cerita
Cerita
Nadia termanggu di ujung kolam. Sudah dua tahun ia selalu menjadi juara dalam
kompetisi renang antar perusahaan. Kali ini ia hanya menduduki pe-ringkat enam. Nadia
tertinggal dua detik dengan juara pertama dan tertinggal kurang dari dua detik dengan
peringkat 2, 3, 4 dan 5. Karena tertinggal dua detik, Nadia gagal mempertahankan
mahkota juaranya. Hadiah uang tunai senilai Rp 10 juta lepas dari tangannya. Karena tertinggal
dua detik, Nadia meneteskan air mata kesedihan di pinggir kolam seusai
perlombaan.
Dua detik amatlah berarti bagi para juara. Jangankan terlambat dua detik, terlambat satu
detik atau bahkan kurang dari itu akan membuat mahkota juara berpindah tangan. Para
pembalap F 1, pelari cepat, pendayung, dan para olah raga-wan akan berlatih keras hanya
sekadar untuk mempertahankan waktu tempuh yang pernah dicapai. Mereka tak ingin
kecepatannya berkurang walau sedetik.
Hidup adalah perlombaan. Bila ingin menjadi juara, kita tak boleh tertinggal meski satu
detik. Sang Pemilik Jagad Raya memberikan hal yang berbeda untuk harta. Ada yang
berlimpah harta, ada yang miskin papa, ada pula yang hidup pas-pasan. Sang Penciptapun
memberikan hal yang berbeda untuk wajah. Ada yang tampan, jelita, cantik, ayu, ada
pula yang berparas biasa, bahkan ada yang berpa-ras di bawah rata-rata. Namun Sang
Khalik memberikan hal yang sama untuk waktu. Sehari semalam kita diberi modal waktu
24 jam. Tidak peduli apakah kita presiden, pengusaha, kyai, guru, petani, pengangguran,
mahasiswa, pekerja sosial dan profesi lainnya semua diberi modal yang sama 24 jam atau
86.400 detik setiap hari.
86.400 detik adalah modal yang dibe-rikan oleh Sang Maha Pengasih kepada kita setiap
harinya. Bila kita hanya mampu menghasilkan sesuatu yang senilai 86.400 detik per hari
maka kita balik modal. Bila kita tidak mampu menghasilkan sesuatu yang senilai 86.400
detik per hari maka sebenarnya kita merugi. Agar kita memperoleh keuntungan, maka
dalam satu hari kita harus menghasilkan sesuatu yang nilainya lebih dari 86.400 detik.
Coba anda renungkan! Selama pejalanan hidup anda hingga saat ini, berapa detik waktu
yang telah anda buang atau anda sia-siakan. Berapa detik yang dihabiskan untuk
ngrumpi?, menggosip?, nonton acara TV yang tak berkualitas?. Berapa detik pula telah
anda gunakan untuk bermaksiat kepada Sang Maha Pemurah yang telah memberikan
modal 86.400 detik setiap hari kepada anda?
Selain itu, saya yakin anda jarang menghitung berapa detik waktu yang telah anda
habiskan untuk tidur? Berapa detik waktu yang telah anda habiskan untuk perjalanan dari
rumah menuju kantor dan sebaliknya? Sungguh, detik-detik yang telah anda habiskan
untuk sesuatu yang tak bermanfaat akan mengurangi modal yang telah Sang Maha Kuasa
berikan kepada anda.
Agar modal 86.400 detik yang telah kita terima terus berkembang dan tidak merugi,
investasikan setiap detik anda untuk sesuatu yang sangat bermanfaat. Tebarkan energi
positif, kebaikan dan amal soleh kepada orang-orang di sekitar kita. Dimulai sekadar
senyum dan wajah cerah hingga meringankan beban orang lain, berbagi ilmu kepada
yang membutuhkan, melakukan pekerjaan-pekerjaan yang menantang dan berbagi harta
kepada mereka yang nasibnya kurang beruntung. Semua kegiatan yang berkontribusi
terhadap peningkatan harkat dan martabat masyarakat akan menjadikan modal 86.400
detik anda terus berkembang dan menghasilkan.
Ketika Nadia terlambat dua detik, ia kehilangan mahkota juaranya. Ia kehila-ngan hadiah
uang tunai Rp 10 juta. Ia meneteskan air mata kesedihan di ujung kolam. Bagaimana
dengan anda yang telah mengabaikan ribuan atau jutaan detik? Berapa kerugian yang
telah anda derita? Tutup kerugian masa lalu anda. Jadikan setiap detik yang anda punya
agar mampu memberikan manfaat buat anda, keluarga, saudara, masyarakat dan bangsa.