “Bertakwalah kepada Allah pada masalah yang berkaitan dengan perempuan. Karena kalian mengambil mereka dengan amanat dari Allah, engkau menghalalkan mereka, kemaluan mereka dengan kata “Allah”. Dan jangan sampai mereka membolehkan seseorang yang kamu tidak sukai mengganggu ranjangmu (selingkuh). Jika mereka melakukannya, maka pukullah mereka dengan pukulan yang tidak menyakitkan. Dan engkau berkwajiban untuk memberikan makan dan pakian kepada mereka dengan baik.” “Saya telah meninggalkan kepada kalian sesuatu yang tidak akan membuat kalian tersesat setelahnya jika kalian berpegang teguh padanya, yaitu kitab Allah dan pertanyaan kalian tentangku (hadits). Lalu bagaimana pendapat kalian?” Mereka menjawab, “Kami bersaksi bahwa engkau telah menyampaikan risalah, engkau telah 53 Misteri di Tanah Suci melaksanakan tugas dan memberikan nasihat.” Lalu beliau bersabda, dengan jari telunjuk menunjuk ke langit kemudian diarahkan kepada orang- orang, “Ya Allah saksikanlah.” Beliau mengulangnya sebanyak tiga kali. Kemudian Rasulullah SAW menunggang unta hingga tiba di persinggahan. Beliau mengarahkan untanya menuju padang pasir, lalu menaruh tali kambing di depannya dan menghadap kiblat. Beliau tinggal di situ sampai matahari tergelincir ke barat dan warna kuning serta bundarannya sirna. Setelah itu, beliau membonceng Usamah di belakangnya. Rasulullah SAW kemudian berangkat dengan mengekang tali kekang unta sehingga kepala unta menyentuh pahanya (karena kuatnya Nabi menahan unta) dan berkata dengan mengankat tangan kanannya, “Tenang, tenang wahai saudara-saudara.” Tiap kali beliau menjumpai gunung, beliau memperlambat perjalan sampai beliu tiba di Muzdalifah. Lalu di sana beliau shalat magrib dan isya` dengan satu kali azan dan dua kali iqamah, namun beliau tidak bertasbih sama sekali. 54 Misteri di Tanah Suci Lalu Rasulullah SAW tidur sampai terbit fajar. Lalu beliau shalat subuh ketika beliau yakin bahwa waktu subuh telah tiba dengan sekali azan dan iqamah. Kemudian beliau menunggang unta sampai tiba di Masy’ar Al-Haram. Lalu beliau menghadap kiblat lalu shalat fajar lantas berdoa, bertakbir, bertahlil dan membaca kalimat tahuid. Beliau berdiam di sana sampai kelihatan warna kuning di sebelah timur menandakan matahari akan terbit. Lalu Rasulullah SAW berangkat sebelum matahari terbit dan membonceng Al-Fadhl bin Abbas di belakangnya sampai tiba di pertengahan Muhassir. Kemudian beliau berjalan sedikit dan melalui jalan tengah yang mengarah ke Jamrah Al- Kubra sampai beliau tiba di Jamrah Al-Kubra yang terletak di dekat pohon. Lalu beliau melemparnya dengan tujuh biji kerikil. Beliau membaca takbir pada tiap kerikilnya. Kerikil yang dipakai adalah kerikil yang kecil. Beliau melempar dari lembah. Kemudian beliau menuju ke tempat penyembelihan binatang kurban. Di sana beliau menyembelih 63 unta. Setelah itu beliau memberikan kepada Ali. 55 Misteri di Tanah Suci Lalu Ali menyembelih sisanya dan menemaninya dalam pembagian. Kemudian beliau memerintahkan supaya sapi-sapi tersebut dipotong-potong dan di taruh di panci lalu dimasak. Kemudian beliau berdua (Nabi dan Ali) memakan dagingnya dan meminum kuahnya. Kemudian Rasulullah SAW berangkat dengan menunggang unta menuju Makkah untuk tawaf ifadhah dan shalat zuhur di sana.” Jabir berkata, “Kemudian beliau mendatangi kaum Bani Abdul Muththalib. Waktu itu, mereka sedang minum di Zam-Zam. Lalu beliau berkata, “Berhentilah wahai bani Abdul Muththalib. Seandainya bukan karena orang-orang memenangkan kalian terhadap minuman kalian maka saya niscaya saya akan pergi bersama kalian.” Lalu mereka memberikan Rasulullah SAW gayung lantas beliau minum darinya. (HR. Muslim dan Ahmad) *** 56 Misteri di Tanah Suci 57 Misteri di Tanah Suci Tentang Penulis Yasir Maqosid lahir di Kota Pekalongan Propinsi Jawa Tengah 14 April 1980. Sejak kecil, anak dari pasangan Chudzil Chos dan Mutmainnah ini diajarkan untuk mengaji dan mempelajari ilmuilmu keislaman. Mulai kelas satu SD sudah disekolahkan ke Madrasah Diniyah untuk belajar ilmu agama. Setamat SD dipondokkan di Pondok Pesantren Al-Falah yang terletak di desa Ploso Kediri Jawa Timur. Di sana pengetahuan agamanya mulai terasah lewat didikan ketat pondok pesantren. Hapalan baitbait nadzam (syair dalam bahasa Arab) harus dihapalkan, yang berisi ilmu tajwid, fikih, nahwu, sharaf, balaghah, hadits, mantiq, dll. Setelah 8 tahun nyantri di Al-Falah, kemudian dia meneruskan 58 Misteri di Tanah Suci pendidikannya ke Lembaga Pendidikan Bahasa Arab (LPBA) Surabaya. Setahun setengah di Surabaya membekali diri dengan Bahasa Arab dan ikut menghapal Al-Qur‘an pada Kyai Qasim, kemudian mengikuti test beasiswa ke Al-Azhar Mesir dan diterima. Pada tahun 2002 dia berangkat ke Mesir dan kuliah di Al-Azhar Fakultas Ushuluddin Jurusan Tafsir dan Ilmu-ilmu Al-Qur‘an. Di Mesir selain belajar formal di kuliah, dia juga belajar pada Syaikh Usamah Dabur (Imam Masjid Al-Bahi) yang kemudian banyak membantunya dalam menerjemah buku-buku berbahasa Arab ke dalam Bahasa Indonesia. Allah memanggilnya ke Tanah Suci untuk melaksanakan Umroh Ramadhan pada tahun 2003 M. Kemudian pada tahun 2004 Allah memanggilnya lagi untuk menunaikan haji. Perjalanan haji inilah yang sangat berkesan di hatinya sehingga keinginan untuk berhaji kembali selalu ada. Setamat dari Al-Azhar pada tahun 2006, penulis pulang ke tanah air untuk menyebarkan ilmu yang sudah diperolehnya sepanjang hidupnya. 59 Misteri di Tanah Suci Selanjutnya Pada tahun 2007 hingga saat ini bekerja di sebuah penerbit buku, Pustaka Al-Kautsar sebagai editor. Selain itu, dia juga masih aktif menerjemah buku berbahasa Arab. Sampai saat ini karya terjemahnya ada 20-an buku, sedangkan buku yang sudah diedit mencapai 40-an buku. Buku “Misteri di Tanah Suci” ini merupakan buku keduanya yang diterbitkan secara mandiri (self publishing) setelah buku pertamanya berjudul “Keagungan Makkah dan Madinah; Panduan Tempat-tempat Bersejarah Bagi Jamaah Haji dan Umroh.”. Penulis juga aktif memposting tulisannya tentang haji dan umroh di www.ibadahhaji.wordpress.com dan merangkum perkembangan penerbitan buku melalui blognya www.penerbitanbuku.wordpress.com. Penulis dapat dihubungi via e-mail: yasir.maqosid@yahoo.com dan sms lewat nomor 081542176705. *** 60 Misteri di Tanah Suci Judul: Keagungan Makkah dan Madinah; Panduan Tempat-tempat Bersejarah Bagi Jamaah Haji dan Umroh Penulis: Yasir Maqosid Al-Azhary Penerbit: Pustaka Al-Azhary Cetakan: Pertama, Juli 2008 Harga buku: Rp. 25.000,- 61 Misteri di Tanah Suci Mengunjungi tempat-tempat bersejarah di Tanah Suci dapat mempertebal keyakinan dan memperkokoh keimanan. Hal ini jika disertai dengan pengetahuan yang memadai tentang tempattempat tersebut. Buku panduan ke tempat-tempat bersejarah di Makkah dan Madinah ini akan membimbing Anda supaya mengetahui Baqi’, dll. Anda juga akan mengetahui masjid-masjid bersejarah di Kota Makkah dan Madinah, misalnya Masjidil Haram, Masjid Nabawi, Masjid Quba’, Masjid Jin, Masjid Khaif, Masjid Qiblatain, dll. Selain itu, Anda juga akan disuguhi kisah-kisah penuh hikmah yang terjadi di Tanah Suci. Tujuannya tidak lain supaya Anda benar-benar melakukan ibadah dengan sebaik-baiknya dan mempersiapkan diri ke Tanah Suci. Apa kata mereka tentang buku ini? “Buku ini perlu dibaca oleh siapa saja yang ingin mengetahui lebih dalam tentang dua tempat suci di muka bumi beserta keistimewaankeistimewaannya.”( Habib Bakir Al-Atthas-Tokoh Agama Masyarakat Pekalongan) 62 Misteri di Tanah Suci “Selama ini banyak masyarakat yang mendengar adanya keajaiban di Arab Saudi, khususnya di Makkah dan Madinah, kemudian menanyakan kepada saya. Buku ini akan dapat menjawab pertanyaan yang berkembang di masyarakat tersebut, bahkan buku ini membahas lebih detil dibanding buku yang pernah ada. Dan buku ini amat baik jika dibaca oleh calon jamaah haji dan umrah, sehingga dalam perjalanan ibadahnya mereka dapat meresapi makna dan hakekat di balik ritual haji dan umrah.” (M. Abdul Ghafur Djawahir-Direktur Pengelolaan BPIH dan Sistem Informasi Haji) ”Kami atas nama Pemerintah Kota Pekalongan mengucapkan selamat kepada penulis yang telah mampu merangkum berbagai keajaiban yang terjadi dan keistimewaan bangunan-bangunan maupun tempat-tempat yang ada di Makkah dan Madinah. Buku ini menarik untuk dibaca seluruh umat Islam yang akan mengunjungi Makkah dan Madinah agar senantiasa menjaga niat dan perbuatan yang baik serta tidak melanggar ajaran Islam.”(dr. HM Basyir Ahmad-Walikota Pekalongan) 63 Misteri di Tanah Suci Pesan sekarang juga melalui telepon atau SMS ke nomor 08889935637 (Na’im) atau layanan e-mail ke yasir.maqosid@gmail.com Pembelian dalam jumlah banyak akan mendapatkan diskon sangat istimewa. · Transfer uang ke nomor rekening: 0118636250 atas nama Yasir Maqosid, LC Kantor Cabang BNI Syariah Jakarta Timur. Konfirmasi bukti pembayaran transfer melalui telepon, SMS, atau e-mail. · Bagi yang berkeinginan menjadi distributor buku ini silakan kirim penawaran via e-mail. Bagi biro perjalanan haji dan KBIH yang ingin bekerja sama mengadakan bedah buku ini, kami tunggu penawarannya lewat e-mail. mjbookmaker by: http://jowo.jw.lt

HOME | BACK
Tampilan terbaik pada HP dengan resolusi layar 240x320 & menggunakan opera mini v4.2 , dan di malam hari.
online counter
TOP-RATINGMobPartner Counter
Best Wap Sites

PluzTopwapinfoBestTraffic.mobiBestTop.MobiTOP RANK*tswaplogsTraffic Boost Enginexox
Created by: Safikâ„¢
banjarmasin © juli 2010